Quantcast
Channel: Berita Archives - Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
Viewing all 1263 articles
Browse latest View live

Dekan FEB Berpesan kepada Wisudawan dan Wisudawati untuk Terus Belajar

$
0
0

Pelepasan Wisudawan dan Wisudawati Program Sarjana dan Pasca Sarjana Periode IV Tahun Akademik 2013/2014 telah berlangsung pada hari Sabtu (7/12), bertempat di Basement Gedung E Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB UB). Diawali dengan pembukaan, kemudian acara dilanjutkan dengan pembacaan laporan oleh Khusnul Ashar, SE., MSA. selaku Pembantu Dekan I. Dalam laporannya beliau pada tiap semester, FEB melakukan evaluasi. Sehingga lulusan dari FEB memang berkualitas karena telah melalui proses pembelajaran dan evaluasi yang cukup panjang. Akreditasi Internasional dari ABEST 21, menjadi salah satu latar belakang bagi FEB untuk terus meningkatkan kualitas lulusannya.

Pada wisuda periode IV kali ini, wisudawan wisudawati yang mendapatkan predikat cumlaude berjumlah 13 mahasiswa yang terdiri dari 3 orang dari S-1 Jurusan Ilmu Ekonomi, 4 orang dari S-1 Jurusan Manajemen, 4 orang dari S-1 Jurusan Akuntansi, dan 2 orang dari Program Pasca Sarjana FEB UB. Total lulusan FEB UB pada periode ini berjumlah 127 orang, terdiri dari 76 orang Strata-1, 28 orang Strata-2 dan 23 orang Strata-3.

Dalam wisuda ini, FEB UB memberikan penghargaan kepada wisudawan dan wisudawati peraih predikat Skripsi Terbaik. 3 orang wisudawan dan wisudawati FEB-UB yang berhasil mendapatkan predikat tersebut yaitu Mohammad Reza Hafiz Akbar, SE. (Jurusan Ilmu Ekonomi) dengan judul “Analisis Determinan Ekonomi Korupsi di Era Desentralisasi pada 12 Ibu Kota Provinsi di Indonesia” dengan dosen pembimbing Prof. Ahmad Erani Yustika, SE., M.Sc., Ph.D.; Leila Melati Mukhlishah, SE. (Jurusan Manajemen) dengan judul ”Analisis Manajemen Kredit Guna Menekan Terjadinya Kredit Bermasalah dalam Pelaksanaan Program Kemitraan pada PT. Telekomunikasi Indonesia” dengan dosen pembimbing Dr. Djumahir, SE., MM. ; Ridho Muhammad Purnomosidhi, SE. (Jurusan Akuntansi) dengan judul “Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Konsep Independensi Sebuah Kajian Deskriptif dan Interpretif”, dengan dosen pembimbing Dr. M. Achsin, SE., SH., MM., CPA., Ak.

Setelah pemberian penghargaan kepada para wisudawan dan wisudawati, acara dilanjutkan dengan penyampaian kesan dan pesan dari perwakilan wisudawan dan wisudawati. Program Sarjana diwakili oleh Kiasatina Amalia, SE. , sedangkan dari Program Pasca Sarjana diwakili oleh Sirajudin, SE., MSA., Ak.. Mereka berdua mewakili para peserta wisuda untuk menyampaikan terima kasih banyak kepada seluruh pimpinan, dosen, staff dan pihak penunjang kegiatan pembelajaran di FEB UB yang telah menghantarkan proses pendidikan mereka hingga lulus. Karena kegiatan perkuliahan dapat terlaksana berkat sinergisitas seluruh elemen di FEB UB.

Kemudian acara dilanjutkan dengan penyampaian sambutan dari Dekan FEB UB, Prof. Dr. Chandra Fajri Ananda, SE., MSc. “Belajar adalah inti dari kehidupan. Apabila Kita sudah berpuas diri dengan ilmu yang telah dimiliki dan tidak mau belajar lagi, maka sebenarnya sebagai mahluk hidup Kita telah meninggal” ujar  Beliau. Salah satu tolak ukur kualitas suatu organisasi adalah kemampuannya untuk belajar, karena dengan belajar Kita dapat menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Dekan FEB juga mengutarakan tentang rencana pembentukan Gerakan Mahasiswa Cinta Kampus Bersih yang berperan dalam mengajak para warga kampus untuk senantiasa menjaga dan memelihara kebersihan kampus. Selain itu, Beliau juga berencana untuk menyediakan ruang khusus bagi perokok, sehingga tidak ada lagi warga kampus yang terganggu dengan adanya sejumlah perokok yang ada di  area kampus.

Selain itu, FEB juga berencana untuk membuka lowongan kerja sampingan di dalam lingkup FEB bagi para mahasiswa, sehingga dapat menambah pengalaman dan kompetensi para mahasiswa yang berpartisipasi. “Kami sedang mengarahkan kegiatan para mahasiswa ke arah Bisnis, sesuai dengan nama Fakultas Ekonomi yang berubah menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis”, tutur Dekan FEB pada akhir sambutannya. Kemudian acara dilanjutkan dengan pembacaan Doa, yang disusul dengan pemberian selamat kepada para wisudawan oleh jajaran pimpinan Fakultas dan Jurusan. Setelah itu, kembali berlanjut dengan penutup dan ramah tamah. (azm)


Dosen USM Mengajar di FEB

$
0
0

Sejumlah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dari Program Sarjana dan Pasca Sarjana pada hari Kamis dan Jum’at (5-6/12) mengikuti kegiatan perkuliahan yang berbeda dengan biasanya. Bukan hanya tempat kuliah yang menggunakan Ruang Sidang Utama FEB, namun dosen yang mengajar pun bukanlah dosen FEB. Dengan menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar, pengajar dalam kesempatan ini adalah Dr. Amyrul Shah dari Universiti Sains Malaysia (USM). Kegiatan ini dikemas dengan konsep International Workshop dan mengusung tema “Current Issues in Management Accounting and Professional Certification”. Beliau merupakan Chartered Institute of Management Accountants (CIMA) USM.

Dr. Amyrul Shah menjelaskan berbagai materi terkait dengan tema yang diusung, salah satu diantaranya adalah Management Accounting Decision Management. Sebelum melakukan investasi, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan. Misalnya adalah laporan keuangan perusahaan, di dalam laporan tersebut, perlu diperhatikan bagaimana arus kas perusahaan, laba komprehensifnya, dan beberapa hal lain. Setelah memahami, tentang prospek dan potensi investasi tersebut, barulah bisa menentukan untuk mengucurkan dana sebagai investasi atau tidak. Beliau juga membahas tentang penentuan harga jual hasil produksi suatu perusahaan. Sebelum menentukan nominalnya, perlu ada sejumlah pertimbangan, agar hasil produksi perusahaan tersebut dapat diserap oleh pasar dan memberikan keuntungan yang optimal bagi perusahaan.

Pada gelaran International Workshop, para mahasiswa diajak untuk belajar melalui case study. Metode ini cukup efektif dalam kegiatan pembelajaran. Terbukti, para peserta cukup memahami materi yang tengah dijelaskan, walaupun dalam waktu yang relatif terbatas. Dr. Amyrul Shah berpesan 3 hal kepada para peserta. (1) Pelajari dan dalami Ilmu yang Kalian tekuni, (2) Tingkatkan kemampuan berbahasa Inggris, (3) Beranilah menjawab pertanyaan dalam kuliah, karena akan bermanfaat untuk membangun kepercayaan diri kalian. (azm)

 

 

BEM FEB Kerja Sama dengan Faber Castell Adakan Talkshow tentang Kreatif Menulis

$
0
0

Bertempat di Gedung Widya Loka Universitas Brawijaya, pada hari Minggu tanggal 8 Desember 2013 lalu diadakan talkshow yang bertajuk “Kreatif Menulis Rejeki Tak Akan Habis”. Kegiatan ini menghadirkan dua orang pemateri yang telah berpengalaman dan mememiliki kompetensi di bidangnya, yakni Nugraha Ady dan seorang penulis ternama, yakni Raditya Dika. Terselenggaranya Talkshow tersebut adalah berkat kerja sama antara Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (BEM FEB) dengan Faber Castell. Mahasiswa dari sejumlah Peruguruan Tinggi di Malang dan siswa dari sejumlah sekolah menengah di Kota Malang hadir sebagai peserta dalam Talkshow kali ini. Gedung Widya Loka dipadati oleh ratusan peserta yang sangat antusias dengan materi tentang Kreatif Menulis.

“Kalau hanya ide tanpa perwujudan, itu adalah omong kosong”, ujar Nugraha Ady. Menulis sesuatu yang kreatif memang diawali dengan ide yang kreatif pula. Cukup banyak orang yang memiliki ide untuk menulis namun tidak mewujudkan ide tersebut. Apabila memiliki ide kreatif untuk menulis, segera tulis, agar tak hanya berhenti di dalam pemikiran sendiri. Menulis kreatif akan lebih bagus apabila dilakukan dengan sesuai mood, bukan dari hasil pesanan. Apabila Kita menulis tidak sesuai dengan mood, maka hasil tulisan Kita belumlah maksimal. Nugraha Ady juga memberikan saran kepada para peserta, ketika sudah menulis, pilihlah penerbit yang sesuai dengan genre tulisan Kita. Bukan kita yang menyesuaikan dengan genre Penerbit, namun Kita memilih penerbit yang sesuai dengan genre tulisan Kita.

Menurut Raditya Dika, penulis kreatif mendapatkan ide dari kegelisahan, “Semua Penulis, menemukan bahan mereka dari kegelisahan mereka”. Banyak yang bertanya mengapa Comic banyak yang membicarakan orang, merk, brand atau semacamnya diatas panggung. Kami membicarakan hal tersebut bukan berdasarkan kebencian, namun kegelisahan. Sehingga hal tersebut bukanlah bermaksud untuk menjelek-jelekan sesuatu yang Kami bahas. Salah satu cara untuk menemukan kegelisahan adalah dari pengalaman yang tidak mengenakan. “Cerita yang ada di serial Malam Minggu Miko adalah pengalaman nyata yang pernah bikin Saya gelisah, namun Saya mencoba memandang hal tersebut dari sudut pandang berbeda hingga menjadi suatu hal yang lucu”, lanjut Raditya Dika. Kegelisahan belum tentu pengalaman pribadi yang tidak mengenakan, misalnya kegelisahan pada lingkup sosial. Ada kegelisahan yang ada dari dalam diri, luar diri atau keadaan di sekeliling Kita.

Raditya Dika juga sedikit membahas tentang perbedaan antara penulisan naskah dan penulisan skenario. Salah satu perbedaannya adalah ketika menulis naskah, hampir semua hal Kita ungkapkan dalam tulisan. Namun, dalam skenario ada beberapa hal yang kita ungkapkan melalui adegan, sehingga tidak selalu berupa dialog. Banyak orang yang tidak puas dengan film yang diangkat dari suatu novel, karena menurut mereka tidak sesuai dengan novelnya. Suatu film dengan novel yang diangkatnya tidak akan bisa benar-benar sama, karena visualisasi seseorang ketika membaca novel tidaklah sama. Antara satu orang dengan yang lain, memiliki visualisasi masing-masing.

Ketika akan menulis, tentukan konsepnya terlebih dahulu. Agar tulisan tersebut memiliki arah dan format yang jelas. Kemudian diagnosa problem dipilih. ”Apabila Kalian ingin menjadi penulis yang terkenal, jadilah penulis yang berbeda”, saran Raditya Dika. Menurutnya, jangan mencoba menjadi penulis yang paling lucu, paling romantis atau paling-paling yang lainnya. Karena akan selalu ada yang lebih daripada Kalian. Cara penyampaian materi oleh Raditya Dika terbilang unik karena dalam penyampaian materinya, Ia menyisipkan banyak contoh dan candaan, sehingga para peserta semakin antusias dan terhibur.

Sebelum akhir acara, Raditya Dika sempat memberikan sedikit pelatihan menulis kepada para peserta. Setidaknya ada 3 orang peserta yang diberi kesempatan untuk menyampaikan hasil tulisannya di depan para peserta lainnya. Setelah menyampaikan hasil tulisannya, peserta-peserta tersebut mendapatkan sejumlah saran dari Raditya Dika, serta ditutup dengan foto bersama. Disela penyampaian materi pada Talkshow kali ini juga sempat menampilkan Home Band FEB dan Comic dari UB.(azm/luth)

FEB Berperan Aktif dalam Kerja Sama antara UB dengan PT. PII

$
0
0

PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) menjalin kerja sama dengan Universitas Brawijaya (UB) Malang pada bidang pengembangan infrastruktur di daerah khususnya di Jawa Timur. Terjadinya kesepakatan kerja sama ini tidak lepas dari peran aktif FEB (Fakultas Ekonomi dan Bisnis). Digandengnya UB oleh PT. PII merupakan salah satu bukti bahwa UB telah menjadi salah satu Perguruan Tinggi terbaik di Indonesia. Memorandum of Understanding (MoU) dalam kesepakatan ini ditandangani di Gedung Rektorat UB, pada tanggal 4 Desember 2013 oleh Armand Hendrawan, Ph.D. selaku Chief Financial Officer PT. PII dan Rektor UB, Prof. Ir. Yogi Sugito. Dekan FEB, Prof. Candra Fajri Ananda, SE., M.Sc., Ph.D. juga turut hadir dalam kegiatan ini.

“Kami Universitas Brawijaya, terutama Fakultas Ekonomi dan Bisnis, siap menjalin kerja sama dengan PT. PII”, ujar Prof. Ir. Yogi Sugito sebelum menandatangani MoU. Tujuan dari kerja sama dengan UB ini adalah untuk membantu PT. PII dalam pengembangan infrastruktur di daerah, terutama di Jawa Timur. Selain dengan UB, PT. PII telah menjalin kerja sama dengan Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Gadjah Mada (UGM).

“PT. PII baru berdiri sekitar 3 tahun, mandatnya adalah Kami memberikan penjaminan dari pemerintah kepada proyek-proyek Infrastruktur”, tutur Armand Hendrawan, Ph.D.. Dengan adanya peran PT. PII, diharapkan mampu menarik lebih banyak minat investor untuk mengembangkan Infrastruktur, sehingga perkembangan Indonesia terutama di bidang ekonomi dan bisnis akan semakin pesat. Perusahaan ini berada dibawah naungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan kepemilikan 100% milik Pemerintah Indonesia.

PT. PII juga fokus pada soft Infrastruktur di daerah, dan hal ini lah yang menjadi latar belakang bagi perusahaan tersebut untuk menjalin kerja sama dengan berbagai Perguruan Tinggi. MoU ini merupakan awal untuk menuju perjanjian kerja sama. Saat ini PT. PII dan UB masih merumuskan draft perjanjian. Setidaknya terdapat 5 aspek utama yang terdapat pada perjanjian tersebut, yakni stakeholder maping, capacity building, education, public policy review dan penyaluran Corporate Social Responbility (CSR). “Semoga dengan adanya kerja sama dengan sejumlah peruguruan tinggi ini dapat membantu dalam hal harmonisasi antar institusi terkait demi pengembangan Infrastruktur daerah yang lebih baik”, lanjut Armand Hendrawan, Ph.D.

Prof. Candra Fajri Ananda, SE., M.Sc., Ph.D. menuturkan bahwa, “FEB telah banyak bergerak pada tingkat daerah terkait konsultasi dengan berbagai institusi di daerah”. Perlu adanya harmonisasi antara pemerintah pusat dan daerah. Pada aspek inilah Perguruan Tinggi dapat membantu harmonisasi tersebut. FEB juga dapat membantu PT. PII dalam hal Policy Brief. Misalnya pada bidang Desentralisasi Fiskal, dll. Kedepannya FEB dapat membuat beberapa Policy Brief untuk menstimulasi pengembangan infrastruktur di daerah. Pada akhir acara, Armand Hendrawan, Ph.D. menawarkan kesempatan magang di PT. PII kepada para mahasiswa UB. (azm)

Indonesia masih Memerlukan Pengusaha Baru dalam Jumlah Besar

$
0
0

Rangkaian kegiatan Dies Natalis FEB (Fakultas Ekonomi dan Bisnis) ke 52 tahun terus berlanjut. Sesuai dengan visi UB yang ingin menjadi World Class Entrepreneurial University, FEB terus menerus mengadakan kegiatan bertema kewirausahaan secara intens. Mulai dari kuliah tamu, seminar, pelatihan, pembinaan hingga praktek lapangan tentang kewirausahaan. Pada tanggal 19 Desember 2013 lalu, CEO MNC Group, yakni Hary Tanoesoedibjo menjadi pemateri dalam Kuliah Umum Kewirausahaan yang mengusung tema “Mengembangkan Jiwa Kewirausahaan di Kalangan Mahasiswa. Kegiatan ini diadakan di Gedung Widya Loka UB (Universitas Brawijaya). Peserta Kuliah Umum kali ini tidak hanya mahasiswa dan para dosen, namun juga dihadiri oleh sejumlah asosiasi pengusaha UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) binaan FEB dari berbagai daerah di Jawa Timur. Rektor UB, Prof. Dr. Ir. Yogi Sugito dan Dekan FEB, Prof. Candra Fajri Ananda, SE., M.Sc., Ph.D. juga turut hadir. “FEB dan UB memiliki komitmen bersama untuk terus menghasilkan pengusaha-pengusaha muda”, ujar Prof. Candra Fajri Ananda, SE., M.Sc., Ph.D. dalam sambutannya ketika akan membuka gelaran Kuliah Umum kali ini.

Hary Tanoesodibjo mengawali usaha dibidang sekuritas setelah menyelesaikan study S1 bidang Asset Management dan S2 Corporate Finance di Kanada. Ketika mengawali usahanya tersebut, Beliau belum memiliki pengalaman kerja. “Sukses itu butuh proses. Umumnya diawali dari bawah”, jelas Beliau. Sejumlah perusahaan pernah Beliau akuisisi untuk kemudian dikembangkan menjadi lebih baik, lalu sebagian dari perusahaan yang telah diakuisisi tersebut dijual kembali. Tercatat, Beliau juga pernah mengakuisisi PT. Bentoel dan PT. Astra.  Singkat cerita Beliau sukses dan tertarik dengan bisnis media informasi, lalu mendirikan MNC (Media Nusantara Citra) yang kemudian berkembang hingga sebesar saat ini, lebih dari 200 perusahaan berada dibawah naungan MNC Group.

Kini MNC Group yang Beliau pimpin telah mempekerjakan lebih dari 30.000 karyawan dan pada tahun 2012 lalu, pihaknya membayar pajak pada kisaran angka 1,3 Triliun Rupiah. Dalam Grup Bisnis ini, terdapat 8 perusahaan yang telah Go Public dengan kapitalisasi ke 8 perusahaan tersebut mencapai lebih dari 90 Triliun Rupiah. Bidang usaha MNC group meliputi media, properti, jasa keuangan, pertambangan, jalan tol, investasi dan lain-lain. Dalam beberapa tahun kedepan MNC juga berniat menambah konektivitas internet dengan membangun fiber optic di kota besar untuk menunjang layanan 4G atau LTE.

Hary Tanoesodibjo kerap memotivasi para anak muda untuk menjadi seorang pengusaha, karena dengan banyaknya pengusaha akan tercipta lapangan kerja, setidaknya untuk diri sendiri. Keberadaan pengusaha muda di Indonesia juga akan sangat berdampak positif bagi perkembangan Indonesia. Dengan potensi sumber daya alam yang sangat luar biasa dan penduduk Indonesia yang didominasi oleh usia produktif, Indonesia memiliki potensi yang sangat besat untuk menjadi suatu negara maju. Maka dari itu Indonesia haruslah dikelola secara baik dan optimal untuk memaksimalkan potensi-potensi tersebut.

Dalam kesempatan kali ini Beliau juga membagikan kiat-kiat sukses untuk menjadi sukses.“Fokus pada Kualitas, Kecepatan, Berinteraksilah dengan lingkungan yang tepat, Konsisten, Berdoa dan Memasrahkan hasil pada Tuhan”, jelas Beliau. Sebelum memikirkan hal-hal tersebut, perlu didahului dengan adanya tujuan karir yang jelas. Sehingga tercipta harapan, semangat, motivasi dan kreatifitas. Pada akhir acara, MNC media memberikan sejumlah uang pembinaan bagi 10 orang mahasiswa berprestasi, 3 dosen teladan dan seorang doktor termuda. (azm)

Mahasiswa FEB Sukses Adakan Konser Perayaan Dies Natalis FEB yang ke 52 Tahun

$
0
0

Pada rangkaian kegiatan Dies Natalis FEB (Fakultas Ekonomi dan Bisnis) ke 52 tahun, terdapat agenda konser perayaan. Gelaran ini dipanitiai oleh para mahasiswa FEB sendiri. Graha Cakrawala Universitas Negeri Malang ditetapkan sebagai venue acara yang dihelat pada tanggal 19 Desember 2013 tersebut. Tidak tanggung-tanggung, bintang tamu dalam konser perayaan ini adalah Raisa Andriana dan Sheila on 7. Sementara yang bertindak sebagai pemandu acara pun juga merupakan orang yang namanya telah banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia, khususnya kalangan pemuda, yakni Kemal Pahlevi dan Randika Jamil. Tak mau ketinggalan, kalangan internal FEB pun turut mengisi acara ini. Mereka adalah Home Band FEB, Brawijaya Economic Choir dan juga sebuah Dance Group bentukan Economic and Business Dance Club. Selain itu diisi pula oleh sebuah grup musik asal Kota Malang yang telah cukup dikenal di Inggris, yaitu Knee and Toes.

                Pada awal acara, Prof. Chandra Fajri Ananda, SE., M.Sc., Ph.D selaku Dekan FEB berada diatas panggung untuk meniup lilin dan memotong kue perayaan Dies Natalis FEB yang ke 52 tahun. Para pengunjung konser bersama-sama menyanyikan lagu Selamat Ulang Tahun untuk FEB. Dalam sambutannya, Dekan FEB menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk konsekuensi dari adanya kata “Bisnis” pada nama FEB. Acara ini adalah contoh kegiatan bisnis. Beliau mengharapkan kedepannya akan semakin banyak kegiatan bisnis dilakukan oleh para mahasiswa, guna meningkatkan kompetensi para mahasiswa, sehingga ketika lulus telah siap menjadi seorang pebisnis atau pengusaha handal. Sesuai dengan visi Universitas Brawijaya yang ingin menjadi World Class Entrepreneurial University

Dalam Konser Perayaan tersebut, FEB juga mengadakan kegiatan Economic Award. Suatu penganugerahan penghargaan terhadap Individu atau Organisasi yang peling berperan aktif dalam lingkup FEB selama 1 tahun terakhir. Terdapat 5 ketegori dalam Economic Award. Pertama, kategori Mahasiswa Berprestasi Akademik yang dimenangkan oleh Angga Erlando dari Jurusan Ilmu Ekonomi tahun angkatan 2010. Kedua, kategori Mahasiswa Berprestasi Non-Akademik yang dimenangkan oleh Meriatul Qibtiyah dari Jurusan Akuntansi tahun angkatan 2012. Ketiga, kategori Lembaga Otonom Terbaik yang dimenangkan oleh CIES (Center for Islamic Economic Studies). Keempat, kategori Lembaga Semi Otonom Terbaik yang dimenangkan oleh Saweri Gading. Kelima, kategori Himpunan Mahasiswa Jurusan Teraktif yang dimenangkan oleh HMJA (Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi).

Konser Perayaan ini dihadiri oleh ribuan pengunjung dari Malang Raya dan sekitarnya. Seluruh tiket terjual habis menjadi salah satu pertanda suksesnya gelaran tersebut. Graha Cakrawala penuh dengan pengunjung yang tampak sangat menikmati penampilan dari para pengisi acara. Setidaknya ada 10 lagu yang dinyanyikan oleh Raisa, sementara Sheila on 7 menyanyikan belasan lagu. Tak hanya pengunjung, namun para bintang tamu pun tampak enjoy. Bahkan Sheila on 7 sempat meminta para pengunjung untuk bersama-sama menyanyikan lagu untuk mereka, dan para pengunjung pun memenuhi permintaan tersebut dengan kompak dan luar biasa. Keluarga besar FEB dan pengunjung Konser ini larut dalam kegembiraan bersama merayakan Dies Natalis FEB yang ke 52 Tahun. Semoga pada tahun-tahun berikutnya FEB semakin sukses dan mampu menjadi salah satu institusi pendidikan yang semakin terkemuka hingga level Internasional, terlebih lagi FEB telah mendapat akreditasi Internasional dari ABEST21. (azm)

Tingkatkan Konstribusi terhadap Masyarakat, FEB Renovasi Gerobak Pengusaha Mikro

$
0
0

Sempat menurun karena kesibukan melakukan Internasionalisasi, FEB (Fakultas Ekonomi dan Bisnis) bertekad untuk kembali berkonstribusi positif secara lebih aktif pada lingkungan sekitar kampus. Tidak dapat dipungkiri bahwa kegiatan internasionalisasi menyita sangat banyak tenaga dan perhatian Keluarga Besar FEB. Mendekati penghujung tahun 2013, FEB mengadakan suatu kegiatan Bakti Sosial dengan sasaran para Pengusaha Mikro yang beroperasi di sekitar kampus. Kegiatan tersebut adalah Bakti Sosial Kewirausahaan dalam Rangka Dies Natalis FEB yang terselenggara di pelataran parkir FEB pada tanggal 21 Desember 2013.

Sejak sekitar sebulan yang lalu, FEB telah membentuk tim yang terdiri dari para mahasiswa untuk melakukan survey dan mendata para Pengusaha Mikro yang akan mengikuti kegiatan ini. Dalam penentuan peserta, terdapat sejumlah kriteria dari panitia. Salah satu kriterianya adalah gerobak yang akan direnovasi haruslah milik sendiri, bukan franchise. Renovasi dilaksanakan sejak pagi hingga menjelang sore. Setidaknya ada 38 gerobak yang mengikuti kegiatan ini. Pengerjaan renovasi dilakukan oleh sejumlah tukang cat yang didatangkan oleh FEB. Peralatan renovasi pun telah disediakan oleh FEB.

Guna mengikuti kegiatan ini, para pengusaha mikro tersebut tidak dapat beroperasi selama satu hari. Akan tetapi FEB sangat tanggap terhadap kondisi tersebut, sehingga FEB memberikan dana kompensasi kepada para peserta Bakti Sosial. Mereka yang hadir tampak senang dengan adanya kegiatan semacam ini.

“Kedepannya, kegiatan semacam ini akan disinergikan dengan klinik UMKM bentukan FEB”, tutur Radityo Putro Handrito, SE., MM. ketika diwawancara. Klinik UMKM FEB sendiri telah di­-launching pada tanggal 19 Desember 2013. Dengan adanya Klinik UMKM FEB, salah satu Fakultas terbaik di Universitas Brawijaya ini ingin meningkatkan peran positif terhadap masyarakat luas, khususnya bagi masyarakat Malang Raya dan sekitarnya. (azm)

FEB Bertekad untuk Terus Menjadi Lebih Baik

$
0
0

Senin(23/12), bertempat di Ruang Sidang Utama FEB (Fakultas Ekonomi dan Bisnis) telah dilaksanakan kegiatan “Serah Terima Jabatan Pembantu Dekan, Ketua Jurusan, dan Sekretaris Jurusan” dari para pengurus lama kepada para pengurus baru yang telah terpilih untuk periode 2013 hingga 2017. Acara ini dihadiri langsung oleh pejabat-pejabat dalam lingkup FEB. Tugas yang diemban para pengurus tersebut tidaklah mudah karena FEB telah terakreditasi secara internasional oleh ABEST21. Konsekuensinya adalah kualitas FEB harus terus menerus ditingkatkan. Baik kualitas pelayanan, kualitas lulusan, dan sebagainya.

Dalam sambutannya, Dekan FEB yakni Prof. Candra Fajri Ananda, SE., M.Sc., Ph.D. mengungkapakan harapan Beliau untuk membentuk hubungan antar elemen dalam lingkup FEB yang lebih sinergis, sehingga salah satu Fakultas terbaik di Universitas Brawijaya ini dapat terus berkembang lebih baik lagi. Beliau juga berpesan kepada Jurusan Akuntansi dan Jurusan Manajemen untuk lebih aktif dalam asosiasi profesi. Berbagai program hibah pun diharapkan dapat lebih sinergis dengan arah pengembangan FEB kedepan.

Dekan FEB juga mendorong sejumlah dosen yang sedang dalam proses menjadi Guru Besar untuk mempercepat proses tersebut. Kegiatan-kegiatan mahasiswa yang mengandung unsur bisnis juga akan semakin didukung oleh pihak Fakultas. Pengembangan kurikulum perkuliahan akan mengadopsi sejumlah kebutuhan pasar, sehingga lulusan FEB lebih siap menghadapi dunia kerja. (azm)

Daftar Pengurus Baru     :

Pembantu Dekan I                                :               Dr. Ghozali Maski, SE., MS.

Pembantu Dekan II                              :               Aulia Fuad Rahman, SE., MSi., DBA., Ak.

Pembantu Dekan III                            :               Dr. Fatchur Rohman, SE., MSi.

Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi          :               Dwi Budi Santoso, SE., MS., Ph.D.

Sekretaris Jurusan Ilmu Ekonomi :             Putu Mahardika Adi Saputra, SE., MSi., MA., Ph. D.

Ketua Jurusan Manajemen               :               Dr. Sumiati, SE., MSi.

Sekretaris Jurusan Manajemen      :               Ainur Rofiq, S.Kom., SE., MM., Ph.D.

Ketua Jurusan Akuntansi                  :               Nurkholis, SE., M.Bus., Ph.D., Ak.

Sekretaris Jurusan Akuntansi         :               Abdul Ghofar, MSi., M.Acc., CPMA., Ak.

 


Prof. Eko Ganis Sukoharsono sebagai Tim Akreditasi Internasional untuk School of Business, Kobe University, Japan

$
0
0

Pada penghujung tahun 2013 lalu, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB)  , Prof. Eko Ganis Sukoharsono, SE, Mcom-Hons, CSRS, Ph.D, melakukan perjalanan ke Kobe University-Jepang untuk melaksanakan tugas On-Site Interview sebagai Tim Asesor The Alliance on Business Education and Scholarship for Tomorrow 21 (ABEST21), sebuah badan akreditasi internasional yang berbasis di  Tokyo, Jepang.

School of Business, Kobe University telah memperoleh akreditasi internasional dari ABEST21 pada tahun 2009. Untuk memperpanjang akreditasinya (masa berlaku akreditasi 5 tahun), Kobe University harus memberikan permintaan perpanjangan dengan mengirimkan Progress Report. Progress Report tersebut yang dievaluasi oleh Prof Eko Ganis, yang kemudian dilakukan On-Site Interview. Tim Interviewer beranggotakan 5 pakar dibidang bisnis yaitu 2 pakar dari Japan, 1 dari China, 1 dari Malaysia dan 1 dari Indonesia (Prof Eko Ganis).

Kepercayaan ini mencatatkan UB, khusus nya FEB UB, masuk di jajaran universitas terkemuka di dunia yang berperan dalam akreditasi internasional. “Belum banyak program studi di Indonesia yang terakreditasi internasional. UB melalui FEB UB sejak 2012 telah tercatat  dengan torehan berakreditasi internasional”, jelas Prof Eko Ganis.

Menurut Prof Eko Ganis, pengalaman ini penting sekali untuk menimba ilmu dalam upaya mempertahankan akreditasi internasional FEB UB yang diperoleh tahun 2012. Untuk mempertahankan akreditasi dari ABEST21, FEB UB harus membuat Improvement Report tiap tahun dan Progress Report diakhir berlakunya masa akreditasi (masa berlaku akreditasi 5 tahun atau tahun 2017).

Perjalanan Prof Eko Ganis pada Desember lalu, adalah kali kedua perjalanan beliau ke Jepang sebagai salah satu Tim Asesor ABEST21. Keterlibatan beliau dalam ABEST21 merupakan suatu kebanggaan karena dipercaya sebagai tim asesor akreditasi internasional. Pengalaman Prof Eko Ganis ini melengkapi pengalaman sebelumnya setelah dipercaya sebagai tim asesor untuk Chiang Mai University, Thailand, pada tahun 2012. (Prof Eko Ganis/ris)

Kunjungan Siswa SMA 4 Takengon Aceh Tengah Di FEB UB

$
0
0

Minat untuk melanjutkan studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB) terbukti masih sangat tinggi. Tahun ke tahun peminat siswa-siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) dan setingkatnya terus bertambah seiring dengan peningkatan kualitas FEB UB.  Jumat (17/1), bertempat di Ruang Sidang Utama FEB UB, fakultas menerima kunjungan dari siswa –siswi SMA 4 Takengon Aceh Tengah yang datang untuk mengenal lebih dekat fakultas yang pertama menerima Akreditasi Internasional ABEST21. Tidak kurang dari 20 siswa kelas VIII SMA 4 Takengon Aceh Tengah yang hadir dengan didampingi guru dan staf.

Dalam kunjungan tersebut, berlangsung tatap muka antara perwakilan fakultas dan jurusan (Manajemen, Akuntansi dan Ilmu Ekonomi) dengan rombongan SMA 4 Takengon Aceh Tengah. Radityo Putro, SE.,MM (Staf Bidang Kemahasiswaan FEB UB dan Staf Pengajar Jurusan Manajemen; Al Muizzudin F., SE., ME (Staf Jurusan Ilmu Ekonomi) dan Kristin Rosalina, SE.,MSA.,Ak (Staf Jurusan Akuntansi) memaparkan profil FEB UB dan Jurusan dihadapan rombongan.

FEB UB memiliki 3 jurusan yaitu Manajemen, Akuntansi dan Ilmu Ekonomi yang masing-masing telah terakreditasi baik oleh badan akreditasi nasional dan internasional. Beberapa jalur dapat dimanfaatkan oleh siswa-siswi SMA yang ingin melanjutkan studi  di FEB UB yaitu SNMPTN, SBMPTN, Kemitraan Daerah dan Institusi, Seleksi Program Internasional, Alih Program, Seleksi dan Kampus IV UB. Telah banyak kerjasama antara FEB UB dengan universitas dan perusahaan nasional dan internasional dalam bidang akademik dan non akademik.

“Untuk dapat menjadi bagian FEB UB, siswa siswi SMA harus bersaing dengan ribuan siswa siswi, karena tingginya minat yang tidak seimbang dengan terbatasnya daya tampung. Namun kalian harus terus berusaha dan berdoa, jangan menyerah”, jelas Kristin Rosalina, SE.,MSA.,Ak. Selain fasilitas baik gedung, perpustakaan, free wifi, FEB UB memiliki tenaga pengajar yang berkompeten, bahkan sebagian besar merupakan lulusan perguruan tinggi internasional.

FEB UB menjaga kualitas lulusannnya dengan mewajibkan mahasiswa untuk memiliki keahlian baik berupa hard skill dan soft skill. “Untuk dapat lulus bergelar Sarjana Ekonomi (SE), mahasiswa dituntut untuk memiliki TOEFL yang tinggi dan telah mengikuti magang kerja selama 3 bulan”, tambah Radityo Handrito, SE.,MM.

SMA 4 Takengon merupakan SMA favorit di Aceh Tengah. Program kunjungan ini tidak lain merupakan upaya untuk memberikan pengetahuan kepada siswa siswi mengenai dunia perkuliahan yang berbeda dengan masa SMA. Di samping berkunjung ke FEB UB, rombongan juga berkunjung ke Kampung Inggris di Pare, Kediri untuk melihat kampung yang terkenal dengan kebiasaan berkomunikasi dengan bahasa inggris diantara penduduknya.  (ris)

 

 

Alumni FEB UB Siap Berbagi Pengalaman dan Ilmu dengan Mahasiswa

$
0
0

Sabtu (18/01), bertempat di Aula Lantai 7 Gedung F Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB), sejumlah alumni FEB UB hadir dalam gelaran Sarasehan yang termasuk dalam rangkaian Dies Natalis ke-52 FEB UB. Alumni yang hadir berasal dari berbagai angkatan, bahkan alumni tahun angkatan 1964 pun turut hadir. Dalam kesempatan ini para alumni saling berbagi pengalaman, baik kepada sesama alumni maupun para dosen FEB UB. Tidak sedikit alumni FEB UB yang saat ini telah sukses berkarir di berbagai bidang, mulai dari bidang pemerintah, swasta hingga entrepreneur. Tentunya mereka telah memiliki pengalaman-pengalaman hebat untuk dibagikan.

Dalam sambutannya, Dekan FEB UB,  Prof. Candra Fajri Ananda, SE., MSc., Ph.D. menyampaikan perihal kebutuhan FEB UB akan adanya peran aktif dari para alumni untuk mengembangkan FEB UB menjadi lebik baik lagi. Sementara para alumni menyambut baik hal tersebut dengan menyatakan siap untuk berbagi ilmu dan pengalaman dengan para mahasiswa FEB UB. Selain untuk menambah pengetahuan para mahasiswa, hal ini juga bertujuan untuk menginspirasi.

Salah satu sesi dalam sarasehan diisi dengan penyampaian materi “Perkembangan Terkini dan Rencana Kerja FEB UB” yang disampaikan langsung oleh Dekan FEB UB, dan materi tentang “Peningkatan Peran dan Konstribusi Alumni pada FEB UB” yang disampaikan oleh dua orang alumni FEB UB, yakni Sukoyo dan Mardi Wibowo. Berdasarkan keterangan dari sejumlah alumni, lulusan FEB UB memiliki suatu karakteristik yang digemari oleh berbagai perusahaan, yakni loyalitas terhadap perusahaan, sehingga tidak mudah tergoda untuk berpindah kerja hanya karena iming-iming gaji yang lebih besar. Mereka juga mengingatkan tentang pentingnya integritas dan daya juang ketika terjun ke dunia kerja.

Kekuatan dan keberlanjutan ikatan alumni memang tidak dapat lepas dari perkembangan suatu institusi pendidikan. Melalui informasi dari para alumni, FEB UB dapat memperoleh masukan untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas. Semoga ke depannya peran serta dari para alumni semakin meningkat dan berdampak lebih positif dalam perkembangan FEB UB. (azm/ris)

Gwen Priscilla Meriahkan Gala Dinner dan Malam Seni FEB

$
0
0

Usai menyelenggarakan Sarasehan dan Musyawarah Nasional Alumni , Sabtu (18/1), Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB) mengadakan “Gala Dinner dan Malam Seni” yang juga merupakan malam puncak perayaaan Dies Natalis ke-52 FEB UB. Dalam kegiatan itu, sejumlah Alumni (Angkatan 1964 – 2013), mahasiswa, dosen dan karyawan turut hadir dalam gelaran yang diselenggarakan di Pelataran Parkir FEB UB ini.

Gala Dinner dan Malam Seni ini pun sukses mempererat hubungan dan komunikasi antar alumni, mahasiswa, dosen dan karyawan sehingga diharapkan dapat saling bersinergi untuk membantu perkembangan FEB UB pada masa yang akan datang.

Acara diawali dengan sambutan dan sejumlah pengumuman oleh Ketua Umum IKA FEB UB (Ikatan Alumni FEB UB) periode 2014-2018, yakni Mardi Wibowo. Beliau mengumumkan sejumlah nama pengurus IKA FEB UB selama masa kepemimpinannya diantaranya yaitu Prof. Ahmad Erani Yustika, SE., MSc., Ph.D. (Wakil Ketua Umum), Dr. M. Achsin, SE., SH., MM., CPA., Ak (Sekretaris Jenderal), Retno(Jabatan Bendahara Umum), danDr. Susilo, SE., MS (Jabatan Ketua Harian). Kepengurusan juga ditunjang oleh Tim Penasehat yang dipimpin oleh Dekan FEB UB, yakni Prof. Candra Fajri Ananda, SE., MSc., Ph.D.

“FEB akan memberikan usulan tentang sistem ekonomi kepada Presiden Indonesia yang terpilih pada pemilu 2014”, ujar Dekan FEB UB saat memberi sambutan.Lebih lanjut menurut Dekan, kegiatan ini adalah salah satu usaha FEB UB untuk lebih berperan aktif dan berkontribusi positif bagi Indonesia. Pada kesempatan itu, Dekan mewakili FEB UB dan IKA FEB UB, secara simbolis menyerahkan cindera mata kepada Sukoyo, selaku ketua IKA FEB UB pada periode sebelumnya.

Pada gelaran ini juga diumumkan siapa saja pemenang lomba karaoke yang diadakan dalam rangka Dies Natalis FEB UB ke 52. Terdapat sejumlah kategori yang diperlombakan yaitu Kategori Karyawan dijuarai oleh Igom, Kategori Dosen dijuarai oleh Sri Palupi P.SE.,MM, Kategori Mahasiswa dijuarai oleh Ersha M. Adi dan Kategori Mahasiswi dijuarai oleh Pisi Bethania. Usai diumumkan, para juara turut mengisi acara dengan lantunan suara emas mereka.

Selain dihibur oleh para pemenang lomba karaoke FEB UB, hadirin juga dihibur oleh Home Band FEB UB dan Economic Dance Club. Tak mau ketinggalan, Gwen Priscilla (personel Mahadewi) yang juga merupakan alumni FEB UB turut mengisi acara ini. Popularitasnya sebagai seorang penyanyi dan artis, tidak membuatnya lupa dengan almamater yang ia banggakan, yakni FEB UB. Bahkan ia berharap diundang kembali pada lain kesempatan. (azm/ris)

TEMAN : Agenda Rutin MAMI untuk mengembangkan Akuntansi Berbasis Budaya Lokal

$
0
0

Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) kembali kedatangan tamu dari berbagai daerah. Setelah beberapa hari sebelumnya kedatangan alumni dari berbagai angkatan, kini FEB melalui salah satu organisasi yang berada dibawah naungan Jurusan Akuntansi, yakni MAMI (Masyarakat Akuntansi Multiparadigma Indonesia) kedatangan tamu akademisi dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Kegiatan ini bertajuk “Pertemuan Masyarakat Akuntansi Multiparadigma Indonesia (TEMAN 1)” dan diselenggarakan di Aula lantai 7 Gedung Pascasarjana FEB pada tanggal 22 Januari 2014. MAMI mengajak seluruh akademisi terutama yang concern dengan penelitian multidisiplin ilmu untuk mengikuti kegiatan TEMAN 1. Tujuan dari diadakannya kegiatan TEMAN 1 ini adalah mengangkat berbagai budaya lokal yang berkorelasi dengan akuntansi, sehingga dapat memuluskan niatan MAMI untuk memprakarsai Akuntansi berbasis Indonesia, tidak hanya mengekor dengan standar akuntansi dari luar negeri.

Tema yang diusung dalam TEMAN 1 kali ini adalah “Akulturasi Akuntansi dan Budaya Lokal”, dengan dua orang pemateri yang sangat kompeten dibidangnya, yakni Ki Dr. Riyanto, M.Hum. (Ketua Komunitas Seni Budaya UB; Dalang; Dosen FIA-UB) dan Dr. K.H. Agus Sunyoto (Penulis Perjuangan dan Ajaran Syekh Siti Jenar). Ketua Pelaksana kegiatan ini, Dr. Bambang Hariadi, SE., M.Ec., CPA., Ak. menuturkan, “Selama ini Akuntansi banyak diadopsi dari Barat, tentunya juga membawa nilai-nilai dari Barat. Ketika nilai-nilai tersebut masuk ke dalam Indonesia, belum sepenuhnya cocok dengan budaya lokal yang ada. Maka dari itu diadakan TEMAN 1. Dengan adanya akulturasi antara akuntansi dengan budaya lokal dalam gelaran TEMAN 1, akan menghasilkan perubahan dan inovasi, sehingga tidak stagnan”. Tidak dapat dipungkiri, selama ini pembaruan dan inovasi di bidang akuntansi memang banyak didominasi dari Barat.

Peserta dalam TEMAN 1 ini berjumlah hampir 90 orang dan datang dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Rencananya kegiatan ini akan kembali digelar setiap 6 bulan sekali, hanya saja venue nya berpindah-pindah. Sehingga konstribusi MAMI terhadap perkembangan Akuntansi di Indonesia akan semakin nyata dan meluas. Peneyelenggaraan di luar Malang akan melibatkan perguruan tinggi di sekitar venue terpilih, tentunya dengan ini dapat memperat jalinan kerja sama antar berbagai perguruan tinggi. TEMAN 2 akan digelar di Makassar pada medio bulan Juni atau Juli.

Dalam sesi pemaparan materi Dr. K.H. Agus Sunyoto menjelaskan bahwa, “Akuntansi berkaitan erat dengan perhitungan, sementara budaya di Jawa tidak dapat lepas dari perhitungan karena dalam budaya Jawa, semua ada perhitungannya”. Dekan FEB, Prof. Candra Fajri Ananda, SE., MSc., Ph.D. merasa sangat gembira dengan adanya kegiatan TEMAN 1. Karena dengan adanya kegiatan semacam ini, akan membantu perkembangan ilmu pengetahuan yang telah ada sehingga lebih sesuai dengan kebutuhan manusia. (azm)

MUSYAWARAH NASIONAL II IKA FEB-UB SUKSES DIGELAR

$
0
0

Masih dalam rangkaian Dies Natalis ke-52 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB), Sabtu (18/01), bertempat di Aula Lantai 7 Program Pascasarjana FEB UB diadakan “MUNAS II (Musyawarah Nasional II) IKA FEB UB”. Terdapat sejumlah tujuan dari MUNAS II IKA FEB UB, beberapa diantaranya ialah untuk meningkatkan hubungan antara alumni dengan FEB UB; pembentukan kepengurusan IKA FEB UB periode 2014-2018; dan terwujudnya program ikatan alumni FEB UB periode 2014-2018.

Kegiatan ini merupakan agenda tiap 4 tahun sekali, dengan masa jabatan pengurus terpilih selama 4 tahun. MUNAS II IKA FEB UB juga membahas mengenai berbagai program kerja selama masa kepengurusan yang akan datang. Dalam pembentukan program kerja, IKA FEB UB juga mensinergikan dengan program kerja FEB UB. Kegiatan ini dipimpin oleh Steering Committee, yakni Wayan, Soekoyo, Djoko, Susilo, Sudjatno, Roekhudin dan didampingi oleh Prof. Candra Fajri Ananda, SE., MSc., Ph.D selaku Dekan FEB UB. Beberapa hasil dari MUNAS II IKA FEB UB adalah terbentuknya sejumlah program kerja dan terpilihnya formatur kepengurusan IKA FEB UB periode 2014-2018.

Dalam program kerjanya, IKA FEB UB akan bersinergi dengan FEB UB untuk membentuk sebagian dari kurikulum yang diterapkan di FEB UB merupakan adaptasi dari kebutuhan dunia kerja, sehingga daya saing lulusan FEB UB akan meningkat. Alumni menyatakan siap untuk berpartisipasi terhadap berbagai kegiatan yang diadakan oleh FEB UB, baik partisipasi berupa materi maupun non-materi. Berdasarkan hasil MUNAS, formatur terpilih sementara yaitu Mardi Wibowo; Ahmad Erani Yustika; dan M. Achsin.

Dekan FEB UB mengharapkan partisipasi para alumni dalam mengembangkan salah satu Fakultas terbaik di Universitas Brawijaya ini, misalnya dalam bentuk pemberian training dan kesempatan magang kepada para mahasiswa FEB UB. Tentunya masih banyak lagi bentuk partisipasi yang lainnya. Beliau juga kembali menuturkan niatan FEB UB untuk menyumbangkan berbagai pemikiran-pemikiran tentang ekonomi kepada pemerintah Indonesia, sebagai bentuk peningkatan peran aktif dan konstribusi FEB UB terhadap perkembangan Negara Kesatuan Republik Indonesia. (azm/ris)

Jalan Sehat dalam Rangka Dies Natalis FEB ke 52 Tahun Berlangsung dengan Sangat Meriah

$
0
0

Minggu (19/01), Setelah mengadakan banyak sekali rangkaian acara dalam menyambut Dies Natalis FEB (Fakultas Ekonomi dan Bisnis) ke 52 tahun, sampailah pada puncaknya. Yakni kegiatan Jalan Sehat dengan berbagai doorprize yang amat menarik. Acara yang dimulai dari pukul 05.30 WIB ini dihadiri pula oleh Prof. Dr. Ir. Yogi Sugito selaku Rektor UB (Universitas Brawijaya, beserta jajarannya; Dekan-dekan dari berbagai Fakultas di UB dan sejumlah Pimpinan Bagian dalam lingkup UB. Tentunya Keluarga Besar FEB senantiasa memeriahkan rangkaian Dies Natalis FEB yang ke 52 Tahun. Alumni dari berbagai angkataan, Dosen, Karyawan, dan para Mahasiswa FEB tampak sangat mendominasi sebagai peserta Jalan Sehat ini.

Mulai dari berbagai macam peralatan elektronik, hingga 2 buah hadiah utama, Honda Beat dan Honda Revo. Karena juga di sponsori oleh BRI (Bank Rakyat Indonesia), maka banyak pula dibagikan hadiah yang berupa voucher dan tabungan. Doorprize utama berupa Honda Revo berhasil dimenangkan oleh Agus T., seorang karyawan FEB. Sementara Honda Beat berhasil dimenangkan oleh dosen FEB, yakni Mochammad Affandi, SE., SU.

Selain Jalan Sehat dan Pembagian doorprize, acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai macam hiburan yang telah dipersiapkan oleh panitia. Rektor UB beserta Istri sempat menyumbangkan beberapa lagu untuk semakin menyemarakkan gelaran ini. Dekan FEB, Prof Candra Fajri Ananda, SE., MSc., Ph.D. juga sempat menyanyikan sejumlah lagu di atas panggung Jalan Sehat. Uniknya pada Jalan Sehat kali ini, selain doorprize yang disediakan oleh FEB dan pihak sponsor, sejumlah alumni juga menyumbangkan hadiah untuk doorprize tambahan. Hadiahnya pun tidak tanggung, ada laptop dan juga smartphone.

Mencapai usia ke-52 bukanlah sebuah perjalanan mudah bagi sebuah institusi untuk bertahan di tengah persaingan dan tuntutan jaman. Begitu banyak pencapaian FEB di kancah Nasional maupun Internasional. Hingga kini FEB mulai semakin dikenal pada tingkat lingkup Asia, terutama ASEAN. Hal ini tidak lepas dari diraihnya akreditasi Internasional dari ABEST 21. Semoga kedepannya FEB mampu berkonstribusi secara lebih aktif dan lebih positif lagi bagi perkembangan Indonesia. (azm)


Program Magister Akuntansi Terus Meningkatkan Kerja Sama dengan Lembaga-lembaga Profesional Internasional

$
0
0

    Hingga akhir tahun 2013 semua program studi yang ada di bawah Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (JAFEB-UB) telah terakreditasi A oleh BAN PT serta salah satu program studi, yaitu Program Magister Akuntansi (PMA), telah menyandang akreditasi internasional The Alliance on Business Education and Scholarship for Tomorrow 21 (ABEST 21), meskipun demikian masih terdapat beberapa kelemahan yang masih harus terus menerus ditemukan solusi pemecahannya. Beberapa permasalahan utama yang hingga kini dihadapi oleh PMA adalah terkait dengan masalah kurikulum pendidikan berbasis internasional, jumlah mahasiswa asing, karya ilmiah internasional dosen dan sitasi karya ilmiah dosen, serta aktivitas kerjasama dengan lembaga internasional. Beberapa hal tersebut menjadi masalah yang signifikan bagi PMA khususnya dalam hal upaya mempertahankan perolehan akreditasi internasional ABEST 21, memperoleh akreditasi internasional The Association to Advance Collegiate Schools of Business (AACSB), serta memantapkan brand image institusi di dunia internasional.

Pada tanggal 11 Desember 2013, bertempat di Ruang Sidang Utama Gedung Dekanat Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) telah diadakan kuliah tamu dengan menghadirkan salah satu lembaga professional internasional, yaitu Association of Certified Fraud Examiners (ACFE). Narasumber dari lembaga tersebut adalah Dato’ Akhbar bin Satar, yang merupakan Presiden Persatuan Fraud Bertauliah Malaysia (Association of Certified Fraud Examiners, Malaysia Chapter). Aktivitas ini bertujuan untuk menginisiasi jaringan kerjasama PMA (Program Magister Akuntansi) dengan lembaga-lembaga professional internasional yang simultan dan berkelanjutan. Selain itu, aktivitas ini juga bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan kualitas pembelajaran di PMA.

Upaya peningkatan kualitas dan kuantitas kerjasama dengan salah satu lembaga professional bertaraf internasional dilakukan sebagai upaya penguatan internasionalisasi PMA di lingkungan praktisi bisnis. Upaya ini dilakukan dengan mendekatkan model-model pendidikan professional yang dikembangkan oleh lembaga-lembaga professional bertaraf internasional dengan aktivitas pendidikan di PMA sehingga tercapai sinergisitas pembelajaran di PMA dengan praktisi professional.

Hasil penting kegiatan ini adalah adanya sharing pengetahuan terkait upaya  pencegahan tindak kecurangan baik yang ada di Malaysia secara khusus maupun untuk wilayah ASEAN secara umum. Setelah melaksanakan kegiatan ini juga diperoleh kesempatan jaringan kerjasama antar lembaga. Kesempatan kuliah tamu ini telah digunakan oleh pengelola jurusan Akuntansi dan PMA untuk membicarakan rencana pengembangan jaringan kerjasama antar kedua lembaga.

Upaya penguatan jaringan kerjasama PMA dengan sebuah lembaga professional yang diakui secara internasional dapat dilakukan dengan mengundang lembaga-lembaga professional internasional untuk menyelenggarakan kuliah tamu di PMA. Melalui penyelenggaraan kuliah tamu ini diharapkan dapat terjalin upaya kerjasama-kerjasama yang saling menguntungkan antara PMA dengan lembaga professional internasional.

Aktivitas ini sangat mendukung upaya pengembangan wawasan peserta kuliah tamu. Melalui kegiatan ini peserta dapat mengetahui perkembangan pengujian tindak kecurangan baik di Malaysia khususnya maupun di wilayah ASEAN pada umumnya. Selain itu, melalui kesempatan ini dapat dijalin komunikasi intensif untuk upaya pengembangan jaringan kerjasama antar-lembaga.

Selanjutnya, demi menjaga keberlangsungan dari tujuan acara penyelenggaraan kegiatan kuliah tamu semacam ini, diharapkan penyelenggaraan-penyelenggaraan kuliah tamu sejenis tetap ada di tahun-tahun yang akan datang dengan mendatangkan pemateri yang memiliki afiliasi dengan lembaga-lembaga internasional di bidang akuntansi, sehingga dapat dijadikan upaya peningkatan kuantitas kerjasama internasional yang dimiliki oleh PMA. (mir/azm)

Multiparadigma Telah Menjadi Brand Image JAFEB-UB

$
0
0

Foto Bersama Sejumlah Peserta Pembicara dalam Gelaran ARTS 5

Masih dalam satu rangkaian kegiatan dengan “Pertemuan Akuntansi Multiparadigma Indonesia (TEMAN 1)”, Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (JAFEB) juga mengadakan “Accounting Research Training Series 5 (ARTS 5). Kegiatan yang telah menjadi agenda rutin dan diprakarsai oleh PDIA (Program Doktor Ilmu Akuntansi) ini terus menerus mengalami perkembangan. Pada gelaran kali ini, setidaknya tercatat ada hampir 90 orang peserta. Acara ini berlangsung selama 2 hari, yakni pada tanggal 22-23 Januari 2014 di Aula lantai Gedung Pascasarjana FEB.

Akuntansi adalah ilmu yang sebagaimana sifat ilmu sosial, selalu berkembang.  Perkembangan tersebut tidak saja karena perubahan lingkungan sosial, ekonomi dan teknologi, namun juga cara pandang.  Dalam kaitannya dengan cara pandang, PDIA FEB-UB (Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya) telah melakukan komitmen untuk tetap mengakomodasi berbagai paradigma dalam pengembangan ilmu akuntansi.  Komitmen ini telah terjaga melalui pelaksanaan ARTS yang telah berjalan secara berkala.

ARTS5 mengusung Paradigma Kritis dalam penelitian akuntansi dengan semangat perubahan dan pembebasannya, di mana pelatihan ini akan membahas secara rinci teknik koleksi data, pengolahan data dan penyajian hasil riset akuntansi kritis. Tidak hanya itu,  teori kritis Indonesia merupakan teori kritis yang ber’ruh’ asli Indonesia dengan semangat pembebasan yang berbeda dibanding teori kritis yang diusung Barat.  ARTS5 menempatkan Teori Kritis Indonesia kepada kedudukannya yang semestinya: Landasan Emansipasi Utama, sebuah logosentrisme ilmu empansipatoris spiritual religius.  ARTS5 akan menelaah teori-teori Barat (Marxis, PEA, Feminis, dll) dengan teori kritis Indonesia sebagai sarana penyadaran superioritas teori kritis Indonesia di atas teori kritis Barat.

Tidak tanggung-tanggung, terdapat 6 orang pembiacara dalam kegiatan ini. Berikut adalah nama Pembicara-pembicara tersebut serta sebagian quotes yang mereka sampaikan:

(1) Ali Djamhuri, SE., M.Com., Ph.D., CPA., Ak. CA.

“Sebenarnya Kita harus memiliki kewaspadaan dan kecurigaan terhadap yang telah ada selama ini. Kita perlu tahu dasar dari hal-hal tersebut”

(2) Prof. Dr. Unti Ludigdo, SE., MSi., Ak. CA.

“Paradigma Kritis memang banyak mengkritik. Kegunaan dari Paradigma ini adalah untuk menghasilkan sesuatu baru yang lebih baik”

(3) Prof. Eko Ganis Sukoharsono, SE., M.Com.(Hons.), Ph.D., CSRS., CSRA.

“Pahami data yang Kita peroleh, lalu menulis dengan pemahaman Kita sendiri”

(4) Gugus Irianto, SE., MSA., Ph.D., Ak., CA.

“Belajar ilmu yang baik adalah yang dapat mendekatkan kita dengan Pemilik Ilmu (Tuhan)”

(5) Dr. Aji Dedi Mulawarman, MSA.

“Tulisan adalah ruang dimana tidak ada ruang bagi siapapun untuk menjadi terjajah. Maka, ketika tulisanmu masih terdapat dominasi siapapun, rasakan… Engkau sedang terjajah”

(6) Dr. Ari Kamayanti, SE., MM., Ak., CA

“Teori Kritis Tjoet Njak Dhien: Suatu bentuk pembebasan dan perubahan berbasis kebenaran Islam dari kungkungan penjajahan atas umat, dengan mengedepankan ketegasan atas kebenaran tersebut melalui kesadaran ke-Tuhanan dan kepemimpinan berteladan”

Multiparadigma menjadi brand imageJAFEB yang telah banyak dikenal luas, baik dalam taraf Nasional maupun Internasional seperti yang diungkapkan oleh Prof. Iwan Triyuwono, SE., M.Ec., Ph.D., Ak. , “Multiparadigma yang dianut oleh JAFEB-UB telah semakin dikenal oleh masyarakat luas, sehingga telah menjadi ciri khas tersendiri bagi JAFEB-UB”. Saat ini paradigma yang terkandung dalam Multiparadigma adalah Positif, Interpretif, Postmodern, Kritis dan Spiritual. Akan tetapi kedepannya masih terdapat kemungkinan untuk menambah lagi paradigma-paradigma lain untuk dimasukkan ke dalam Multiparadigma. (azm)

TIM FEB UB RAIH JUARA 1 LOMBA ESAI NASIONAL “ACCOUNTING WRITING COMPETITION, 7TH HASANUDDIN ACCOUNTING DAYS”

$
0
0

Elis Nur Rohma (Akuntansi 2011) dan Siti Rodiah Hasana (Akuntansi 2011), dua mahasiswi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB) ini berhasil mengharumkan nama FEB UB dikancah Nasional. Gelar Juara 1 Lomba Esai Nasional “Accounting Writing Competition (AWC)” disematkan pada Tim FEB UB setelah menyisihkan 10 finalis dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

AWC diselenggarakan oleh Ikatan Mahasiswa Akuntansi Universitas Hasanuddin, Makassar sebagai salah satu kegiatan 7th Hadays (Hasanuddin Accounting Days) 2014 yang berlangsung selama 5 hari yaitu 18 – 22 Januari 2014. Tema besar yang diangkat pada 7th Hadays “Enhancing Accountability in Public Sector”, sedangkan Tema Accounting Writing Competition “Quo Vadis Accounting in Current Public Sector”.

“Proses kompetisi diawali dengan penyusunan dan pengiriman paper / karya tulis esai oleh mahasiswa dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Karya-karya yang terkumpul selanjutnya diseleksi hingga menyaring 10 tim dengan karya tulis terbaik dan diundang ke Universitas Hasanuddin untuk mempresentasikan karyanya pada 19 Januari 2014”, jelas Elis.

Hampir seluruh tim mempresentasikan paper yang beridekan tentang dukungannya terhadap implementasi basis akrual untuk meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan di sektor publik. Nilai tambah diberikan kepada Tim FEB UB, karena hanya tim Elis dan Siti yang memberikan perspektif kritis atau sisi lain dari akuntansi akrual yang pada akhirnya akan menyamakan sektor publik dengan sektor privat. Esai yang mereka presentasikan berjudul “AKUNTANSI AKRUAL : SARANA LEGITIMASI KOMERSIALISASI SEKTOR PUBLIK”. Esai ini diungkapkan sebagai respon kritis dari perubahan akuntansi berbasis kas ke akuntansi berbasis akrual. Dalam pemaparannya, Elis dan Siti mengungkapkan bahwa transparansi dan akuntabilitas laporan keuangan yang dihasilkan dari implementasi basis akrual di sektor publik hanya ditujukan untuk kepentingan investor semata.

Lebih lanjut, kedudukan investor akan menggeser kedudukan masyarakat atau publik sebagai stakeholder utama dalam organisasi pemerintahan atau sektor publik. Jika itu yang terjadi, sama halnya Indonesia mempersilahkan investor untuk menjajah dan mengeksploitasi seluruh sumber daya ekonomi yang dimiliki Indonesia demi kepentingan pribadinya. Kedaulatan ekonomi Indonesia pun terampas karena harga-harga dan kebijakan ekonomi akan disetir oleh investor. Transparansi dan akuntabilitas bagi masyarakat harus diterjemahkan dalam peningkatan kualitas dan akses pelayanan publik serta kesejahteraan masyarakat bukan semata-mata pada pelaporan keuangan yang lebih ditujukan untuk memberi informasi pada investor guna membantu keputusan pengalokasian modalnya (dalam sektor publik).  Lagipula basis akrual juga tidak 100% menjamin bersih dari fraud karena celah fraud pun justru disediakan oleh basis akrual. Oleh karenanya, jangan sampai cost yang besar dari konversi basis kas ke basis akrual (mulai dari pelatihan pegawai dari sabang sampai merauke, pengadaan infrastruktur dan sistem yang mahal, upaya adaptasi yang berat dari retensi terhadap perubahan yang dialami pegawai) semakin terbebani akibat masih adanya fraud yang difasilitasi oleh basis akrual tanpa pengendalian interal yang kuat.

Puncaknya, pada tanggal 21 Januari 2014, dari hasil rekapitulasi nilai paper ditambah nilai presentasi, diumumkan bahwa tim Universitas Brawijaya menyabet juara 1 dengan perolehan poin sebesar 752 mengungguli tim dari Universitas Tanjungpura dengan perolehan poin sebesar 669 pada peringkat 2 dan tim dari Universitas Internasional Batam dengan perolehan poin sebesar 664 pada peringkat 3.

Selain Lomba esai, rangkaian acara 7th Hadays 2014 juga terdiri dari seminar dan workshop yang masing-masing diadakan pada tanggal 20 dan 21 Januari 2014 yang membahas akuntansi akrual dari sisi pro dan kontra sehingga wawasan masyarakat bertambah. (ris)

Sejumlah Karyawan FEB bersama Pembantu Dekan III Berziarah ke Beberapa Makam Wali dan Kyai di Jawa Timur

$
0
0

Jum’at (31/01), memanfaatkan libur Tahun Baru Imlek, sejumlah karyawan FEB (Fakultas Ekonomi dan Bisnis) bersama Dr. Fatchur Rohman, SE., MSi. selaku Pembantu Dekan III berziarah ke beberapa makam Wali dan Kyai di Jawa Timur. Rombongan ziarah tersebut berjumlah 14 orang, dan berangkat menggunakan minibus. Ziarah tersebut tentunya bertujuan untuk meningkatkan religiusitas, karena berziarah kubur memang merupakan salah satu cara seseorang dalam semakin mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Tujuan pertama adalah Makam K.H. Abdul Hamid di Pasuruan, kemudian dilanjutkan ke Makam Sunan Ampel di Surabaya, Makam Sunan Giri di Gresik, dan Makam Gus Dur atau K.H. Abdurrahman Wahid di Jombang. “Kami bisa mengunjungi beberapa makam wali sekaligus dalam kurun waktu tidak sampai sehari karena fokus berziarah, bukan berwisata apalagi berbelanja”, ujar Yunus Rozikin, salah seorang rombongan.

Terlepas dari bagaimanapun cara yang digunakan untuk meningkatkan religiusitas, dewasa ini religiusitas memang diperlukan dalam dunia kerja. Terlebih lagi dengan adanya krisis integritas yang tengah terjadi di Indonesia. Ada kaitan yang cukup erat antara religiusitas dan integritas, karena dengan tingginya religiusitas maka akan membuat Kita merasa senantiasa diawasi oleh Tuhan, sehingga Kita pun enggan untuk berbuat hal buruk. Semoga dengan meningkatnya religiusitas para karyawan dan dosen FEB, dapat menunjang perkembangan Fakultas yang mulai berbicara banyak di kancah ASEAN ini. (azm)

Dosen University of Wollonggong Mengaku Terkesan dengan Multiparadigma di FEB

$
0
0

Dr. Parulian Silaen

Kian hari, kian banyak dosen dari berbagai perguruan tinggi luar negeri yang memberikan kuliah tamu di FEB (Fakultas Ekonomi dan Bisnis) . Tentunya ini tidak lepas dari keaktifan FEB dalam melakukan internasionalisasi melalui berbagai hal. Bertempat di Aula lantai 7 Gedung Pasca Sarjana FEB pada tanggal 5 Februari 2014 yang lalu telah diadakan Guest Lecture bertajuk Debat Epistemologi Akuntansi Multiparadigma Seri 4 atau yang disingkat DEAMS-4. Tema yang diusung dalam gelaran kali ini adalah “The Development of Accounting Thought” dengan pemateri dari University of Wollonggong Australia namun merupakan warga Indonesia, Beliau adalah Dr. Parulian Silaen yang juga memiliki pengalaman sebagai praktisi dan merupakan alumni Universitas Indonesia. Acara yang diprakarsai oleh PDIA (Program Doktor Ilmu Akuntansi) ini dihadiri oleh para dosen dan puluhan mahasiswa PDIA.

Dr. Parulian Silaen membahas cukup banyak hal tentang penelitian pada bidang Akuntansi. Mulai dari construct, theory hingga methodology. Beliau mengingatkan bahwa terkadang suatu teori benar hanya pada saat, keadaan dan asumsi tertentu, maka dari itu Kita perlu berhati-hati dalam memilih teori yang Kita gunakan karena akan mempengaruhi akurasi dari construct yang sangat penting bagi suatu penelitian, termasuk pula untuk membuat Disertasi.

Literature Review juga merupakan hal yang penting dalam penyusunan Disertasi. “Dalam membuat Literature Review, Kita perlu membaca banyak sekali referensi, lalu menginvetarisirnya ke dalam suatu daftar. Jumlah lembar dalam daftar tersebut bisa mencapai kisaran 200-300 lembar, namun pada akhirnya Kita seleksi lagi hingga menjadi jauh lebih sedikit, misalnya sekitar 40 lembar.” saran Dr. Parulian Silaen kepada para peserta Guest Lecture.

Beliau juga mengingatkan bahwa penelitian di bidang akuntansi pada jaman sekarang tidak hanya melulu dipenuhi oleh angka. “Bahkan mungkin ada Disertasi yang tanpa ada angka di dalamnya, kecuali sebagai nomor halaman”, canda Beliau yang langsung disambut dengan tawa para peserta Guest Lecture. Pada jaman sekarang, cakupan disiplin Ilmu Akuntansi memang semakin luas. Hampir berbagai sektor dapat dihubungkan dengan Ilmu Akuntansi. Terlebih dengan adanya Multiparadigma yang membuat sudut pandang dalam penelitian Ilmu Akuntansi akan menjadi semakin beragam.

Dr. Parulian Silaen menyampaikan materi

“Saya sangat bangga dengan Jurusan Akuntansi FEB-UB yang telah menjadi promotor dan pioneer dalam pengembangan Multiparadigma di Indonesia. Kalau tidak ada Multiparadigma, Kita hanya akan disuguhi dengan penelitian yang monoton.”, ujar Dr. Parulian Silaen memuji Jurusan Akuntansi FEB-UB.

Pada penghujung acara, Ketua Jurusan Akuntansi, yakni Nurkholis, SE., M.Bus., Ph.D., Ak. menghimbau para mahasiswa PDIA untuk melakukan penelitian dengan berbagai sudut pandang dan pendekatan. Namun, tetap harus mampu mempertanggungjawabkan hasil penelitian tersebut. “Penelitian adalah suatu journey yang Kita berhasil menyelesaikannya akan memberikan kepuasan tersendiri”, ujar Beliau. (azm)

Viewing all 1263 articles
Browse latest View live