Quantcast
Channel: Berita Archives - Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
Viewing all 1264 articles
Browse latest View live

Lomba Foto Dies Natalis FEB UB Ke-52

$
0
0

PHOTOGRAPHY COMPETITION FEB UB

dalam rangka Dies Natalis ke 52th Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Brawijaya

TEMA: BERKARYA DALAM KEBERSAMAAN (Ruang  Lingkup  FEB UB)

Pendaftaran: 7-20 Nopember ‘13
Batas Pengumpulan Foto: 6 Desember ’13
Seleksi dan Pengumuman: 7-9 Desember ‘13

Juara I:
Uang Tunai 1 Juta & Piagam

Juara II:
Uang Tunai 750.000,- & Piagam

Juara III:
Uang Tunai 500.000,- & Piagam

Ketentuan & Syarat:

  1. Foto adalah karya milik sendiri dan belum pernah dipublikasikan (perlombakan)
  2. Peserta adalah mahasiswa S1 FEB UB (KTM dilampirkan)
  3. Setting objek foto dapat diambil dari lingkungan sekitar maupun Gedung FEB UB. Di samping itu, objek foto juga dapat diperoleh dari lingkungan setiap Jurusan, Laboratorium, Ruang Baca, Kelas dan Fasilitas lain di FEB UB selama tidak mengganggu proses belajar mengajar (Perkuliahan) di FEB UB
  4. Olah digital diperbolehkan sebatas mengubah kontras, burning, dodging, sharpening, dan cropping
  5. Foto dikirimkan dalam bentuk Hardcopy (1 lembar) dan softcopy (CD)
  6. Hardcopy Foto yang dikumpulkan berukuran 10 R atau 10 R salon, tanpa bingkai, tanpa alas, tanpa pencantuman unsur-unsur non fotografis. Judul foto, nama , alamat dan nomor telepon fotografer dicantumkan dalam kertas terpisah ditempel di belakang foto
  7. Softcopy foto dalam format JPEG dengan resolusi minimal 300 dpi
  8. Tiap peserta diperbolehkan mengirim maksimal 5 foto
  9. Seluruh foto yang masuk tidak dikembalikan kepada peserta dan akan menjadi hak milik panitia dengan hak cipta tetap pada fotografer.
  10. Foto dikumpulkan selambat-lambatnya tanggal 7 Desember 2013 jam 16.00.WIB

Pengumpulan & Pendaftaran

di Perencanaan, Sistem Informasi dan Kehumasan (PSIK)
Gd. PPALama Lt. 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Brawijaya (FEB UB) , Jl MT. Haryono 165 Malang

Foto terbaik akan diumukan ulang pada acara Jalan Sehat Dies Natalis 52 Tahun FEB UB Tgl. 18 Januari 2014.
Hasil penilaian juri tidak dapat diganggu gugat.
Informasi dan pendaftaran dapat melalui, di PSIK FEB UB

Contact Person:

- Luthfi (081235025700)
- Yusuf (085655636951)

Keterangan lain:

  • Peserta lomba diperbolehkan mengambil spot foto fasilitas di lingkungan FEB UB (Kelas, Laboratorium Komputer, Jurusan, dan fasilitas pelayanan akademik, selama tidak mengganggu aktivitas perkuliahan dan pelayanan di lingkungan FEB UB
  • Peserta yang sudah mendaftarkan diri, akan diberikan form keterangan sebagai peserta lomba
  • Untuk keterangan lebih lanjut, silahkan datang ke PSIK (Gd. PPA LAMA/Lab. Komputer Lt. 2)


FEB UB Gelar Lomba Karaoke, Lomba Tenis Meja, dan Lomba Bulutangkis

$
0
0

Semarak Dies Natalis Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB) Ke-52 masih terus berlanjut hingga Januari 2014. Tidak kurang dari 18 kegiatan dirancang untuk menyemarakkan hari jadi fakultas yang tengah berusia 52 tahun ini. Kegiatan-kegiatan yang diadakan mewakili  4 bidang diantaranya akademik, sosial, seni dan olahraga, dan alumni. Dibidang Seni dan Olahraga, dibulan November ini, FEB UB membuka sejumlah pendaftaran bagi mahasiswa. dosen dan karyawan untuk berpartisipasi dalam sejumlah perlombaan diantaranya Lomba Fotografi, Lomba Karaoke, Lomba Tenis Meja, Lomba Bulutangkis.

 

 

Lomba Karaoke

Lomba dibagi menjadi 2 kategori yaitu dosen dan karyawan (kategori 1) dan mahasiswa (kategori 2). Pendaftaran 7-19 November 2013 (Ruang Tata Usaha FEB UB); Babak Penyisihan 21-22 dan 28-29 November 2013; Babak Final 12-13 dan 19-20Desember 2013.(CP: Suharto dan Suroto).

Lomba Tenis Meja

Lomba dibagi menjadi 2 kategori yaitu dosen dan karyawan (kategori 1) dan mahasiswa (kategori 2). Pendaftaran 7-17 November 2013 (Ruang Tata Usaha FEB UB); Babak Penyisihan 18-22 November 2013; Babak Final 20 November 2013. (CP: Suharto dan Suroto).

Lomba Bulutangkis

Lomba dibagi menjadi 2 kategori yaitu dosen dan karyawan (kategori 1) dan mahasiswa (kategori 2). Pendaftaran 7-18 November 2013 (Ruang Tata Usaha FEB UB); Babak Penyisihan 20, 22, 27 November 2013; Babak Final 4 Desember 2013. (CP: Suharto dan Suroto). Lihat Poster disini.

 

FEB UB memberikan hadiah uang tunai dan piagam penghargaan bagi masing-masing pemenang untuk masing-masing perlombaan. Ikuti dan Menangkan!!  (ris)

 

Entrepreneurship Day : Ajang Mahasiswa Berwirausaha

$
0
0

Berbeda dengan keramaian yang biasa terjadi di Lapangan Parkir Atas dan Basement FEB (Fakultas Ekonomi dan Bisnis), pada hari Senin dan Selasa (12-13/11) tampak sejumlah stand yang menjual berbagai produk. Sejak pagi tampak para mahasiswa sibuk menyiapkan stand mereka masing-masing.  Mereka adalah mahasiswa-mahasiswi Jurusan Manajemen FEB, selama dua hari mereka berpartisipasi dalam kegiatan “Entrepreneurship Day” yang merupakan implementasi dari mata kuliah yang  telah mereka tempuh, yakni mata kuliah Kewirausahaan dan mata kuliah Laboratorium Kewirausahaan.  “Ini merupakan implementasi dan praktek nyata, sehingga mata kuliah yang berkaitan dengan kewirausahaan tak hanya dipelajari sebatas teori.” ujar Risca Fitri Ayuni, SE., MBA., MM. selaku panitia pada kegiatan tersebut. Kegiatan ini dapat membantu para mahasiswa untuk mencapai target mata kuliah yang berkaitan dengan Kewirausahaan, yakni mahasiswa mampu membuat bisnis baru.

Dalam Entrepreneurship Day kali ini terdapat 35 stand dengan berbagai produk yang dijual. Sebelum melakukan kegiatan bisnis, para mahasiswa ditugasi membuat perencanaan bisnis terlebih dahulu dan kemudian mempresentasikannya. Perencanaan ini sendiri mencakup pangsa pasar, operasional, pengaturan, pengorganisasian, serta keuangannya. Setelah itu barulah mengimplementasikannya pada kegiatan ini. Dalam pengeksekusian di Entrepreneurship Day mahasiswa tidak dilepas begitu saja, tetap mendapat pengawasan dari para dosen mereka masing-masing. Namun peran dosen hanya sebatas menilai serta memberi evaluasi dan memberi saran agar bisnis mereka semakin optimal. Sejumlah dosen yang melakukan pengawasan pada kegiatan ini adalah Prof. Dr. Djumilah Zain, SE. ; Dr. Sumiati, SE., MSi. ; Sugeng Pinando, SE., M.Pd. ; Sri Palupi Prabandasari, SE., MM. ; Radityo Putro Handrito, SE., MM. ; Astrid Puspaningrum, SE., MM. ; dan Risca Fitri Ayuni, SE., MBA., MM.

Modal usaha para mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini merupakan modal pribadi mereka dan nantinya keuntungan mereka juga untuk mereka pribadi. Dengan begitu mahasiswa akan terlatih untuk memaksimalkan sumber daya yang ada. Akan tetapi kedepannya, ada wacana untuk ada bantuan dana dari pihak jurusan. Pada akhir kegiatan ada penghargaan bagi kelompok-kelompok yang dinilai paling baik setelah memenuhi beberapa kriteria. Para mahasiswa dan mahasiswi juga diberi kebebasan berinovasi dan berkreasi dalam berwirausaha. Berbagai produk ditawarkan dalam ajang ini, seperti berbagai kreasi makanan, pakaian, aksesoris, dan sepatu. Ada pula yang berjualan dengan format Garage Sale.

Dengan adanya eksekusi secara langsung seperti ini, para mahasiswa akan lebih mengetahui dan berpengalaman bagaimana proses bisnis sebenarnya. Sehingga setelah menempuh mata kuliah yang berkaitan dengan Kewirausahaan dan mengikuti kegiatan ini, mereka telah siap terjun ke masyarakat sebagai seorang Entrepreneur. Siap bertindak sebagai pembuka lapangan kerja bukan hanya pencari lapangan kerja. Kegiatan serupa rutin dilaksanakan di FEB tiap semester. Entrepreneurship Day juga membantu tujuan Universitas Brawijaya untuk menjadi World Class Entrepreneurial University.

JAFEB Adakan Pelatihan bagi Guru SMA dan SMK Negeri Se-Kota Malang

$
0
0

Akuntansi di Indonesia terus berkembang. Setelah sebelumnya merujuk pada standar akuntansi dari Amerika, kini PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) Indonesia merujuk pada standar akuntansi Eropa, atau yang biasa disebut IFRS (International Financial Reporting Standarts). Maka dari itu terdapat sejumlah perubahan pada PSAK Indonesia, menyesuaikan dengan IFRS. Penyesuaian ini diperlukan untuk memudahkan perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk Go International karena telah banyak negara yang standar akuntansinya merujuk pada IFRS sehingga memudahkan untuk mencari investor asing. Bertempat di Ruang Sidang Utama Gedung Dekanat FEB (Fakultas Ekonomi dan Bisnis), Jurusan Akuntansi FEB mengadakan “Pelatihan Akuntansi Berbasis IFRS bagi Guru SMA dan SMK Negeri Se-Kota Malang”. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari mulai tanggal 13 hingga 14 November 2013 dalam rangka Pengabdian Masyarakat Jurusan Akuntansi FEB.

Terdapat empat materi utama yang dibahas dalam pelatihan ini, yakni: (1)Perkembangan Standar Akuntansi di Indonesia; (2)PSAK No. 1, 2, 14, dan 16; (3)SAK ETAP; dan (4)PPn, PPh Pasal 21-23. Materi-materi tersebut perlu diberikan pada para peserta pelatihan karena merupakan bagian dari materi-materi pelajaran akuntansi yang diajarkan pada jenjang SMA maupun SMK. Sementara pemateri dalam kegiatan ini adalah empat orang dosen Jurusan Akuntansi FEB yang sangat berkompeten dibidangnya, yakni (1)Dra. Grace Widijoko, MSA., Ak.; (2)Dra. Lilik Purwanti, M.Si., Ak., CA; (3)Dra. Arum Prastiwi, M.Si., Ak.; dan (4)Dra. Devi Pusposari, M.Si., Ak.. Peserta pelatihan tampak antusias dengan materi-materi yang disampaikan. Cukup banyak perubahan-perubahan yang belum mereka ketahui. Ketika terdapat yang kurang jelas pun mereka tidak segan untuk bertanya dan para pemateri menjawab pertanyaan tersebut dengan memberikan penjelasan yang lebih mendetail.

Salah seorang pemateri, Dra. Lilik Purwanti, M.Si., Ak. menuturkan, “Terselenggaranya kegiatan ini tidak lepas dari adanya Dana Hibah Dirjen Pendidikan Tinggi yang didapat oleh salah seorang dari Tim Pengabdian Masyarakat FEB”. Proses mendapatkan dana hibah tersebut tentunya tidaklah mudah, karena harus mengirimkan proposal lalu akan diseleksi melalui beberapa tahap hingga kemudian disetujui oleh Dirjen Pendidikan Tinggi. “Kedepannya kegiatan semacam ini akan kembali dilaksanakan, karena standar Akuntansi terus berkembang”, ujar Dra. Arum Prastiwi, M.Si., Ak.. Namun pada kegiatan selanjutnya, Tim Pengabdian Masyarakat FEB berencana untuk mengemas kegiatan dengan bentuk yang berbeda, misalnya dengan workshop. Beliau juga menuturkan bahwa Jurusan Akuntansi akan dengan senang hati untuk terus melakukan sharing materi-materi terbaru mengenai akuntansi kepada para Guru SMA dan SMK. Terlebih lagi SMA dan SMK merupakan partner perguruan tinggi. (azm)

 

Menjadi Wirausahawan Tidak Harus Menunggu Setelah Lulus

$
0
0

Kamis (14/11), Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen (HMJM) mengadakan suatu kegiatan Coffe Share dengan mengusung tema “It’s Time to be Young Entrepreneur”. Kegiatan ini bertujuan untuk sharing tentang berbagai hal yang ada di Jurusan Manajemen FEB(Fakultas Eknomi dan Bisnis) dan pengalaman-pengalaman dari alumni yang telah sukses. Pada kesempatan kali ini, hadir Radityo Putro Handrito, SE., MM. selaku perwakilan dari Jurusan Manajemen FEB dan Siti Hajnia, SE. yang merupakan alumni sekaligus owner Saboten Shokudo. Berlangsung di Aula Gedung D FEB, acara ini berlangsung dengan lancar dan para peserta pun tampak antusias. Saboten Shokudo adalah suatu rumah makan masakan Jepang dengan konsep dan tema yang khas Jepang pula.

Siapa mengira bahwa rumah makan tersebut telah dirintis sejak Siti Hajnia, SE. masih kuliah semester 2? Tentunya masyarakat tidak mengira hal itu. Beliau tidak sendiri merintis usaha kuliner ini, sejumlah teman turut merintis bersama-sama. Bukanlah hal yang mudah merintis bisnis sekaligus kuliah. Terlebih lagi fase awal bisnis memang memilik banyak kendala, seperti yang dikatakan Siti Hajnia, SE. “Awal-awal usaha tuh seperti anak bayi, sedang lucu-lucunya. Kita harus fokus menghadapi berbagai kendala dan menyita banyak waktu luang”. Beliau juga menceritakan bagaimana meminjam uang kepada orang tua sebagai modal. Sebelum meminjam pun harus menjelaskan secara detail tentang bisnisnya dan prospek kedepan. “Dulu saya melakukan berbagai hal di rumah makan saya, mulai dari cuci piring, bersih-bersih, membeli bahan baku dan lain-lain”, lanjut Beliau. Seorang pengusaha memang perlu benar-benar memahami seluk beluk usahanya, agar tidak mudah tertipu oleh pegawai atau partner bisnis. Sekarang Siti Hajnia, SE. hanya tinggal mengontrol operasional bisnis kulinernya yang telah memiliki banyak pegawai.

Pada waktu awal memiliki pegawai pun Beliau sempat merasa ragu, khawatir tidak mampu mengorganisir karena pegawainya berumur lebih tua. Salah satu hal penting dalam merintis usaha adalah promosi kepada masyarakat. Dalam hal ini pun Beliau sempat bingung memilih metode apa yang akan digunakan. Akhirnya dalam menentukan metode, Beliau lebih menfokuskan pada siapa target konsumennya. Karena targat konsumennya adalah para mahasiswa dan pelajar, maka media promosi yang dipilih adalah melalui beberapa media yang dekat dengan para mahasiswa dan pelajar. Setelah melakukan promosi, Kita juga tidak boleh lupa untuk mengevaluasi media mana yang paling efektif menggaet konsumen, karena tentunya Kita tidak ingin membuang-buang uang hanya untuk media promosi yang tidak efektif.

Beruntung bagi mahasiswa Jurusan Manajemen FEB, karena sejak tahun 2008 telah ada Program Dana Bergulir dari pihak Jurusan. Program ini adalah pemberian pinjaman modal tanpa bunga sepeser pun karena ini murni dana pendampingan bagi mahasiswa. Untuk mengikuti program ini, harus melewati sejumlah tahap seleksi. Mulai dari pengajuan proposal, perencanaan, presentasi dan lain-lain. Juga terdapat beberapa persyaratan yang perlu dipenuhi. Pada setiap bulannya pun harus memberikan laporan keuangan pada pihak Jurusan Manajemen, ini merupakan bentuk kontrol dari pihak Jurusan agar dapat memantau pertumbuhan dan perkembangan Bisnis tersebut. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa-mahasiswa yang mendapatkan dana ini adalah yang benar-benar serius dan siap berwirausaha. Sementara untuk pelunasannya, mahasiswa dapat bernegosiasi dengan pihak jurusan. Selain Program Dana Bergulir, Jurusan Manajemen FEB juga telah menyiapkan Laboratorium Kewirausahaan yang dapat digunakan oleh para mahasiswa untuk berwirausaha atau merintis bisnis mereka. Pemanfaaatannya pun tidak dipungut biaya, sehingga beban operasional usaha para mahasiswa pun bisa diminimalisir. “Program-program Jurusan Manajemen ini merupakan salah satu bentuk dukungan dari Jurusan Manajemen FEB pada visi Universitas Brawijaya untuk menjadi World Class Entrepreneurial University”, ujar Radityo Putro Handrito, SE., MM. ketika penyampaian materi.

JAFEB: Pelatihan bagi Guru SMA dan SMK Negeri Se-Kota Malang

$
0
0

Akuntansi di Indonesia terus berkembang. Setelah sebelumnya merujuk pada standar akuntansi dari Amerika, kini PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) Indonesia merujuk pada standar akuntansi Eropa, atau yang biasa disebut IFRS (International Financial Reporting Standarts). Maka dari itu terdapat sejumlah perubahan pada PSAK Indonesia, menyesuaikan dengan IFRS. Penyesuaian ini diperlukan untuk memudahkan perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk Go International karena telah banyak negara yang standar akuntansinya merujuk pada IFRS sehingga memudahkan untuk mencari investor asing. Bertempat di Ruang Sidang Utama Gedung Dekanat FEB (Fakultas Ekonomi dan Bisnis), Jurusan Akuntansi FEB mengadakan “Pelatihan Akuntansi Berbasis IFRS bagi Guru SMA dan SMK Negeri Se-Kota Malang”. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari mulai tanggal 13 hingga 14 November 2013 dalam rangka Pengabdian Masyarakat Jurusan Akuntansi FEB.

Antusias peserta pelatihan tampak dengan dilontarkannya beberapa pertanyaan seputar perubahan-perubahan yang belum mereka ketahui. Ada empat materi utama yang dibahas dalam pelatihan ini, yakni: (1)Perkembangan Standar Akuntansi di Indonesia; (2)PSAK No. 1, 2, 14, dan 16; (3)SAK ETAP; dan (4)PPn, PPh Pasal 21-23. Materi-materi tersebut perlu diberikan pada para peserta pelatihan karena merupakan bagian dari materi-materi pelajaran akuntansi yang diajarkan pada jenjang SMA maupun SMK. Sementara pemateri dalam kegiatan ini adalah empat orang dosen Jurusan Akuntansi FEB yang sangat berkompeten dibidangnya, yakni (1) Dra. Grace Widijoko, MSA., Ak.; (2) Dra. Lilik Purwanti, M.Si., Ak., CA; (3) Dra. Arum Prastiwi, M.Si., Ak.; dan (4) Dra. Devi Pusposari, M.Si., Ak.

Disampaikan oleh salah seorang pemateri, Dra. Lilik Purwanti, M.Si, Ak, “Terselenggaranya kegiatan ini tidak lepas dari adanya Dana Hibah Dirjen Pendidikan Tinggi yang didapat oleh salah seorang dari Tim Pengabdian Masyarakat FEB”. Proses mendapatkan dana hibah tersebut tentunya tidaklah mudah, karena harus mengirimkan proposal lalu akan diseleksi melalui beberapa tahap hingga kemudian disetujui oleh Dirjen Pendidikan Tinggi. “Kedepannya kegiatan semacam ini akan kembali dilaksanakan, karena standar Akuntansi terus berkembang”, ujar Dra. Arum Prastiwi, M.Si., Ak.. Namun pada kegiatan selanjutnya, Tim Pengabdian Masyarakat FEB berencana untuk mengemas kegiatan dengan bentuk yang berbeda, misalnya dengan workshop. Beliau juga menuturkan bahwa Jurusan Akuntansi akan dengan senang hati untuk terus melakukan sharing materi-materi terbaru mengenai akuntansi kepada para Guru SMA dan SMK. Terlebih lagi SMA dan SMK merupakan partner perguruan tinggi. (azm/luth)

Entrepreneur Day: Usung Konsep Berbeda, Sukses Curi Perhatian Pengunjung

$
0
0

Ada yang tampak mencuri perhatian pengunjung dalam kegiatan Entrepreneur Day (12-13 Nov 2013) kali ini, salah satunya stand yang bertuliskan “Garage Sale” yang diusung oleh Mahasiswa Jurusan Manajemen Internasional 2011. Dengan penataan yang berbeda mulai stand dengan dekorasi yang menarik, membawa nuansa yang berbeda dengan stand yang lain. Nampak pula berbagai macam barang mulai dari sepatu pakaian dan macam-macam aksesoris lainnya yang tertata dengan apik dan rapi. “Konsep yang kami usung dalam kesempatan kali ini adalah Management International 2011 Great Sale. Kami tiga kelompok sama-sama Mahasiswa Jurusan Manajemen Kelas Internasional Tahun Angkatan 2011. Stand di depan stand Kami juga merupakan teman sekelas yang bekerja sama mewujudkan tema tersebut. Mereka lebih ke arah Bisnis Kuliner”, ujar Bisma Rian, salah seorang anggota kelompok pengelola stand menarik tersebut.

Kedua stand  yang saling berhadapan ini menjual produk yang berbeda, namun mereka saling melengkapi. Bisma Rian menuturkan bahwa berbagai peralatan dan perlengkapan dekorasi ini didapat dari meminjam dan kreasi dari para anggota kelompok. Kekompakan ini pulalah penyebab dapat terwujudnya stand tersebut. Hal ini menunjukan bahwa sinergisitas antar anggota kelompok usaha memang dibutuhkan demi kesuksesan suatu usaha, terlebih lagi bagi usaha yang baru saja dirintis. Pada stand Garage Sale, barang-barang yang dijual adalah barang-barang bekas yang masih bagus dan layak dijual kembali. Mulai dari barang yang cukup antik hingga berbagai baju ber-merk terkenal. Kelompok ini sengaja mengusung tema yang berbeda dan dikemas dengan unik, sehingga dapat mencuri perhatian para pengunjung Entrepreneur Day. Pembeli pun tidak hanya dari kalangan Mahasiswa, sejumlah Dosen dan Karyawan FEB juga ada yang membeli produk-produk yang ditawarkan pada stand ini.

Kegiatan semacam ini memang merupakan suatu kegiatan yang tepat untuk mengimplementasikan ilmu yang telah diperoleh oleh para Mahasiswa dari mata kuliah Kewirausahaan dan Laboratorium Kewirausahaan. Bisma Rian juga menuturkan, “Melalui kegiatan ini, Kami tahu bagaimana menganalisa berbagai aspek penyusun suatu usaha. Mulai dari marketing, operational,  financial, dan berbagai aspek-aspek lain. Benar-benar mampu menjadi ajang implementasi dari mata kuliah yang telah Kami tempuh”. Ia juga menegaskan bahwa setelah kegiatan ini, usaha yang tengah dirintis bersama teman-temannya akan berlanjut dengan memanfaatkan internet sebagai media pemasaran.

FEB Kedatangan Siswa SMA Labschool Kebayoran

$
0
0

Pemandangan berbeda nampak di Gedung A FEB(Fakultas Ekonomi dan Bisnis) pada hari Jum’at (15/11). Sehubungan dengan pendidikan lanjutan dari SMA adalah perguruan tinggi, maka siswa-siswi dari SMA Labschool Kebayoran berkunjung ke FEB. Kegiatan ini sendiri dilaksanakan di Aula Gedung A FEB. Para siswa-siswa berseragam batik sekolah mereka nampak berbeda dengan para mahasiswa yang berpakaian bebas. Dalam kegiatan kunjungan tersebut, perwakilan dari FEB yang menerima kunjungan mereka adalah Dimas Hendrawan, SE., MM. ; Misbahudin Azzuhri, SE., MM. dan Al Muizzudin F., SE., ME.

Acara diawali dengan sambutan oleh Dimas Hendrawan, SE., MM. , kemudian dilanjutkan dengan penjelasan mengenai sejarah FEB yang dahulunya adalah sebuah perguruan tinggi ekonomi swasta dan telah berdiri sebelum adanya Universitas Brawijaya(UB). Setelah itu dijelaskan pula mengenai visi dan misi FEB serta berbagai organisasi resmi yang berada di FEB. Usai penjelasan mengenai visi dan misi, tibalah waktunya penjelasan yang ditunggu-tunggu oleh para siswa, yakni mengenai cara-cara untuk menjadi mahasiswa UB. Tercatat ada beberapa jalur yang dapat ditempuh, yakni SNMPTN(menggunakan nilai raport), SBMPTN(tes tulis bersama perguruan tinggi lain), SPMK(tes mandiri UB), dan berbagai jalur kemitraan lain. Misalnya kemitraan dengan daerah ataupun instansi. Ada pula seleksi untuk mahasiswa yang akan mengikuti program Internasional. Dijelaskan pula mengenai program Double Degree.

Setelah itu, para siswa mendapat penjelasan mengenai apa saja jurusan dan program studi yang ditawarkan oleh FEB. Terdapat tiga jurusan,  yakni Akuntansi, Manajemen dan Ilmu Ekonomi. Namun dalam jurusan Ilmu Ekonomi masih terbagi menjadi tiga program studi, yakni Ekonomi Pembangunan, Keuangan dan Perbankan, serta Ekonomi Islam. Tak ketinggalan pula penjelasan mengenai prospek kerja lulusan FEB. “Prospek kerja lulusan Fakultas kami sangatlah luas, karena nyaris semua sektor membutuhkan aspek ekonomi.” ujar beliau. Terdapat berbagai profesi yang menjadi prospek kerja bagi lulusan FEB. Mulai dari di Swasta hingga Pemerintahan. Saat ini jumlah dosen yang telah bergelar Doktor adalah enam puluh delapan orang. Tentunyahal itu menjadi salah satu jaminan, bahwa lulusan FEB memiliki kompetensi dan daya saing yang tinggi.

Usai penjelasan berbagai hal tentang FEB, penjelasan selanjutnya adalah mengenai tiap-tiap jurusan yang ditawarkan. Sayangnya pada kesempatan kali ini perwakilan dari jurusan Akuntansi sedang berhalangan hadir. Padahal jurusan ini merupakan jurusan Ilmu Sosial yang memiliki peminat paling banyak di UB. Alumni-alumni jurusan Akuntansi FEB telah tersebar di berbagai KAP(Kantor Akuntan Publik) & Perusahaan-perusahaan terkemuka. Baik yang di Indonesia, maupun luar indonesia. Tak hanya berada di sektor swasta, ada pula yang berkecimpung di sektor pemerintah. Terutama di Kementerian Keuangan. Bahkan beberapa bulan lalu, Jurusan ini dinobatkan sebagai Jurusan Akuntansi Terbaik ke 2 se-Indonesia oleh webometric.

Kegiatan dilanjutkan oleh perwakilan dari jurusan Manajemen. Yakni, Misbahudin Azzuhri, SE., MM. “Standart lulusan Manajemen FEB sangat tinggi”, tegas beliau. Memang standart lulusan Jurusan Manajemen FEB dan jurusan-jurusan lain di FEB sangat tinggi. Bukan untuk membuat para siswa menyerah sebelum mendaftar ke FEB, namun untuk memacu semangat para siswa agar lebih semangat dan giat belajar sehingga dapat diterima dan lulus dari FEB dengan kompetensi dan daya saing tinggi. Karena hal itu lah yang dibutuhkan untuk memenangkan persaingan dalam pencarian kerja. Namun lulusan Jurusan Manajemen juga dididik untuk bisa ber-entrepreneur, dengan begitu mereka dapat membuka lapangan kerja bagi masyarakat luas. Tidak mau kalah dengan Jurusan Akuntansi, beberapa bulan lalu Jurusan Manajemen FEB juga dinobatkan sebagai salah satu Jurusan Manajemen Terbaik se-Indonesia.

Kemudian giliran Al Muizzudin F., SE., ME. Perwakilan dari jurusan Ilmu Ekonomi untuk menjelaskan berbagai hal tentang jurusan yang beliau naungi. “Tahun lalu, Jurusan Ilmu Ekonomi mendapat juara 1 dalam gelaran UBAQA(University of Brawijaya Annual Quality Award).” ujarnya. Hal itu membuktikan bahwa Jurusan Ilmu Ekonomi merupakan salah satu jurusan dengan kualitas terbaik di UB. Jurusan ini juga merupakan satu-satunya jurusan di FEB yang memilik tiga program studi.  Prospek jurusan ini pun tak kalah menjanjikan dibanding jurusan Akuntansi dan Manajemen. Lulusannya pun tersebar diberbagai perusahaan swasta, perusahaan milik pemerintah dan instansi-instansi pemerintah.

Dengan banyaknya jaminan mutu dan prestasi yang telah diperoleh FEB, tentunya para siswa-siswi SMA maupun SMK banyak yang berkeinginan untuk menjadi mahasiswa FEB. Tentunya itu bukanlah hal yang muda, mengingat banyak peminat Jurusan-jurusan yang berada dibawah naungan FEB. Tiap tahun setidaknya ada ribuan peminat melalui jalur SNMPTN, SBMPTN maupun jalur-jalur tes lain. (azm/ris)

 


Kuliah Tamu “Kebijakaan PPh Bagi UMKM”

$
0
0

Pada krisis tahun 1998 dan 2008, yang mampu selamat dari krisis tersebut adalah bisnis UKM (Usaha Kecil dan Menengah). Maka dari itu, UKM berperan besar dalam perekonomian di Indonesia.  Secara umum, bisnis UKM adalah bisnis yang semua orang dapat melakukannya. Namun, bisnis ini akan sulit untuk berkembang ketika mereka tidak bankable. Salah satu yang menjadi kendala dalam perkembangan UKM adalah ketiadaan atau kekurangan modal. Hal itu lah yang menghambat peningkatan produksi pada bisnis UKM. Atas dasar itulah di usia ke 52 tahun FEB (Fakultas Ekonomi dan Bisnis) berencana untuk membuat suatu institusi khusus di dalam lingkup Fakultas yang bertujuan untuk menjembatani UKM dengan dunia perbankan. Sehingga UKM lebih mudah untuk mendapatkan pinjaman modal dari bank, dan akan memberikan dampak positif yang lebih besar dan lebih baik bagi perkembangan Ekonomi Indonesia. Rencana tersebut diutarakan oleh Dekan FEB, Prof. Candra Fajri Ananda, SE., M.Sc., Ph.D. pada Kuliah Tamu “Perlakuan Pengenaan Pajak Penghasilan atas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah”. Kegiatan yang berlangsung di Aula Gedung Pascasarjana FEB, pada tanggal 15 November 2013 ini mengundang pemateri Direktur Peraturan Perpajakan II Direktorat Jenderal Pajak, yakni Prof. Dr. Drs. P. M. John L. Hutagaol, M.Ec.(Acc)., M.Ec.(Hons)., Ak.

Peraturan PPh Final yang diberlakukan mulai tanggal 1 Juli 2013 adalah untuk Usaha Kecil dan Menengah, Usaha Mikro tidak kena. “Dari dulu UKM sudah bayar pajak, jika ada yang belum itu karena kelemahan Kami dalam pengawasan”, ujar Prof. Dr. Drs. P. M. John L. Hutagaol, M.Ec.(Acc)., M.Ec.(Hons)., Ak. pada awal penyampaian materinya. Latar belakang peraturan pajak ini adalah keadilan, kemudahan dan kesederhanaan. Sementara hasil yang diharapkan adalah pelunasan partisipasi pembayaran pajak dan kepatuhan sukarela meningkat. Batasan peredaran bruto untuk badan usaha yang terkena pajak ini adalah 4,8 Milyar per tahun. UKM wajib membayar pajak karena pendapatan negara dari pajak juga digunakan untuk membiayai pembangunan dan jalannya perekonomian serta pemerintahan. DJP (Direktorat Jenderal Pajak) ingin menciptakan rasa keadilan yang horisontal , artinya semua orang atau badan usaha yang telah memenuhi kriteria harus membayar pajak. Maka dari itu UKM juga dikenakan pajak. Pengenaan pajak pada UKM ini sebesar 1% dari omzet. Hal ini juga untuk memudahkan perhitungan pajak mereka. Karena umumnya UKM belum memiliki laporan keuangan yang sesuai standar. Terlebih lagi pajak ini bersifat final, sehingga setelah membayar, maka kewajiban pajak mereka selesai. Cara pembayarannya pun dipermudah, bisa melalui ATM (Anjungan Tunai Mandiri), asal memiliki NPWP.

Pada kegiatan tersebut, Prof. Candra Fajri Ananda, SE., M.Sc., Ph.D. juga sempat mengingatkan bahwa potensi penerimaan pajak di Indonesia masih jauh diatas jumlah penerimaan pajak Indonesia selama ini. Maka dari itu perlu adanya transparansi pengelolaan pajak, agar masyarakat lebih sadar untuk membayar pajak. Dengan pengelolaan pajak yang transparan dan akuntabel, kepercayaan masyarakat terhadap DJP juga akan meningkat. Sehingga jumlah pembayar pajak akan meningkat, dan jumlah penerimaan pajak pun juga akan meningkat. Dengan begitu, anggaran negara pun bisa bertambah, pembangunan lebih merata dan pembangunan infrastruktur untuk menyokong kegiatan perekonomian akan lebih giat. Kuliah Tamu kali ini merupakan awal dari rangkaian kegiatan Dies Natalis ke 52 FEB-UB. (azm/ris)

ECSOTIC 2013: Mewudjudkan Kedaulatan Pangan Menuju Indonesia Sehat dan Sejahtera

$
0
0

ECSOTIC (Economics Politic) 2013 merupakan salah satu program terbesar terkait Ekonomi-Politik di FEB UB. ECSOTIC diselenggarakan setiap tahunnya oleh Divisi Kajian Strategi Departemen Sosial dan Politik BEM FEB UB. Sejak tahun lalu, ECSOTIC menghadirkan pembicara-pembicara tingkat nasional untuk membahas isu ekonomi dan politik yang hangat diperbincangkan. Pada ECSOTIC 2012 dibahas mengenai Kedaulatan Energi, menghadirkan BP Migas Pusat sebagai salah satu pembicara dalam Symposium Nasional.

Tahun ini, ECSOTIC 2013 dikemas berbeda. National Essay dan Poster Competition menjadi dua bentuk kegiatan yang dilaksanakan sebelum National Symposium. National Essay Competition berusaha mengapresiasi mahasiswa Indonesia yang peduli dengan Kedaulatan Pangan melalui bentuk karya essay yang kritis dan solutif. Begitu pula National Poster Competition, yang dituangkan melalui bentuk karya grafis yang menarik.

Kedua National Competition tersebut menghasilkan 20 Besar Finalis di setiap kompetisi yang kemudian menjadi National Delegates dalam ECSOTIC 2013. Hadir 33 National Delegates yang berasal dari 24 Perguruan Tinggi ternama se-Indonesia seperti : UI, UGM, ITB, UNAIR, ITS, dan masih banyak lagi.

Seluruh National Delegates hadir sejak tanggal 4 Oktober dan memulai rangkaian ECSOTIC 2013, yaitu Hi Delegates! yang merupakan acara Gala Dinner di depan Aula Lantai 7 Gd. F FEB UB.

Kemudian, pada tanggal 5 Oktober yang lalu, National Symposium juga berhasil diselenggakan dengan baik. National Symposium dengan tema “Mewujudkan Kedaulatan Pangan menuju Indonesia Sehat dan Sejahtera” seakan menjadi magnet terbesar dalam rangkaian ECSOTIC 2013. Sebanyak 250 lebih tiket terjual, 33 National Delegates hadir, dan tentunya 6 Pembicara tingkat nasional, antara lain dari Kementerian Pertanian Dr. Ir. Tjuk Eko Hari Basuki, M.St (Kepala Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Badan Ketahanan Pangan), Anggota DPR RI Komisi IV Ir.Hb Nabiel Almusawa, M. Si. dari BULOG Pusat Agusdin Fariedh (Direktur Pelayanan Publik Perum Bulog) serta 3 Akademisi yaitu yang pertama Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis UB  Prof.Ahmad Erani Yustika, S.E., M.Sc., Ph.D. Pemerhati pangan serta Guru Besar Fakultas Pertanian UB Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani Ar, Ms. Kandidat Doktor Ilmu Hukum UNAIR yang juga merupakan dosen Fakultas Hukum UB Indah Dwi Qurbani , SH., MH.

National Symposium dipandu oleh seorang Moderator yang merupakan Budayawan kota Malang, yaitu Mohammad Sinwan yang berhasil menghidupkan suasana diskusi dalam National Symposium ini.

Acara yang dimulai pukul 08.00 hingga 13.30 ini juga dimeriahkan oleh Traditional Dance EDC dan Homeband FEB UB. Selain itu, terdapat aksi Pernyataan Sikap Mahasiswa Indonesia berupa pembubuhan cap tangan di atas kain berukuran 1×7 meter terkait isu Kedaulatan Pangan. National Symposium ini sangat disambut baik oleh audience, pembicara, dan Dekanat. Bahkan, Dekanat FEB UB berharap agar ECSOTIC berikutnya mampu menyelenggarakan event serupa dengan skala Internasional.

Tidak sampai di situ, pada tanggal 6 Oktober masih ada 2 rangkaian acara yakni National Youth Conference serta National Art Project. National Youth Conference diikuti oleh para finalis National Essay Competition. Dalam National Youth Conference, para National Delegates yang terbagi dalam 4 tim merumuskan langkah-langkah strategis apa untuk mewujudkan kedaulatan pangan melalui bidang pertanian, teknologi pertanian, perikanan, serta peternakan. Mereka dibimbing oleh 4 mentor yang ahli dalam bidangnya yang juga merupakan dosen Universitas Brawijaya.

Para finalis National Poster Competition juga dibagi dalam 3 tim untuk melaksanakan National Art Project di Aula Gedung D FEB UB. Dalam National Art Project mereka melukiskan isu kedaulatan pangan melalui media kanvas raksasa. Untuk juri National Art Project ini adalah orang-orang ahli dalam bidang artistik yakni Gustaf Eza Weldy (LPM Indikator) serta Navira Budi Satrianti (Nol Derajat).

Pada 7 Oktober, Best Team Conference dan pemenang Art Project mempresentasikan hasil karya mereka sekaligus pemberian hadiah. Indonesia Food Festival menjadi penutup dari rangkaian acara ECSOTIC 2013. (Jawwad/luth)

Sosialisasi Pengelolaan Jurnal, Manajemen OJS dan Kiat Penulisan Artikel Ilmiah

$
0
0

Sosialisasi Pengelolaan Jurnal, Manajemen OJS dan Kiat Penulisan Artikel Ilmiah yang diadakan oleh JAMAL (Jurnal Akuntansi Multiparadigma) dalam kegiatan JAMAL Berbagi bertempat di Hotel Savanah, Malang (14 November 2013) yang tidak dapat lepas dari adanya Hibah Tata Kelola Terbitan Berkala Ilmiah 2013, dihadiri oleh puluhan perwakilan dari berbagai Perguruan Tinggi yang ada di Indonesia. Tidak hanya dari Jawa, ada pula yang jauh-jauh datang dari Kalimantan, Sulawesi dan Maluku. Para peserta mendapatkan berbagai penjelasan mengenai kiat dalam penulisan karya tulis ilmiah.

Salah satu yang penting adalah perlunya lebih mementingkan logika berpikir Kita, daripada logika yang ada di karya-karya ilmiah terdahulu. Sebagian penulis kerap kali terjebak dengan masalah-masalah tekhnis. Tulis semua yang ada di pikiran Kita. Terkadang penulis terjebak oleh logika karya tulis ilmiah yang lain, sehingga mengikuti logika berpikir dari penulis lain. “Tulisan yang baik adalah tulisan yang logika dari penulisnya muncul dalam struktur tulisan, mulai dari rumusan sampai kesimpulan”, ujar Dr. Aji Dedi Mulawarman, SP., MSA. , selaku salah seorang pengurus JAMAL. Seharusnya bukan penulis yang mengikuti logika yang ada dalam karya tulis ilmiah lain, namun sebaliknya. Jadikanlah berbagai karya tulis ilmiah lain menjadi bagian dari karya tulis ilmiah Kita, bukan malah menjadikan karya tulis ilmiah Kita sebagai bagian dari karta tulis ilmiah lain.

“Kalau perlu, teori-teori yang telah ada Kita kritisi habis dalam karya tulis kita”, lanjut Beliau. JAMAL mengharapkan karya-karya tulis ilmiah yang tidak punya kepentingan dengan pihak lain selain kepentingan penulis sendiri. Karena Idealisme JAMAL adalah bukan akreditasi yang dikedepankan, tapi yang kita kedepankan adalah idealisme membangun ilmu akuntansi di masa yang akan datang. Ilmu akuntansi harus mampu berdiri diatas kepentingan banyak orang dan berpihak pada kebenaran. JAMAL akan menampung karya tulis ilmiah tentang akuntansi dengan berbagai paradigma. Pada penghujung acara, diumumkan 6 Best Paper dalam kegiatan ini. Berikut ke 6 Best Paper tersebut:

  • Historiography Akuntansi Indonesia Masa Mataram Kuno (Abad VII-XI Masehi), karya Novrida Qudsi Lutfillah dari Universitas Brawijaya Malang
  • “Menguak Praktik Bisnis Industri Farmasi di Indonesia : Tinjauan Intellectual Capitan dan Teleology Theory”, karya Sigit Hermawan dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
  • “Determinan Efektivitas Sistem E-Banking di Mata Nasabah : Pendekatan Modal Kesuksesan Sistem Informasi”, karya Latifah Hanum dari Universitas Brawijaya Malang
  • “System Driven (un)fraud : Tafsir Aparatur Terhadap “Sisi Gelap” Pengelolaan Keuangan Daerah”, karya Achdiar Redy Setiawan dari Universitas Trunojoyo Madura
  • Full Oksidentalisme dalam Perbankan Syariah”, karya Ahim Abdurahim dari Universitas Muhammadiyah Malang
  • The Risk of Investing in Capital Market (Individual Broker Perception)”, karya Linda Wati dari Universitas Ma Chung Malang

Diadakannya kegiatan ini juga berkaitan dengan pengakreditasian JAMAL. Pada awal kegiatan, Prof. Candra Fajri Ananda, SE., M.Sc., Ph.D. selaku Dekan FEB sempat berpesan pada para pengurus JAMAL agar pengelolaan jurnal ini harus profesional. Beliau juga menuturkan dalam waktu dekat akan menganggarkan dana khusus untuk penelitian para Guru Besar agar FEB bisa lebih berperan dalam perkembangan ke-Ilmuan Ekonomi dan Bisnis di kancah Nasional maupun Internasional. Besar harapan Beliau dengan adanya JAMAL ini akan mampu meningkatkan eksistensi FEB di dunia akademik.

——-

JAMAL, diterbitkan sejak April 2010 oleh Jurusan Akuntansi FEB (Fakultas Ekonomi dan Bisnis). Jurnal ini sangat menghargai pikiran-pikiran kritis dan menantang untuk memicu lahirnya inovasi konsep dan praktek akuntansi. Pemikiran lintas paradigma dan dalam paradigma masing-masing sangat memungkinkan untuk melahirkan inovasi.

Jurnal Akuntansi Multiparadigma terbit 3 kali 1 tahun, yaitu pada bulan April, Agustus dan Desember. Naskah dikirimkan paling lambat satu bulan sebelum bulan penerbitan (Maret, Juli dan NoVember). Tujuan dari Jurnal Akuntansi Multiparadigma ini adalah Membuka wawasan pendekatan penelitian akuntansi, Memberikan inspirasi bagi pengembangan akuntansi, dan Mendorong hadirnya konsep dan praktik baru akuntansi. (azm/luth)

Dies Natalis ke 52, FEB adakan Tasyakuran

$
0
0

Dalam rangka Dies Natalis yang ke 52 FEB (Fakultas Ekonomi dan Bisnis), salah satu fakultas terbaik dan terfavorit di UB (Universitas Brawijaya) ini mengadakan Tasyakuran. Acara diadakan pada tanggal 20 November 2013, bertempat di Basement FEB-UB. Hampir seluruh dosen dan Karyawan FEB hadir dalam kegiatan ini. Sejumlah perwakilan mahasiswa pun turut hadir. Kegiatan ini dirangkai pula dengan Pemberian Santunan kepada Anak Yatim, Penerimaan Jamaah Haji 1343 H, Pelepasan Dosen/Pegawai Purna Tugas dan Ceramah Agama oleh Ustadz KH. Dr. Zainur Rozikin. Kegiatan diawali dengan pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an oleh Ustadz Mansyur, kemudian berlanjut dengan pemberian santunan kepada anak yatim. Dari PAY Salman. Dana yang diberikan sebagai santunan terkumpul berkat kerja sama antara Panitia Dies Natalis FEB ke 52 dengan Forstiling (Forum Studi Islam dan Lingkungan) dalam menghimpun dana dari para mahasiswa, karyawan dan dosen FEB.

Selanjutnya adalah pemberian tali asih kepada dosen dan karyawan purna tugas, yakni Abdul Malik, SE., MM. dan Siswandi. Setelah menerima tali asih, Abdul Malik, SE., MM. sempat menyampaikan pesan dan kesan selama bekerja di FEB. Dosen yang mengawali karir di FEB sebagai asisten dosen ini mengaku senang dapat bekerja di FEB. “Hubungan antara asisten dosen, dosen dan karyawan sangat harmonis”, ujar Beliau menyampaikan kesan yang didapat selama bekerja. Berikutnya adalah sambutan dari Prof. Candra Fajri Ananda, SE., M.Sc., Ph.D. selaku Dekan FEB. Beliau menuturkan bahwa memiliki niatan untuk memberi kesempatan pada para dosen dan karyawan purna tugas untuk tetap berkonstribusi dalam sejumlah kegiatan fakultas demi terjaganya tali silaturahmi antara mereka dengan FEB. Usai sambutan dari Dekan, acara dilanjutkan dengan penerimaan Jamaah Haji yang baru saja pulang dari Tanah Suci, yakni salah seorang keryawan FEB, Hj. Sri Utaminingsih beserta suami.

Kemudian tibalah waktu untuk penyampaian ceramah oleh KH. Dr. Zainul Rozikin. “Di usia FEB yang ke 52 Tahun ini, Kita semua harus bekerja yang semangat, disiplin dan etos kerja yang tinggi diimbangi dengan rajin beribadah dan berdoa kepada Allah”, pesan salah seorang penceramah kondang di Malang Raya tersebut. Setelah penyampaian ceramah, acara berlanjut dengan pemotongan tumpeng oleh Dekan FEB beserta Jajaran Pimpinan FEB, Dosen Purna Tugas, Karyawan Purna Tugas dan Khusaeni selaku ketua pelaksana Dies Natalis FEB ke 52, sebagai tanda rasa syukur dan harapan menuju kejayaan. Semoga kedepannya FEB akan semakin berperan dalam perkembangan dunia pendidikan di Indonesia, dan mampu menghasilkan Sumber Daya Manusia berkualitas tinggi dengan kuantitas yang juga tinggi pula sehingga dapat memenuhi kebutuhan Indonesia akan Sumber Daya Manusia berdaya saing internasional dengan jumlah banyak. (azm/ris)

 

 

Pelatihan Pelayanan Prima Bagi Tenaga Kependidikan FEB UB

$
0
0

Dalam dunia pendidikan, jasa adalah “produk” utama yang ditawarkan oleh sebuah institusi pendidikan kepada pelanggannya (stakeholders). Institusi pendidikan, tak terkecuali Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB) harus berupaya memberikan pelayanan prima kepada stakeholders yang terdiri dari mahasiswa, orang tua, dan masyarakat luas agar dapat bersaing dengan institusi pendidikan lain.

Pelayana prima sebagai sebuah elemen penting memiliki 2 aspek yang saling terkait yaitu pelayanan dan kualitas. Sebuah organisasi dikatakan telah memberikan pelayanan prima bila pelayanan dan kualitas yang dimiliki telah sesuai dengan harapan dan kebutuhan stakeholders. FEB UB dalam rangka berbenah diri untuk terus memberikan yang terbaik kepada stakeholders nya menganggap perlu terus meng-upgrade  kemampuan tenaga kependidikan yang dimilikinya untuk dapat memberikan pelayanan prima kepada stakeholders.

Sabtu (23/11) bertempat di Apple Room, UB Hotel, Gugus Jaminan Mutu (GJM) FEB UB menyelenggarakan Pelatihan Pelayanan Prima dan Beban Kerja Bagi Tenaga Kependidikan di FEB UB. Mengundang 2 pemateri kompeten dibidang Pelayanan Prima dan Psikologi di Perguruan Tinggi yaitu Lusiana  Dwi Damayanti, S.Psi dan Dr Awan Kostrad, pelatihan tahap I ini diikuti oleh 54 peserta yang terdiri dari Kepala Sub Bagian, Kepala Urusan, dan Staf yang ada di lingkungan FEB UB.

Pada pelatihan ini, selain menerima materi mengenai Pelayanan Prima dan Psikologi d i Perguruan Tinggi, peserta diberikan serangkain tes untuk mengetahui kepribadian  dan beban kerja yang ada. “Hasil tes menunjukkan bahwa sebagian besar peserta memiliki kepribadian yang proaktif dan cukup baik”, jelas Lusiana ketika membacakan hasil serangkaian tes peserta pelatihan.

“Kita harus tahu bagaimana menghadapi berbagai jenis mahasiswa yang memiliki kepribadian berbeda seperti pendiam, suka berdebat, suka berbicara atau mahasiswa yang banyak menuntut”, tutur Dr Awan.  Dr Awan juga menjelaskan bahwa dalam pelayanan prima khususnya dibidang jasa ada beberapa elemen yang harus dipenuhi agar stakeholders mampu terpuaskan diantaranya keandalan, daya tanggap, jaminan, empati dan bukti fisik. Bila diimplementasikan dalam kehidupan kampus, tenaga kependidikan harus mampu memberikan pelayanan yang sesuai standar seperti cepat, tepat, mampu memberi solusi, menimbulkan rasa aman dan terjamin serta didukung dengan ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai.

Melalui pelatihan diharapkan kualitas pelayanan yang diberikan tenaga kependidikan FEB UB dapat memenuhi harapan dan kebutuhan stakeholders. (ris)

 

Pemilihan calon KPS di lingkungan FEB UB

$
0
0

Pada tanggal 18 dan 19 November 2013 telah dilakukan pemilihan calon KPS di Jurusan Ilmu Ekonomi, Jurusan Manajemen, dan Jurusan Akuntansi FEB UB. Pemilihan calon KPS tersebut dilakukan secara serentak meliputi calon KPS S1 Ekonomi Islam, calon KPS S1 Keuangan Perbankan (di Jurusan Ilmu Ekonomi) dan calon KPS S2, serta calon KPS S3 di jurusan Ilmu Ekonomi, Jurusan Manajemen, dan Jurusan Akuntansi FEB UB. Pemilihan dilakukan di jurusan/program studi masing-masing dan berlangsung semarak, terbuka dan demokratis.
Di Jurusan Ilmu Ekonomi FEB UB, telah terpilih calon KPS S1 Ekonomi Islam, Dr. Iswan Noor (calon tunggal, satu calon lainnya mengundurkan diri sebelum pemilihan), calon KPS S1 Keuangan Perbankan, Dr. Rahmat Kresna Sakti (calon tunggal), calon KPS S2 Ilmu Ekonomi, Dr. Kusaini (17 suara) mengungguli Dr. Arif Hutoro (2 suara) dan Dr. David Kaluge (0 suara). Untuk calon KPS S3 Ilmu Ekonomi telah terpilih Dr. Susilo (10 suara) mengungguli Prof. Dr. Munawar Ismail (9 suara).
Di Jurusan Manajemen FEB UB, telah terpilih calon KPS S2 Manajemen, Dr. Dodi W Irawanto (11 suara), mengungguli Dr Aisyah dan Dr Rofiaty yang masing-masing mendapatkan 6 suara. Sedangkan untuk calon KPS S3 Ilmu Manajemen telah terpilih Prof. Dr. Armanu (11 suara) mengungguli Prof Dr. Surachman (7 suara), Prof. Dr. Margono S (2 suara), dan Prof. Dr. Moeljadi (1 suara).
Di Jurusan Akuntansi FEB UB, telah terpilih calon KPS S2 Akuntansi, Dr. Ali Djamhuri (18 suara, mengungguli Dr. Imam Subekti (4 suara). Sedangkan untuk calon KPS S3 Akuntansi telah terpilih Prof. Dr. Unti Ludigdo (17 suara), mengungguli Dr. Erwin Saraswati (5 suara) dan Prof Dr Sutrisno (0 suara).
Proses selanjutnya para calon terpilih di tingkat program studi tersebut diusulkan kepada Rektor oleh Pimpinan FEB UB untuk mendapatkan SK Rektor. “Kita berdo’a dan berharap semoga para KPS terpilih atau yang melanjutkan untuk jabatan kedua, dapat menjalankan roda organisasi dengan amanah sehingga program studinya menjadi lebih baik dari pada di masa sebelumnya”, demikian komentar salah satu dosen senior di FEB UB. Selamat dan sukses untuk para KPS baru (Panitia).

Prof Moeljadi Jadi Dosen Tamu di Malaysia

$
0
0

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB) kembali menunjukkan eksistensinya di kancah internasional. Prof Moeljadi, Guru Besar Jurusan Manajemen FEB UB, didaulat menjadi dosen tamu di University Sains Malaysia (USM) Penang-Malaysia pada Selasa (26/11).

Di hadapan 40 mahasiswa yang merupakan mahasiswa semester akhir konsentrasi Manajemen Keuangan di USM, Prof Moeljadi memberikan kuliah tamu dengan topik “Financial Flexibility in the Exporting Firms: Case of Indonesia”. Dalam paparannya, Prof Moeljadi menekankan pentingnya perusahaan pada umumnya, dan perusahan export-import untuk menerapkan konsep fleksibilitas terhadap perencanaan keuangannya. Hal ini tidak terlepas dari ekonomi keuangan dunia yang kerap dilanda turbulensi, sehingga perusahaan harus mempunyai motif berjaga-jaga agar tidak terjeremus dalam kebangkrutan dan tetap survive dalam kompetisi global yang semakin ketat.(ris)

 

 


APMBA Lakukan Benchmarking di USM dan IIUM

$
0
0

Beberapa waktu lalu, dua dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB) yaitu Prof Moeljadi (Dewan  Editor APMBA) dan Dr Dodi Irawanto (Pimpinan Editor APMBA) bertolak ke Malaysia untuk melaksanakan serangkaian kegiatan dalam rangka benchmarking jurnal internasional Jurusan Manajemen FEB UB, yakni Asia-Pacific Management and Business Application (APMBA) dengan jurnal-jurnal ilmu sosial di USM Press dan di International Islamic University Malaysia (IIUM).

Sebagai “pemain” baru, APMBA terus memantapkan diri sebagai jurnal terpercaya dan berkualitas. Upaya itu diwujudkan dengan melakukan sejumlah kunjungan ke berbagai universitas di berbagai negara. Tidak hanya itu, selaku pimpinan  editor yang mengelola APMBA, Dr Dodi telah banyak menjalin relasi dengan  berbagai pihak untuk memperkenalkan APMBA.

Seperti halnya beberapa hari lalu, Jurnal yang memiliki sejumlah tim editorial dari berbagai Negara seperti Indonesia, Australia, New Zealand, Arab Saudi, Turki, Jepang, Filipina, Thailand, India dan Malaysia ini melakukan benchmarking dengan International Journal of Asia-Pacific Studies (IJAPS) dan Asian Academy of Management Journal yang merupakan 2 jurnal internasional dari 16 jurnal internasional yang dikelola oleh USM Press.

Kunjungan yang diinisiasi oleh Dr. Dodi, merupakan kunjungan kali kedua di negeri asal menara kembar yang terkenal, Petronas.  Pada kunjungan itu, Tim memperoleh banyak informasi baru mengenai tata kelola/manajemen international jurnal yang baik, termasuk untuk mendapatkan akreditasi Scopus maupun Ebsco Host. Tim juga berkesempatan bertemu dengan Editor in Chief dari IJAPS Professor Oii Keat Gin. “Professor Oii Keat Gin menekankan untuk menerima artikel dengan prinsip review yang ketat dan bebas dari politik kantor, bahkan beliau menyatakan sering menolak artikel dari dosen-dosen USM sendiri, karena beliau melihat jurnal internasional harus mempunyai standard kualitas yang tinggi agar dapat menerima artikel berkualitas dari akademis dunia. Selain itu, pengelolaan yang tersentral di level penerbit universitas seperti USM Press merupakan syarat mutlak bagi pengelolaan jurnal secara professional sehingga kesinambungan nya dapat terjaga”, ungkap Dr Dodi.

Dr Dodi berharap dengan kunjungan itu akan melahirkan kerjasama dalam hal sharing artikel dengan para akademisi di USM dan di IIUM sehingga kedua belah pihak dapat saling bertukar artikel untuk di terbitkan di masing-masing jurnal. (ris)

 

FEB Konsisten Didik Mahasiswa untuk Berwirausaha

$
0
0

Setelah beberapa minggu lalu mengadakan Entrepreneur Day yang sukses menjadi ajang para Mahasiswa Jurusan Manajemen berwirausaha, kini JM-FEB (Jurusan Manajemen – Fakultas Ekonomi dan Bisnis) melalui kerja sama antara Laboratorium Manajemen JM-FEB dengan PT. Danareksa mengadakan Seminar Model yang mengusung tema “Program Pengembangan Berkelanjutan Mahasiswa dalam Berwirausaha”. Seminar ini diadakan di Aula lantai 3 Gedung A FEB pada tanggal 22 November 2013. Terdapat tiga orang pemateri dalam kegiatan ini, yakni Ir. Agus Tumulyadi, MP.; Drs. Harlendro, MM.; dan Mohammad Fatchi, SE., ME.. Peserta dalam Seminar tentang Entrepreneurship tersebut adalah puluhan mahasiswa FEB, tidak hanya dari Jurusan Manajemen, namun sebagian ada pula Jurusan Akuntansi dan Jurusan Ilmu Ekonomi. Menariknya, sebagian dari para peserta telah memiliki usaha. Inilah salah satu bukti bahwa FEB berhasil membangkitkan Jiwa Kewirausahaan pada sejumlah Mahasiswa.

Materi pertama disampaikan oleh Ir. Agus Tumulyadi dengan pokok bahasan tentang Komunikasi Bisnis. Beliau menuturkan manfaat komunikasi bisnis ada yang bersifat internal dan eksternal. Manfaat internalnya adalah secara efektif dapat menunjang karir eksekutif perusahaan, sementara manfaat eksternalnya adalah dapat membawa dampak positif dalam keberhasilan usaha, bisnis dan upaya membangun citra perusahaan di mata masyarakat. Secara umum, terdapat 3 tujuan komunikasi bisnis, yakni memberi informasi, persuasi dan melakukan kolaborasi dengan audience. Hal-hal yang menyebabkan pesan tidak ter-organisir adalah bertele-tele, memasukan bahan yang tidak relevan, menyajikan ide-ide tidak logis dan informasi penting kadangkala malah tidak tercakup dalam pembahasan.

Materi berikutnya disampaikan oleh Drs. Harlendro, MM. dengan pokok bahasan tentang Studi Kelayakan Bisnis. “Semangat dari entrepreneur adalah terus punya motivasi walaupun jatuh”, ujar Beliau. Para peserta diingatkan bahwa jatuh bangun dalam bisnis merupakan hal biasa, kemauan dan semangat untuk terus bangkit kembali usai terjatuh itulah yang luar biasa. Hal yang tak kalah penting adalah perencanaan, karena Kita tidak membangun bisnis hanya untuk satu atau dua hari, Kita menginginkan Bisnis Kita dapat bertahan dan produktif selama mungkin. Setidaknya terdapat 4 aspek penting dalam Studi Kelayakan Bisnis, yakni Aspek Pasar dan Pemasaran; Aspek Tekhnis Produksi; Aspek Keuangan; serta Aspek Lingkungan.

Kemudian sebagai materi penutup pada kegiatan hari tersebut, Mohammad Fatchi, SE., ME. menjelaskan materi tentang Kewirausahaan. “Seorang entrepreneur seharusnya dapat mengubah kotoran atau rongsokan menjadi EMAS”, tegas Beliau mengawali materinya. Entrepreneur harus mampu bertindak sebagai Pencipta Peluang, yakni mampu menganalisa kondisi lingkungan sekitar, dan mencari kesempatan yang dapat dimanfaatkan untuk meraih keuntungan namun tidak merugikan masyarakat.  Juga harus mampu menjadi Inovator dan Pengambil Resiko, yang berarti selalu ingin adanya perubahan yang mampu memberikan nilai tambah dan mengambil resiko dalam memanfaatkan kesempatan-kesempatan yang ada. Akan tetapi bukan asal ambil resiko, perhitungkan dulu matang-matang, sehingga keuntungan yang didapat optimal walaupun dengan resiko minimal. Beliau juga berpesan pada para peserta seminar, “Apabila ingin menjadi seorang wirausaha, harus bisa menjadi Salesman, karena dengan kemampuan menjadi seorang Salesman, Kita dapat membangun hubungan dengan banyak orang yang tentunya akan berdampak positif pada Bisnis Kita”.

Kegiatan-kegiatan semacam ini masih sangat perlu terus digencarkan, karena angka pengusaha atau pebisnis di Indonesia masih kurang. Padahal potential demand Indonesia sangatlah tinggi. Selain itu dengan banyaknya masyarakat yang ber-entrepreneur akan mampu menyerap tenaga kerja dan berdampak pada menurunnya tingkat pengagguran serta peningkatan daya beli masyarakat. FEB bertekad akan terus membangkitkan jiwa-jiwa dan semangat entrepreneurship pada para mahasiswanya. Ini juga merupakan salah satu bentuk dukungan FEB terhadap visi Universitas Brawijaya yang inging menjadi World Class Entrepreneurial University. (azm)

 

Mahasiswa Akuntansi Harus Segera Persiapkan Diri Hadapi Persaingan Global

$
0
0

Senin (25/11), bertempat di Gedung Widyaloka Universitas Brawijaya (UB) diadakan Seminar Nasional yang merupakan salah satu rangkaian dari Brawijaya Accounting Fair (BAF) 2013. Terdapat empat orang pemateri inspiratif yang dihadirkan dalam seminar ini. Dari keempat pemateri tersebut, dua diantaranya merupakan Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), yakni Wildan Syafitri, SE., ME., Ph.D. dan Prof. Dr. Unti Ludigdo, SE., MSi., Ak.. Sementara dua berikutnya merupakan pengurus Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), yakni Heliantono, Ak., M.Ak., CA., CPA., CIFRS (Anggota Dewan Pengurus Nasional IAI) dan Prof. Tjiptohadi Sawarjuwono, M.Ec., Ph.D., CPA., CA. (Ketua IAI Wilayah Jawa Timur). Seiring dengan semakin dekatnya pemberlakuan Asean Economic Community 2015 (AEC 2015), gelaran ini mengusung tema “Accounting in Economic Liberalization: Challenges and Opportunities”. Perkembangan perekonomian di Indonesia menempatkan negara ini di posisi ke 16 dalam aspek ekonomi dari ratusan negara yang ada di dunia. Kedepannya perekonomian Indonesia diprediksi akan semakin meningkat. Tentunya hal ini akan memancing Akuntan dari berbagai negara untuk menjadikan Indonesia sebagai lahan kerja mereka. Maka dari itulah para Akuntan Indonesia harus segera bersiap menghadapi persaingan global yang akan semakin ketat. Agar para Akuntan Indonesia mampu menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

Wildan Syafitri, SE., ME., Ph.D. mendapat kesempatan pertama untuk menyampaikan materi. Dalam materinya, Beliau mengingatkan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan ekonomi guna menghadapi AEC 2015. Berdasarkan penuturan Beliau, beberapa hal yang menjadi kendala bagi Indonesia adalah masih tingginya angka korupsi, kurang memadainya infrastruktur dan masih banyak lagi. Tidak bisa dipungkiri kendati kondisi perekonomian Indonesia tengah berkembang pesat, masih belum diimbangi dengan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai. Hal ini akan sangat riskan bagi Indonesia dalam menghadapi AEC 2015. Karena tentunya SDM dari berbagai negara banyak yang melirik peluang untuk bekerja di negara anggota G20 ini. Apabila tidak segera dilakukan peningkatan kualitas SDM Indonesia, bukan tidak mungkin SDM Indonesia akan kalah bersaing SDM dari negara-negara sesama anggota Asean.

Materi berikutnya disampaikan oleh Prof. Dr. Unti Ludigdo, SE., MSi., Ak.. Beliau menekankan pada pentingnya profesionalitas bagi para Akuntan. Aspek ini merupakan salah satu yang menentukan kualitas seorang Akuntan. Merupakan hal yang wajib pula untuk memiliki kompetensi yang mumpuni dalam hal akuntansi dan patuh pada kode etik profesi. Beliau juga membahas tentang minimnya jumlah akuntan publik di Indonesia. Berdasarkan data yang dihimpun hingga Mei 2013, dari 52.637 orang Akuntan Beregister, hanya 1019 orang yang menjadi Akuntan Publik. Padahal kebutuhan masyarakat akan peran Akuntan Publik masih belum terpenuhi. Apalagi akuntan-akuntan publik yang ada saat ini lebih terpusat di Pulau Jawa, terutama di Jakarta dan sekitarnya. Peluang ini rawan diambil oleh Akuntan-akuntan dari luar negeri yang akan semakin banyak berdatangan ke-Indonesia seiring dengan akan diberlakukannya AEC 2015. Namun para mahasiswa harus optimis menghadapi tantangan di masa yang akan datang. “Apabila sudah pesimis terlebih dahulu, maka Kalian sudah kalah sebelum berperang”, pesan Prof. Dr. Unti Ludigdo, SE., MSi., Ak. pada para peserta seminar.

Berlanjut ke materi selanjutnya yang disampaikan oleh Heliantono, Ak., M.Ak., CA., CPA., CIFRS.. Ketika AEC 2015, Akuntan Indonesia dapat berpraktek atau memberikan jasa di berbagai negara anggota ASEAN, begitu pula akuntan-akuntan mereka. Seharusnya Kita tidak perlu khawatir dengan diberlakukannya AEC 2015, karena sudah sejak lama ada Akuntan dari luar Indonesia yang berpraktek di Indonesia. “Kue milik Indonesia terlalu besar jika hanya dimakan oleh Akuntan Indonesia”, ujar Beliau. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta, wajib pajak perorangan dan wajib pajak badan yang juga lebih besar daripada negara-negara lain membuat Indonesia sebagai negara yang sangat menarik bagi Akuntan-akuntan berbagai negara karena besarnya potential demand terhadap jasa Akuntan belum diimbangi dengan jumlah Akuntan Indonesia yang memadai. Terlebih lagi Akuntan dari sejumlah negara memiliki kualitas diatas Akuntan dari negara Kita. Maka dari itulah, Kita yang harus segera meningkatkan kualitas dan kuantitas dari Akuntan negara Kita. Musuh terbesar Kita adalah diri sendiri, Kita harus bisa mengalahkan diri sendiri untuk menjadi lebih baik. Ketahui diri sendiri, lakukan hal yang perlu Kita lakukan untuk menjadi lebih baik dan berdaya saing. “Indonesia tergantung pada Anda”, pesan Beliau pada para peserta seminar.

Kemudian materi terakhir dijelaskan oleh Prof. Tjiptohadi Sawarjuwono, M.Ec., Ph.D., CPA., CA. yang juga berprofesi sebagai dosen di Universitas Airlangga. “Untuk menjaga kompetensi, para Akuntan perlu mengikuti pendidikan profesional berkelanjutan dan menjadi anggota profesi”, tegas Beliau. Ada beberapa kriteria bagi seorang Akuntan untuk disebut Profesional. Pertama, memiliki register akuntan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kedua, memiliki pengalaman dan/atau menjalankan praktek keprofesian di bidang akuntansi, baik di sektor pendidikan, korporasi, sektor publik, maupun praktisi akuntan publik. Ketiga, menaati dan melaksanakan standar profesi. Keempat, menjaga kompetensi melalui pendidikan profesional berkelanjutan. Apabila seorang Akuntan telah memenuhi keempat hal tersebut, maka kualitasnya sudah terjamin dan akan terus meningkat. Sehingga daya saing dibanding akuntan lain pun juga akan meningkat. Hal-hal itulah yang perlu diperhatikan untuk menghadapi AEC 2015 agar tidak sampai kalah bersaing dengan akuntan asing. Menutup materinya, Prof. Tjiptohadi Sawarjuwono, M.Ec., Ph.D., CPA., CA berpesan pada para peserta seminar, “Jadilah harapan Bangsa dan jadilah yang terbaik”.

Selain seminar nasional, kegiatan yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi ini juga dirangkai dengan “BAF 2013 Competition”. Kompetisi tersebut terdiri dari Debate Comptetition, Professional Judgement Challenge dan Case Analysis dengan peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. BAF merupakan kegiatan yang rutin diadakan tiap tahun guna memberikan konstribusi positif bagi perkembangan Akuntansi di Indonesia. (azm)

Roadshow Seminar Asuransi Syariah Sambangi FEB

$
0
0

Pada tanggal 28 November 2013, FEB mendapat kesempatan untuk disambangi oleh Roadshow Seminar Akuntansi Syariah – Batch 4 yang diadakan oleh MES (Masyarakat Ekonomi Syariah) Pengurus Daerah Kota Malang. Roadshow Seminar ini berlangsung di Aula Gedung Pasca Sarjana FEB. Keberhasilan seminar kali ini tidak lepas dari peran serta CIES (Center of Islamic Economic Studies) yang turut membantu pelaksanaan kegiatan. Pemateri dalam Roadshow Seminar Akuntansi Syariah – Batch 4 adalah Ah. Azharuddin Lathif. M.Ag., MH. (Pengurus MES Pusat); Asep Hikayat (Kepala Divisi Pengawasan Asuransi dan Dana Pensiun Syariah Otoritas Jasa Keuangan); dan Abdul Chalik, AAAIJ., AAIS. (Head of Sharia Allianz Life Indonesia). Peserta dalam kegiatan yang disponsori oleh Allianz ini mencapai jumlah ratusan orang. Materi utama yang dibahas tentunya adalah seluk beluk megnenai Asuransi Syariah terutama yang ada di Indonesia.

Perkembangan ekonomi syariah di Indonesia kian hari kian membaik. Hal ini tampak dari semakin banyaknya badan-badan usaha yang beroperasi dengan mengusung konsep ekonomi syariah. Berbagai institusi pendidikan pun semakin banyak yang menyediakan jasa pendidikan di bidang ekonomi syariah atau yang berkaitan dengan bidang tersebut. Telah lama FEB menyediakan jasa pendidikan di bidang ekonomi syariah, hanya saja dulu pembelajaran tentang hal tersebut masih belum benar-benar terspesialisasi menjadi satu jurusan seperti sekarang. Sejak beberapa tahun lalu, FEB telah memiliki program studi Ekonomi Syariah. Tentunya ini merupakan kabar baik bagi para penggiat Ekonomi Syariah.

Seperti yang diungkapakan oleh Abdul Chalik, AAAIJ., AAIS. , asuransi syariah harus terbebas dari Maysir (Perjudian/Spekulasi); Maksiat, Aniaya (Zhalim); Gharar (Penipuan dan Ketidakjelasan); Haram; Riba (Bungan); dan Risywah (Suap). Definisi Asuransi Syariah adalah kerja sama yang bersifat saling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang atau peserta dalam bentuk konstribusi tabarru’ (dana kebajikan) untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad (ikatan) yang sesuai dengan syariah. Dengan kondisi Indonesia sebagai negara yang memiliki umat Muslim terbanyak di dunia, tentunya peluang dan prospek perkembangan asuransi syariah di Indonesia sangat cerah. Hal ini juga didukung adanya kesadaran dan kebutuhan pasar akan asuransi syariah, serta pertumbuhan perbankan syariah dan dukungan dari berbagai pihak. Dengan fakta bahwa Market Share Konstribusi Bruto Asuransi Syariah baru mencapai 4,41% dan juga Market Share Aset Asuransi Syariah sebesar 3,99%, potensi bisnis Asuransi Syariah di Indonesia kedepan masih sangat besar. Guna mengoptimalkan potensi yang ada tersebut, salah satu hal yang harus dipersiapkan adalah Sumber Daya Manusia (SDM) Asuransi Syariah yang berkualitas.

Melihat masih besarnya potensi dan menjanjikannya prospek di bidang syariah, tentunya akan meningkatkan peluang bagi para Fresh Graduate untuk sukses berkarir di bidang ini. Selain memiliki Jurusan Ekonomi Islam, FEB juga memiliki program konsentrasi Akuntansi Syariah bagi Jurusan Akuntansi. Para mahasiswa yang mengambil program konsentrasi tersebut akan dibekali dengan ilmu pengetahuan Akuntansi berbasis Syariah yang sangat mumpuni. Sehingga ketika lulus, mahasiswa telah lebih siap untuk terjun di bidang tersebut.

Akan tetapi perlu diingat bahwa perkembangan Ekonomi Syariah di Indonesia memerlukan dukungan dan konstribusi positif dari masyarakat. Misalnya dengan menabung di bank-bank Syariah atau bertransaksi melalui layanan-layanan yang telah disediakan oleh perbankan syariah. Termasuk juga pemanfaatan asuransi syariah yang lebih menenangkan karena dilatarbelakangi oleh aturan-aturan Islam, baik yang tertera di Al-Qur’an maupun Hadits. Semakin besar dana yang masuk ke dalam sektor ini, maka perkembangannya pun akan semakin pesat. (azm)

Bekerja Sama dengan Polres Malang Kota, FEB Tingkatkan Kompetensi Tenaga Keamanan

$
0
0

Bertempat di salah satu Ruang di Gedung Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) pada tanggal 28 dan 29 November 2013 lalu, FEB bekerja sama dengan Polres Malang Kota mengadakan suatu kegiatan penyuluhan dan pelatihan bagi para tenaga keamanan demi meningkatkan keamanan, kenyamanan dan pelayanan yang ada di lingkup FEB, terutama yang berkaitan dengan aspek keamanan. Pemateri utama dalam kegiatan ini adalah Kepala Satuan Binmas Polres Malang Kota, yakni Ajun Komisaris Polisi H. Susanto. Kegiatan yang diprakarsai oleh Kastolani, SE., MM. selaku kepala tata usaha FEB ini diikuti oleh seluruh tenaga keamanan FEB dengan antusias.

Materi dalam kegiatan pelatihan dan penyuluhan berkaitan dengan pengamanan dan pelayanan dalam lingkup suatu institusi yang dikemas dalam paparan maupun diskusi. Tak ketinggalan pula pelatihan yang bersifat fisik. “Pada intinya materi kegiatan ini Kami sesuaikan dengan kebutuhan sehari-hari FEB”, ujar Kastolani, SE., MM. ketika diwawancara.

Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi dan kinerja para tenaga keamanan FEB atau disebut juga petugas keamanan FEB. Setidaknya ada dua tugas utama yang diemban oleh petugas keamanan FEB, yakni pencegahan dan pelayanan. Pencegahan, berarti mencegah berbagai tindakan kriminal yang mungkin atau berpotensi terjadi di lingkup FEB. Misalnya pencurian, penjambretan, dan sebagainya. Ketika usai kegiatan perkuliahan, petugas keamanan FEB melakukan pengecekan pada tiap ruang yang ada di FEB. Pelayanan, berarti mengatur ketertiban yang ada di FEB. Misalnya membantu dalam penataan parkir kendaraan dan sebagainya. Tujuan dari tugas-tugas tersebut tentunya untuk menunjang keamanan, ketertiban dan kenyamanan di FEB.

Ketika diwawancara, Kastolani, SE., MM. mewakili FEB menghimbau para mahasiswa untuk turut berkonstribusi positif dalam hal menciptakan keamanan, ketertiban dan kenyamanan di FEB. Batas kegiatan di FEB adalah pukul 10 malam, namun apabila memang ada kegiatan yang penting, pihak Fakultas akan memberi kelonggaran. Tentunya dengan melalui prosedur yang ada, sehingga tidak ada pihak yang dirugikan. (azm)

Viewing all 1264 articles
Browse latest View live