Quantcast
Channel: Berita Archives - Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
Viewing all 1279 articles
Browse latest View live

FEB UB Tingkatkan Soft Skill para Mahasiswa Bidik Misi

$
0
0

Dengan maksud untuk meningkatkan pengalaman kerja, terutama meningkatkan soft skill para mahasiswa bidik misi, FEB UB (Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya) melalui JPIC (Job Placement & Information Center) mengadakan kegiatan magang bagi para mahasiswa tersebut. Sistem yang akan dilakukan yaitu menempatkan para mahasiswa di berbagai unit kerja yang terdapat di FEB UB dengan akumulasi waktu magang selama 40 jam kerja dalam 1 bulan. Dalam seminggu, minimal mereka mendapatkan 8 jam kerja. Dengan durasi magang selama 6 bulan atau 1 semester. Program magang ini diperuntukan khusus bagi mahasiswa bidik misi angkatan tahun 2010 dan 2011.

Sebelum program itu dilaksanakan, terlebih dahulu diadakan sosialisasi bagi para mahasiswa bidik misi. Mereka dikumpulkan di Aula Gedung D FEB UB pada hari Jum’at (24/5) untuk mengikuti sosialisasi program tersebut. Kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh Dr. Khusnul Ashar, SE., MA. (Pembantu Dekan I); Didied P. Affandy, SE., MBA., Ak.(Pembantu Dekan II); Akie Rusaktiva Rustam, SE., MSA., Ak.(Ketua JPIC) ; Dimas Hendrawan, SE., MM. (Staf Pembantu Dekan III) dan para Ketua Unit Kerja di FEB UB. Tercatat ada 76 mahasiswa bidik misi yang diundang dalam sosialisasi tersebut. “Target kami, 76 mahasiswa bidik misi itu mendapatkan magang kerja semua,” tutur Dimas Hendrawan, SE., MM. ketika diwawancarai tentang kegiatan tersebut.

Kegiatan sosialisasi diawali dengan pembukaan oleh Akie Rusaktiva Rustam, SE., MSA., Ak., kemudian dilanjutkan dengan penjelasan tentang program tersebut oleh Dr. Khusnul Ashar, SE., MA. dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Mahasiswa yang mengikuti program ini tidak harus setiap hari magang, jadwal magang bersifat fleksibel, dapat disesuaikan dengan jadwal kuliah mereka. Sehingga tidak mengganggu kuliah para mahasiswa tersebut. Sertifikat dan fresh money juga akan diberikan kepada mereka yang mengikuti program ini. Jadi, banyak hal yang akan diperoleh oleh para mahasiswa bisik misi yaitu sertifikat, fresh money, dan pengalaman kerja. (azm/mir)


Talk Show Program Internasional FEB-UB dengan Siswa SMA Se – Malang Raya

$
0
0

Rabu (22/5), bertempat di Aula Gedung D FEB UB (Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya), telah dilaksanakan Talk Show Program Internasional FEB UB dengan Siswa SMA se Malang Raya. Para siswa yang datang adalah perwakilan dari SMA se-kota Malang. Tiga orang pembicara utama dalam kegiatan kali ini adalah Prof. Eko Ganis S, SE., M.Com (Hons)., Ph.D. (Deputi PD 1 Program Internasional) ; Johannes Dwi Harianto, STP., MM. (HRD BRI) ; dan Dr. Andarwati, SE., ME. (Ketua Program Internasional Jurusan Manajemen) Sedangkan yang bertindak sebagai moderator dalam talk show kali ini adalah Yeney W. Prihatiningtias, SE., MSA., Ph.D., Ak.(Ketua Program Internasional Jurusan Akuntansi). Talk Show kali ini membahas tentang pentingnya background pendidikan bertaraf internasional bagi para mahasiswa yang tidak hanya ingin berkiprah di Indonesia namun hingga ke kancah Internasional.

Hasil survey Forum Ekonomi Global melalui Growth Competitiveness Index, menempatkan Indonesia di peringkat 50 dari 144 negara dalam daya saing antar negara di dunia. Tentunya ini bertolak belakang dengan kondisi perekonomian Indonesia yang tengah berkembang pesat. Bahkan kedepannya Indonesia digadang-gadang akan menjadi negara dengan perekonomian terbaik di dunia. Apabila tidak diimbangi dengan peningkatan kemampuan SDM (Sumber Daya Manusia), lalu bagaimana kita menghadapi persaingan global? Karena tentunya dengan perekonomian Indonesia yang sebaik itu, akan menarik minat tenaga kerja terpelajar dari luar Indonesia untuk turut bersaing memperebutkan lapangan kerja yang ada di Indonesia. Akan sangat memalukan bila SDM kita kalah bersaing di negara kita sendiri.

Pendidikan bertaraf internasional seperti Program Internasional FEB UB akan mampu memberikan nilai lebih pada para mahasiswanya. Hal ini disebabkan sistem pembelajaran dalam program ini sudah serupa dengan sistem pembelajaran yang diterapkan di berbagai perguruan tinggi terkemuka, utamanya jurusan-jurusan ekonomi dan bisnis perguruan-perguruan tinggi tersebut. Pertukaran dosen dan mahasiswa antara FEB-UB dengan berbagai perguruan tinggi luar Indonesia pun telah berulang kali dilakukan. Misalnya dengan perguruan tinggi yang berada di Australia, Korea Selatan dan Amerika Serikat. Hal ini dapat dilakukan berkat banyaknya perguruan tinggi di luar Indonesia yang telah menjalin kerja sama dengan FEB UB, diantaranya yaitu Murray State University, University of Kentucky, dan lain-lain.

Tidak hanya bermanfaat ketika terjun di bidang internasional, mahasiswa yang telah lulus pendidikan Program Internasional FEB UB juga akan memiliki daya saing yang lebih baik di dalam dunia kerja Indonesia. Karena saat ini banyak perusahaan Indonesia yang Go International dan semakin banyak pula perusahaan-perusahaan bertaraf Internasional yang beroperasi di Indonesia. Tentunya mereka sangat membutuhkan tenaga kerja yang memiliki kemampuan lebih. Maka dari itu, prospek lulusan Program Internasional FEB UB tidak perlu diragukan lagi. “BRI juga membutuhkan pegawai dengan background pendidikan Internasional.” ujar Johannes Dwi Harianto, STP., MM. . Mahasiswa program ini juga berpeluang untuk mengikuti program Double Degree, yakni mengikuti perkuliahan di FEB UB dan perguruan tinggi partner FEB UB. Dengan begitu, mahasiswa akan mendapatkan dua gelar sekaligus. Satu dari FEB UB, sedang satu lagi dari perguruan tinggi tempat kuliah mereka di luar negeri.

Dalam kegiatan talk show kali ini juga ada share pengalaman dari para mahasiswa program Internasional FEB UB yang pernah melakukan Double Degree, Internship, Student Exchange atau berbagai kegiatan pertukaran pelajar yang lain. Kegiatan pertukaran pelajar sangat membantu bagi mahasiswa untuk kedepannya karena dengan begitu mereka akan mengetahui tentang berbagai kebudayaan di luar Indonesia. Tentunya akan memudahkan bagi mereka untuk beradaptasi ketika terjun ke dunia kerja di kancah internasional. “Tidak hanya kemampuan akademik yang akan didapatkan oleh para mahasiswa Program Internasional FEB UB”, ucap Ayu Furry Puspita selaku MC dalam talk show tersebut ketika diwawancara.

Belum lagi berbagai prestasi yang diraih oleh keluarga besar FEB UB, tentunya semakin meyakinkan perusahaan-perusahaan untuk menggunakan lulusan salah satu fakultas terbaik di UB ini. Bahkan beberapa hari sebelum kegiatan ini, FEB UB didapuk sebagai fakultas yang memiliki Jurusan Akuntansi dan Keuangan Terbaik Kedua di Indonesia. Hasil tersebut dirilis oleh Quacquarelli Symonds (QS) World University Rankings by Subject 2013. Hal ini semakin meyakinkan para calon mahasiswa untuk memilih FEB-UB sebagai pendidikan lanjutan mereka. (azm/mir)

Rintisan Kerjasama FEB UB –NCYU Taiwan

$
0
0

 

Selama 3 hari (20-22/5), FEB UB menerima kunjungan dua perwakilan dari dua Universitas di Taiwan yaitu National Chiayi University Taiwan (NCYU) dan National Kaoshiung Normal University (NKNU). Dalam kunjungannya, Dr Tung Wei (NCYU) dan Dr Chang (NKNU), dua perwakilan ini melakukan sejumlah kegiatan diantaranya Kuliah Tamu, Colloquium, dan Studi Banding.

Jurusan Manajemen  FEB UB sebagai pihak penyelenggara kegiatan sekaligus berperan sebagai penghubung utama antara FEB UB dan kedua institusi asal Taiwan ini memiliki tujuan utama yaitu melakukan upaya kemungkinan kerjasama dibidang akademik bagi institusi terkait. “FEB UB dan NCYU telah memiliki perjanjian kerjasama sebelumnya yaitu Double Degree Program bagi mahasiswa S2 Manajemen Pasca Sarjana UB. Melalui kunjungan ini diharapkan dapat menghasilkan perjanjian kerjasama lain yang lebih luas seperti Double Degree di level S1 dan S3, sandwich program, joint research, pertukaran dosen dan mahasiswa”, jelas Ida Yulianti, SE.,MM.,MBA, selaku Ketua Pelaksana Kunjungan.

Usai memberikan materi mengenai Global Marketing in International Partnership dan Colloquium of Marketing, kedua perwakilan ini juga melakukan sejumlah tatap muka dengan pimpinan fakultas, jurusan, dan para dosen. Dalam pertemuan, baik FEB UB dan NCYU memperkenalkan masing-masing profil institusi untuk mencari celah bentuk kerjasama baru. Pembahasan mendalam difokuskan pada langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk mewujudkan kerjasama akademik yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.

Kedua perwakilan melengkapi kunjungan dengan melakukan studi banding terhadap sarana dan prasarana akademik di FEB UB dan UB seperti kunjungan ke perpustakaan, Job Placement Centre, dan Inkubator Bisnis. (ris)

Pentingnya Sinergitas Pengawasan Mikro dan Makroprudensial

$
0
0

 

Delapan puluh mahasiswa lebih antusias dalam Diskusi Panel yang diselenggarakan oleh HMJIE di ruang A3 gedung A FEB UB. Mulai pukul 9 mahasiswa mulai berdatangan untuk mendengarkan kajian langsung dari narasumber yang berkompeten yaitu Desi dari bagian humas dari Bank Indonesia. Ditemani oleh Rahmat Wibisono yang merupakan dosen di jurusan Ilmu Ekonomi.

Tema diskusi kali ini adalah seputar Tantangan Stabilitas Sistem Keuangan: Makro dan mikro pudensial. Pengawasan finansial sangatlah penting mengingat terjadinya krisis finansial global dan berbagai krisisi lain yang berdampak bagi sektro keuangan. Pengawasan ini meliputi mikroprudensial dan makroprudensial. Bidang makroprudensial masih dicover oleh Bank Indonesia karena belum adanya pengawasan tersebut oleh OJK sejak adanya pemisahan tugas pengawasan antara BI dan OJK.

Pada dasarnya mikroprudensial mengawasi individual bank, sedangkan untuk makroprudensial lebih ke keseluruhan sistem.

“Makroprudensial mengurangi resiko-resiko dan ketidak stabilan finansial” ungkap Rachmat.

Oleh karena itu, BI sebagai pengawas makroprudensial juga berperan dalam pengaruh siklus finansial. Dimana makroprudential berkaitan dengan moneter dan stabilitas keuangan sendiri.

Desi memaparkan mengapa makroprudensial seharusnya dipegang oleh Bank Sentral, karena kebijakan moneter harus memasukkan kestabilan finansial dalam pertimbangannya dan bersifat komplementer.  Bank Sentral juga memiliki expertise dalam pengukuran dampak sistemik dan lender of the last resort. Selain itu Bank Sentral memiliki informasi ekonomi dan sistem finansial yang komprehensif dan akurat yang digunakan untuk melakukan kebijakan moneter. Oleh karena itu akan lebih efektif dan efisien apabila Bank Sentral-lah yang mengawasi sektor makro.

Namun terjadi tantangan-tantangan terkait kebijakan ini mengingat batas-batas antara mikro dan makroprudensial sendiri belum terlalu jelas dan dikhawatirkan adanya overlapping. Untuk mengatasinya, dibutuhkan kerangka legislatif yang kuat untuk menghindari overlap tersebut. Selain itu butuhnya koordinasi yang lebih antarlembaganya.

Oleh karena itu, pengawasan yang kuat tidak hanya di bidang maikro, tetapi juga makro. Penguatan koordinasi juga diperlukan dalam kelembagaan agar terciptanya keberlangsungan pengawasan yang maksimal di Indonesia. “Karena kebijakan makro dan mikro yang bersinergi akan menciptakan sistem keuangan yang kuat dan sehat yang mendukung efektivitas kebijakan ekonomi moneter. “ ungkap Desi. (apk)

 

Prof Dr Ahmad Erani Terima Hibah Penelitian 700 Juta Rupiah

$
0
0

Berdasarkan Surat Nomor 521/UN10.21/PG/2013 perihal Pelaksanaan Penugasan Program Penelitian Tahun 2013, Prof Dr Ahmad Erani Yustika, SE.,M.Sc dinyatakan diterima sebagai salah satu Penerima Hibah Penelitian Kompetitif Nasional Tahun 2013. Adapun dalam surat tersebut diumumkan sejumlah 16 nama lain sebagai penerima Hibah yang didanai oleh DIKTI Tahun Anggaran 2013.

Program Hibah Penelitian Kompetitif Nasional (Unggulan Strategis Nasional, Kerjasama Luar Negeri, dan Publikasi Internasional, Strategis Nasional, RAPID, MP3EI, Hibah Kompetensi) merupakan program Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (Dit Litabmas) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) yang bertujuan untuk memfasilitasi dana bagi para dosen untuk melakukan penelitian yang dapat menyelesaikan masalah masyarakat dan bangsa yang berkaitan dengan  Pengentasan kemiskinan, Perubahan iklim, pelestarian lingkungan, keanekaan hayati (biodiversity), Energi terbarukan,  Ketahanan pangan, Gizi dan penyakit tropis, Teknologi Informatika dan bidang strategis lainnya.

Dana Penelitian yang disediakan untuk Penelitian Kompetitif Nasional, DIt Litabmas dibagi menjadi 6 kategori yaitu a) Penelitian Unggulan Strategis Nasional (PUSNAS) Rp 500.000.000 – Rp 1.000.000.000 per judul per tahun dengan jangka waktu penelitian 2-3 tahun, b) Penelitian Kerjasama Luar Negeri dan Publikasi Internasional Rp150.000.000 – Rp 200.000.000 per judul per tahun dengan jangka waktu penelitian 2-3 tahun, c) Penelitian Strategis Nasional (STRANAS) Rp 75.000.000 – Rp 100.000.000 per judul per tahun dengan jangka waktu penelitian 2-3 tahun, d)  Penelitian Hibah Kompetensi (HIKOM) Rp 100.000.000 – Rp 150.000.000 per judul per tahun dengan jangka waktu penelitian 2-3 tahun, e) Penelitian Riset Andalan Perguruan Tinggi dan Industri (RAPID) Rp300.000.000 – Rp400.000.000 per judul per tahun dengan jangka waktu penelitian 2-3 tahun, f) Penelitian Prioritas Nasional MP3EI Rp 150.000.000 – Rp 200.000.000 per judul per tahun dengan  jangka waktu penelitian 2-3 tahun.

Dengan judul penelitian “Road Map Investasi dan Ketahanan Pangan Studi Peningkatan Produksi Komoditas Pangan di Jawa Timur” dan skim penelitian “Unggulan Strategis Nasional”, Prof Dr Ahmad Erani menerima dana hibah sebesar Rp 700.000.000,- yang digunakan untuk membiayai penelitian tersebut. Untuk periode yang sama, UB menerima Dana Hibah sebesar Rp. 2.457.680.000,- yang diberikan kepada 17 penerima hibah yang berasal dari FEB, FT, FTP, FPIK, FK, PTIK, FH, FMIPA, FP, dan Fapet Dit Litabmas DIKTI. (ris)

Kuliah Tamu tentang Digital Marketing

$
0
0

Untuk kesekian kalinya mahasiswa FEB UB (Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya) mendapatkan kuliah tamu dari perwakilan perusahaan. Pemateri dalam kuliah tamu kali ini adalah Harwindra Yoga Prasetya, seorang Manager of Marketing Communication di perusahaan Nestle.  Pada hari Selasa (28/5) tepatnya kuliah tamu ini berlangsung di Aula Gedung D FEB. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang terus berkembang pesat, metode-metode yang dapat digunakan oleh para perusahaan pun semakin beragam. Maka dari itu, materi yang diusung dalam kuliah tamu kali ini adalah mengenai “Digital Marketing”, di mana materi ini sangat bermanfaat bagi para peserta kuliah tamu yang didominasi oleh mahasiswa jurusan Manajemen.

Ada banyak media yang dapat digunakan untuk melakukan digital marketing, misalnya televisi, radio dan internet. Apabila memanfaatkan internet, media sosial merupakan salah satu pilihan terbaik. Terlebih lagi, Indonesia merupakan salah satu negara dengan pengguna jejaring sosial terbanyak di dunia. “Jakarta merupakan kota peringkat ke-1 dengan aktifitas twitter terpadat di dunia, sementara Bandung berada di peringkat ke 6.” ujar Harwindra Yoga Prasetya. Maka dari itu, jejaring sosial adalah salah satu media yang efektif untuk melakukan Digital Marketing Indonesia. Karena melalui media jejaring sosial, informasi dapat tersampai secara lebih cepat dan lebih luas. Konsumen pun dapat lebih mudah untuk merespon promosi dari suatu brand. Dengan begitu kritik dan saran untuk memperbaiki produk dari branch tersebut dapat lebih cepat diterima.

Dalam melakukan Digital Marketing, ada beberapa teknik yang dapat digunakan. Salah satunya adalah Unique Selling Promotion, yakni melakukan promosi secara unik dan berbeda dari yang lain, sehingga dapat lebih meninggalkan kesan kepada masyarakat luas. Kemudian ada pula tehnik memanfaatkan cerita dari konsumen tentang suatu brand. Yakni mem-publish  cerita-cerita konsumen tentang pengalaman positif mereka ketika mengkonsumsi produk dari suatu brand. Ketika mengawali kegiatan Digital Marketing, yang harus kita perhatikan adalah isinya. “Saat ini, Sumber Daya Manusia yang ahli dalam bidang Digital Marketing jumlahnya belum banyak. Orang dengan kemampuan Digital Marketing yang baik akan dicari oleh perusahaan-perusahaan”, ucap Harwindra Yoga Prasetya. Dengan begitu masih banyak peluang yang dapat dimanfaatkan oleh para mahasiswa untuk mendapat pekerjaan di bidang tersebut. (azm/mir)

Indonesia Harus Bersiap Hadapi Asean Economic Community 2015

$
0
0

Fakultas Ekonomis dan Bisnis (FEB UB) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (Kemendag RI) mengadakan kuliah umum yang diselenggarakan di Aula Gedung F FEB-UB. Kuliah umum kali ini yang dilaksanakan pada hari Jum’at (31/5) dengan mengambil tema “Asean Economic Community 2015 dan Kesepakatan Kerja Sama Asean dengan Mitra Dialog” dengan pembicara Direktur Kerja Sama Asean dari Kemendag RI yakni Djatmiko Bris Witjaksono, SE., MSIE yang merupakan alumni dari Jurusan Ilmu Ekonomi FEB UB angkatan 1989. Kuliah umum yang dihadiri oleh para mahasiswa dan sejumlah dosen yang hadir, turut hadir pula Dekan FEB-UB, Gugus Irianto, SE., MSA., Ph.D., Ak. beserta jajarannya. Diawali sambutan oleh Djatmiko Bris Witjaksono, SE., MSIE. , kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Gugus Irianto, SE., MSA., Ph.D., Ak. , kuliah umum ini dibuka secara langsung oleh Dekan FEB-UB.

Pemerintah Indonesia berusaha terus meningkatkan diplomasi perdagangan dengan harapan dapat berkonstribusi positif bagi perekonomian Nasional melalui pembukaan akses-akses pasar baru. Terutama untuk mendorong dan mendukung kegiatan ekspor, sejalan dengan salah satu tugas dari Kemendag RI, yakni meningkatkan nilai ekspor nasional. Karena eksport nasional memiliki peran penting bagi perekonomian Indonesia. Kemendag memiliki tiga strategi besar dalam konteks diplomasi perdagangan. Pertama, mendorong kerja sama perdagangan Bilateral. “Kami selalu mencari peluang dan coba menjembatani berbagai prakarsa inisiatif program kegiatan yang berada di lingkup kerja sama bilateral.” ujar Djatmiko Bris Witjaksono, SE., MSIE. dalam sambutannya.  Kedua, strategi pendekatan kerja sama perdagangan Regional. Termasuk dalam lingkup kerja sama perdagangan tingkat ASEAN. Ketiga, Kemendag RI mendorong diplomasi perdagangan di tingkat Multilateral, yang mencakup seluruh negara-negara dunia di dalam satu wadah. Salah satunya adalah di dalam World Trade Organisation (WTO).

Terkait kerja sama perdagangan di ASEAN, hal ini sangat penting dan perlu kita kawal bersama. Dalam waktu dekat yakni pada tahun 2015, Indonesia harus menyiapkan diri untuk menghadapi Asean Economic Community 2015. Indonesia tidak boleh hanya menjadi potential market, namun harus mampu berperan aktif dan memanfaatkan kerja sama ini. “Bukan hanya tanggung jawab Kemendag atau pemerintah, namun juga tanggung jawab bersama seluruh elemen dan komponen di Indonesia untuk mengawal Indonesia dalam kerja sama ini.” lanjut Djatmiko Bris Witjaksono, SE., MSIE. Maka dari itu peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia sangat dibutuhkan. “Secara bertahap dan berkesinambungan, kami berusaha untuk menghasilkan lulusan-lulusan yang berkualitas unggul.” ucap Gugus Irianto, SE., MSA., Ph.D., Ak. ketika memberikan sambutan. Hampir seluruh program studi di FEB-UB telah mendapatkan Akreditasi A dari BAN-PT, dengan begitu para lulusan FEB-UB lebih unggul dan lebih siap dalam menghadapi menghadapi Asean Economic Community 2015. FEB-UB juga terus berusaha untuk meningkatkan kualitas lembaga pendidikan ini sendiri, karena persaingan di dunia pendidikan juga sangatlah kompetitif.

Salah satu strategi yang dilakukan pemerintah adalah Diplomasi Perdagangan melalui kerja sama dengan skala Regional. Salah satunya adalah Asean Economic Community 2015. Pada awalnya Asean Economic Community akan diberlakukan pada tahun 2020, namun setelah melihat perkembangan ekonomi dunia, tahun 2020 dirasa terlampau lama. Maka dari itu, pemberlakuan Asean Economic Community dipercepat menjadi tahun 2015. “Kita perlu merubah culture. Ini persoalan sederhana, namun akan menentukan jalannya negara. Sebaiknya kita mengikuti culture negara maju.” tegas Djatmiko Bris Witjaksono, SE., MSIE. . Culture yang dimaksud adalah tentang hukum, ketepatan, kebersihan dan beberapa hal lain. Hal-hal tersebut merupakan ciri negara maju yang perlu kita contoh demi memajukan Negara Indonesia. Pada tahun 2007, blue print mengenai kerja sama ini telah dibuat. Dari awal pelaksanaan hingga evaluasi. Asean Economic Community 2015 sendiri merupakan kerja sama perdagangan yang akan mampu meningkatkan perdagangan antar negara di kawasan ASEAN, baik itu pasar barang, pasar jasa dan juga investasi.

Dalam pelaksanaan kerja sama tersebut, produk kita harus bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Maksudnya adalah produk kita harus memimpin pasar di negara kita, dan untuk terwujudnya hal tersebut perlu usaha dari para produsen dalam negeri serta kesadaran konsumen dalam negeri untuk menggunakan produk dari negeri kita sendiri. Pangsa Pasar di indonesia memang sangat besar dan diincar oleh berbagai pihak untuk memasarkan produk mereka, namun apabila kita tidak membuka diri, negara kita akan kurang berkembang. Salah satu alasan dibentuknya Asean Economic Community 2015 adalah untuk mengembangkan perekonomian Indonesia. Telah banyak pengusaha dan pekerja asal Indonesia yang sukses berkarir di berbagai negara. “Jumlah orang Indonesia yang bekerja di Malaysia saja sudah mencapai lebih dari 2 juta orang.” ujar Djatmiko Bris Witjaksono, SE., MSIE. . Belum lagi orang-orang Indonesia yang bekerja di berbagai negara lainnya. Di Amerika Serikat, cukup banyak orang Indonesia yang bekerja di Industri perfilman Hollywood, di Jepang juga cukup banyak orang Indonesia pembuat program aplikasi, sementara di Eropa sudah banyak orang Indonesia yang bekerja di industri teknologi, dan masih banyak lagi kiprah orang Indonesia di berbagai negara.

Keberhasilan Indonesia untuk berperan aktif dalam Asean Economic Community 2015 bergantung pada seluruh masyarakat Indonesia. Bukan hanya pemerintah atau pengusaha, masyarakat luas harus turut berperan aktif dalam usaha ini. Dua diantaranya adalah berusaha meningkatkan kualitas diri dan menggunakan produk negara kita sendiri. Dengan begitu kualitas SDM kita akan meningkat dan memungkinkan kita untuk bekerja negara di ASEAN dan produk negara kita dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri. “Kata kunci dalam upaya memenangkan persaingan di Asean Economic Community 2015 adalah daya saing dari berbagai sektor. Kami para akademisi mendapat tantangan untuk menghasilkan lulusan berkualitas tinggi, agar dapat bersaing tidak hanya di kancah Nasional, namun juga di kancah Internasional.” ucap  Setyo Tri Wahyudi, SE., MEc., Ph.D. selaku moderator menyimpulkan materi dalam kuliah umum kali ini. (azm/yni)

Pembekalan KKNP Mahasiswa Jurusan Akuntansi

$
0
0

Sebelum melaksanakan mata kuliah KKNP (Kuliah Kerja Nyata Profesi), setiap jurusan mengadakan pembekalan tersebut kepada para mahasiswa. Begitu juga dengan Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (JAFEB UB) di mana pada hari Senin (3/6) telah dilaksanakan pembekalan KKNP kepada para mahasiswa Akuntansi yang akan menempuh mata kuliah tersebut pada tahun akademik 2013/2014. Sebelum mengikuti pembekalan, para peserta telah diberi Buku Pedoman, Buku Kegiatan, lembar monitoring, dan lembar penilaian sebagai item penunjang bagi mereka. Pemateri dalam kegiatan kali ini tidak hanya dari kalangan akademisi, namun juga dari kalangan praktisi. Sehingga para mahasiswa mendapatkan gambaran secara lebih riil mengenai dunia kerja.

Pembekalan diawali dengan pengarahan dari Ketua JAFEB UB yaitu Prof. Dr. Unti Ludigdo, SE., MSi., Ak. , beliau menjelaskan tentang latar belakang diadakannya KKNP dan gambaran tentang KKNP secara umum. Kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Sekretaris JAFEB UB, Helmy Adam, SE., MSA., CPMA, Ak. tentang Kebijakan Umum KKNP, Tata Tertib KKNP serta Kegiatan yang dapat disetarakan dengan KKNP. Selain dengan cara magang, KKNP juga dapat ditempuh dengan cara konversi kegiatan-kegiatan yang dapat disetarakan dengan KKNP. Contohnya adalah berbagai kepengurusan, penulisan karya ilmiah dan lain-lain, tentunya dengan beberapa syarat dan ketentuan. Selain itu, mahasiswa juga dapat mengikuti kegiatan KKNP-Tematik, yakni semacam pengabdian masyarakat dengan cara mengajar di sekolah-sekolah yang jauh dari kota dan dalam kedaaan kekurangan pengajar. Para mahasiswa yang memilih KKNP-Tematik, akan diberi pembekalan khusus tentang kegiatan belajar dan mengajar. Usai penyampaian materi dari Sekretaris JAFEB-UB, berikutnya adalah penyampaian materi Lutfi Harris, SE., MAk., Ak. selaku Staff JAFEB-UB tentang Penyusunan Rencana Kegiatan selama KKNP, serta Teknik Penulisan Laporan KKNP. “Untuk KKNP pada periode ini, ada peningkatan standar nilai predikat A.” ucap beliau. Sehingga dibutuhkan usaha yang lebih besar dari para peserta KKNP untuk mendapatkan nilai A. Hal ini sehubungan dengan upaya peningkatan kualitas para mahasiswa lulusan JAFEB-UB. Laporan tentang KKNP yang nantinya dibuat setelah menyelesaikan kegiatan KKNP, selain untuk menambah ilmu para mahasiswa yang terlibat, juga dapat menjadi bahan referensi para adik tingkat untuk mengetahui bagaimana kondisi pelaksanaan KKNP di berbagai perusahaan.

Kemudian acara ini dilanjutkan dengan penyampaian materi dari Yeney Widya P., DBA., Ak. , materi yang diangkat adalah mengenai komunikasi dan kepribadian. Diawal penyampaian materi, para mahasiswa diingatkan untuk tampil percaya diri ketika terjun ke dunia kerja, namun jangan over confident. Beliau juga menyampaikan bahwa soft skill merupakan hal yang wajib diperhatikan, karena hal tersebut mampu banyak menunjang hard skill para mahasiswa. Kedua hal tersebut saling menunjang dalam kinerja para mahasiswa ketika turun ke dunia kerja. Mahasiswa juga harus memiliki konsep diri, yakni bagaimana berpenampilan, bagaimana bersikap di keseharian serta bagaimana cara berpikir. Cara berkomunikasi dengan rekan-rekan kerja juga sangat penting, entah itu dengan atasan maupun bawahan. Biasakan mengucapkan salam ketika bertemu, dan mengucapkan terima kasih setelah mendapat bantuan dari orang lain. Karena dengan begitu hubungan kita dengan rekan kerja akan menjadi lebih baik.

Selanjutnya adalah penyampaian materi tentang Prospek Kerja Jurusan Akuntansi dan Kiat Sukses Berkarier, yang disampaikan oleh Nurul Fachriyah, MSA., Ak. “Pencari Kerja dan Pembuka Lapangan Kerja sama baiknya”, pernyataan beliau diawal penyampaian materi. Akhir-akhir ini banyak orang menggencarkan tentang Entrepreneurship karena jumlah pencari kerja di Indonesia sudah terlalu banyak. Namun pada hakikatnya kedua kelompok tersebut sama-sama baiknya. Keduanya saling menunjang kesuksesan masing-masing. KKNP yang akan dilaksanakan oleh para mahasiswa merupakan jembatan antara dunia teori dengan dunia praktek. Beliau juga mengingatkan bahwa mahasiswa dengan nilai akademis lebih bagus daripada yang lain, belum tentu akan lebih sukses daripada yang lain ketika berada di dunia kerja. Karena dunia kerja tidak hanya membutuhkan kecerdasan intelektual, namun juga membutuhkan kecerdasan emosional. Akan lebih baik lagi apabila ditunjang dengan kecerdasan spiritual. Bahkan berdasarkan penelitian dari Daniel Goleman, 80% keberhasilan di dunia kerja ditentukan oleh kecerdasan emosional. Sementara kecerdasan intelektual hanya menentukan keberhasilan sebanyak 20%. Namun, bukan berarti kemampuan akademik tidak penting. Hard skill tetap harus ditingkatkan, agar dapat menjadi individu yang lebih berkualitas.

Usai pemaparan materi tentang Prospek Kerja Jurusan Akuntansi dan Kiat Sukses Berkarier, acara dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Roshinta P., SE. dan Heny P. Keduanya merupakan Staff Personalia Banking Officer BNI (Bank Negara Indonesia). Materi yang mereka bawakan dalam kesempatan kali ini adalah tentang Motivasi Menghadapi Dunia Kerja. Ketika mengawali penyampaian materi, Roshinta P., SE. yang merupakan merupakan alumni FEB UB sempat berujar “Tidak seluruh teori yang kita pelajari ketika kuliah dapat kita terapkan di dunia kerja.” Maka dari itu para mahasiswa harus mencari berbagai pengalaman lain di luar kuliah. Dalam materi yang disampaikan, beliau memaparkan tentang berbagai hal tentang motivasi dan bagaimana motivasi dapat berdampak positif bagi karier kita ketika terjun di dunia kerja. “Di dunia perbankan, pegawai bidang Analyst biasanya diambilkan dari orang-orang dari alumni jurusan akuntansi. Gajinya pun cukup besar.” karena itulah jurusan akuntansi menjadi salah satu jurusan dengan prospek kerja yang menjanjikan. Kemudian, penyampaian materi dilanjutkan oleh Heny P. . Beliau menjelaskan kepada para peserta pembekalan KKNP tentang apa saja yang harus kita miliki ketika turun ke dunia kerja. Tiga diantaranya adalah kemampuan komunikasi yang baik, kemauan untuk bekerja keras dan keberanian untuk bertanya. Para mahasiswa juga diperingatkan untuk sebisa mungkin menghindari kesalahan di dunia kerja, karena akibatnya bisa fatal. Tidak hanya bagi diri sendiri, namun juga instansi yang kita naungi. Sebelum mengakhiri acara, kedua orang pemateri dari BNI ini juga sempat memberikan kursus singkat tentang Public Service, tentunya dengan harapan para peserta pembekalan KKNP bisa lebih mengetahui lagi tentang Public Service  di dunia kerja. (azm/mir)


Pisah Sambut Dekan FEB UB: Satu Langkah Menjadi Lebih Baik Lagi

$
0
0

Aula Gedung F di lantai 7 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB) ramai oleh dosen, karyawan maupun perwakilan mahasiswa. Sekitar 200 orang lebih menghadiri Pisah Sambut Dekan FEB UB pada hari Rabu (5/6). Pisah sambut ini sekaligus seremoni penyerahan jabatan Dekan FEB UB periode 2009-2013 yaitu Gugus Irianto., SE., MSA., Ph.D., Ak kepada Dekan periode 2013-2017 yaitu Prof. Candra Fajri A., SE., MSc., Ph.D. Acara digelar sederhana tetapi meriah.

Pisah sambut ini diawali dengan persembahan beberapa lagu oleh dosen maupun karyawan dalam rangka merekatkan suasana. Setelah itu, acara resmi baru dimulai dan dibuka oleh MC. Acara pertama yaitu sambutan dari Dekan periode 2009-2013. Dalam sambutannya, Gugus Irianto., SE., MSA., Ph.D., Ak menyampaikan terima kasih dan memohon maaf apabila selama ini ada kekurangan dalam memimpin fakultas yang baru saja mendapat peringkat 2 nasional untuk jurusan Akuntansi ini.

“Saya ucapkan selamat kepada Prof. Candra Fajri A., SE., MSc., Ph.D atas terpilihnya beliau sebagai Dekan periode 2013-2017. Saya yakin dan percaya Prof. Candra dapat membawa fakultas kita lebih maju lagi.” Selain itu, Gugus Irianto., SE., MSA., Ph.D., Ak juga mengajak kepada seluruh keluarga FEB UB untuk bersama-sama memberikan dukungan penuh kepada dekan baru.

Gugus Irianto., SE., MSA., Ph.D., Ak juga menyampaikan perkembangannya selama menjabat, termasuk berbagai pembangunan fisik maupun prestasi akademik dan non akademik FEB UB yang dapat dibilang gemilang. Setelah itu, dilaksanakan penyerahan Memorandum Akhir Masa Jabatan dari Gugus Irianto., SE., MSA., Ph.D., AK. kepada Prof. Candra Fajri A., SE., MSc., Ph.D. Tepuk tangan meriah pun mengiringi penyerahan memorandum tersebut.

Usai penyerahan memorandum, Prof. Candra Fajri A., SE., MSc., Ph.D memberikan sambutan di kesempatan kali ini. Besar harapan beliau bahwa seluruh lini dalam FEB UB dapat bersama-sama mengembangkan FEB UB, baik di tingkat mahasiswa, karyawan, jurusan, maupun dekanat. Berbagai program yang direncanakan sebelum menjabat diulas secara singkat termasuk keinginan beliau memberikan asuransi, menerapkan program improvement english, memperbanyak kegiatan mahasiswa dan meningkatkan kepemimpinan mahasiswa, serta berbagai ide baru bagi FEB UB.

“Atas amanah ini, sebagai dekan, saya akan mencoba lebih banyak mendengar seperti yang dianjurkan teman-teman. Terima kasih kepada semua yang telah mendukung saya dan dengan senang hati saya akan berkorban demi kemajuan Universitas Brawijaya yang merupakan universitas daerah tetapi gaungnya sudah nasional ini.” Ujar Prof. Candra Fajri A., SE., MSc., Ph.D.

Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan tausiah oleh Dr. M. Umar Burhan. Di tausiyah tersebut, beliau mengungkapkan berbagai sosok pimpinan ideal yang bisa dijadikan sebagai teladan dan motivasi kepada orang yang hadir terutama untuk dekan periode 2013-2017 yang baru dilantik. Semoga FEB UB menjadi lebih baik lagi ke depannya. (apk/mir)

Rapat Kerja Jurusan Ilmu Ekonomi FEB UB

$
0
0

Selasa Rabu (17-18) Juni 2013 bertempat di Hotel Aston Manado, Jurusan Ilmu Ekonomi (JIE) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB) mengadakan kegiatan Evaluasi Akademik tahunan dengan mengabil tema pembahasan ”Evaluasi kesesuaian kurikulum sesuai syarat Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) untuk menuju World Class Entrepreneur University (WEU) serta rekontruksi dan sinkronisasi kurikulum antar jenjang program studi (S1, S2,dan S3) Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya”. Acara yang langsung dibuka oleh Dr. Ghozali aski., SE., MS selaku Ketua JIE ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh JIE dalam mengevaluasi seluruh aktifitas akademik terkait perkembangan dan informasi terkini dari JIE khususnya dan FEB UB secara umumnya selama satu tahun terakhir ini.

Adapun agenda pembahasan yang disampaikan dalam Rapat Kerja JIE tahun ini yang pertama pembahasan Learning Outcomes (LO) dari JIE, selain itu juga disampaikan terkait Program Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang akan dilaksanakan oleh Program Doktor Ilmu Ekonomi (PDIE) dan Program Master Ilmu Ekonomi (PMIE) dimana PJJ ini merupakan respon lembaga terhadap perkembangan teknologi dan informasi dalam mengembangan model pembelajaran e-learning yang lebih maju lagi yang selama ini sudah dilakukan oleh FEB UB selama ini.

Selain itu, juga diinformasikan dan disosialisasikan tentang Rencana Pengajaran Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKPS) yang merupakan penting dalam pembelajaran (gabungan GBPP dan SAP) yang berisi terkait dengan rumusan tujuan dan pokok-pokok dari isi seluruh mata kuliah serta metode pembelajaran yang ingin dicapai dengan kompetensi yang diharapkan. Pembahasan selajutnya adalah evaluasi rutin terkait dengan sinkronisasi Garis Besar Program Pembelajaran GBPP) dan Satuan Acuan Pembelajaran (SAP). Informasi lainnya yang disampaikan dalam rapat kerja kali ini adalah persiapan untuk re-akreditasi Badan Ajreditasi Nasioal Perguruan Tinggi (BAN PT) JIE dan ASEAN University Network (AUN) yang merupakan persiapan akreditasi Universitas-universitas yang ada di kawasan negara ASEAN. (yni/luth)

GJM FEB UB: Persiapan Menuju Kompetisi Pelayanan Prima Tingkat Institusi Se-Indonesia

$
0
0

Universitas Brawijaya sukses meraih skor tertinggi dalam Kompetisi Pelayanan Prima Tingkat Universitas Se-Indonesia yang diselenggarakan oleh KEMENDIKNAS  pada tahun 2012. Dari semua universitas, UB berhasil menjadi nomor satu mengalahkan Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, dan universitas-universitas negeri lainnya. Dalam pelayanan prima ini ada beberapa aspek yang dinilai yaitu visi, misi, moto pelayanan, dan sistem prosedur yang ada dalam jaminan mutu.

Gugus Jaminan Mutu (GJM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB) adalah salah satu delegasi terpilih yang dipilih oleh universitas untuk dinilai dalam kompetisi ini. Tidak semua fakultas terpilih menjadi delegasi. “FEB UB menjadi sampel dalam penilaian pelayanan prima karena dalam tiga periode terakhir FEB UB berhasil meraih UBAQ Awards dan selalu masuk lima besar. Untuk tahun kemarin, FEB UB berhasil menjadi juara umum. Kita juga sudah meraih ISO, ABEST21, dan bebrapa prestasi lainnya.” Atas dasar itu dan beberapa pertimbangan lainnya UB memilih FEB UB untuk menjadi delegasi bersama beberapa fakultas lainnya”, ujar Sekretaris GJM, Riska Fitriyasari., SE., MSA.,Ak.

GJM FEB UB berkomitmen dalam menerapkan pelayanan prima. Selama ini GJM FEB UB telah berkontribusi dalam sosialisasi visi, misi, moto, dan sistem prosedur yang mengacu kepada Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) UB. Dalam internal control pun, GJM FEB UB rutin melakukan audit dan mengarsip data-data yang ada. Internal control yang dilakukan GJM mengacu pada SPMI yang menekankan kepada Akreditasi BAN PT dan Standar ISO. Seperti yang kita ketahui UB telah mendapatkan sertifikat ISO 9001:2008 pada tahun 2012 dan FEB UB juga merupakan sampel terpilih dalam sertifikasi ISO ini.

Atas komitmen dan prestasi GJM, maka UB menunjuk GJM FEB UB untuk menjadi delegasi lagi dalam kompetisi yang lebih besar lagi yaitu dalam Kompetisi Pelayanan Prima Tingkat Institusi Se-Indonesia. Dalam hal ini GJM FEB UB bersama beberapa GJM fakultas terpilih di UB untuk menjadi perwakilan dari institusi pendidikan dalam kompetisi antar institusi tahun 2013 ini. Aspek penilaiannya masih sama yaitu visi, misi, moto pelayanan, dan sistem prosedur.

“Jika ditanya soal persiapan, sebenarnya selama ini kami selalu bersiap-siap karena GJM sendiri selalu updating data dan melakukan sosialisasi jaminan mutu kepada seluruh lini baik Kasubag, Kajur, Sekjur, dosen, dan sebagainya. Jadi, kami sudah siap dan tinggal menunggu info dari universitas terkait kompetisi ini. Terkait sarana prasarana, FEB UB juga sudah memenuhi standar yang ada”, tambah Riska.

Ke depan, diharapkan kompetisi pelayanan FEB UB dapat memberikan kontribusi terbaik sehingga dapat meraih skor tertinggi dalam kompetisi Pelayanan Prima Tingkat Institusi Se-Indonesia, sesuai dengan moto FEB UB yaitu Inspiring, Enlightning, Empowering People. (apk/mir)

PPKE: Pemeran UKM Tenant “Inkubator Bisnis Model Agrobis dan Green Energy”

$
0
0

Jum’at, 21 Juni 2013, Pameran UKM Tenant yang dilaksanakan di MX Mall Malang resmi di buka. Sebanyak 24 anggota UMKM yang mewakili dari beberapa daerah seperti, Kab dan Kota Blitar, Tulungagung, Pasuruan, Probolinggo ikut dalam Pameran UKM Tenant yang dilaksanakan sampai dengan Minggu (23 Juni 2013). Selain mengenalkan produk-produknya di Malang, diharapkan UMKM peserta pameran nantinya juga dapat membuka pangsa pasarnya, demikian beberapa harapan dari Ketua Pelaksana Dr. Helmy Djawahir.

Sebagai pelaksana kegiatan, Pusat Penelitian Kebijakan Ekonomi (PPKE) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya yang bekerja sama dengan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur juga mengundang perwakilan dari Indomart, AlfaMart dan juga Kepala Cabang Bank BRI Malang dengan harapan yang sama agar dengan adanya pameran ini akan lebih mengenalkan produk-produk unggulan UMKM sehingga nantinya dapat terjalin kemitraan baru.

Meskipun tidak mentargetkan penjualan, produk yang di suguhkan dalam Pameran UKM Tenant ini telah banyak diminati oleh pengunjung yang datang pada acara tersebut. Mulai dari produk minuman, makanan ringan, kerajinan, bahkan ada juga batu-batu permata.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kita, karena kita bisa terlibat langsung dalam pendampingan UMKM dari persiapan sampai dengan pelaksanaan pameran, kita bisa melatih soft skill kita dalam menghadapi dunia kerja nantinya”, ujar oleh salah satu mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UB di sela-sela kerumunan pengunjung yang datang. (luth)

Lihat Foto Pameran

BRI Berikan Bantuan Bina Lingkungan senilai 6 Milyar kepada FEB

$
0
0

 

            Pembangunan Gedung Utama FEB-UB (Fakultas Ekonomi dan Bisnis – Universitas Brawijaya) akan segera dipercepat seiring dengan adanya Bantuan Bina Lingkungan senilai 6 Milyar dari BRI(Bank Rakyat Indonesia). Kepastian tentang bantuan tersebut diterima setelah pada tanggal 29 Mei 2013, FEB mendapat surat pemberitahuan dari BRI, bahwa usulan dari FEB-UB melalui Kantor Wilayah BRI Malang yang kemudian dilanjutkan ke Kantor Pusat BRI, telah disetujui oleh direksi. Pemberian Bantuan Bina Lingkungan merupakan salah satu bentuk CSR (Corporate Social Responbility) dari BRI. Hubungan baik antara BRI dengan FEB-UB memang telah lama terjalin dengan baik. Tidak sedikit pula alumni FEB-UB yang bekerja di salah satu bank terbesar di Indonesia, yakni BRI.

          Gedung Utama FEB-UB, nantinya akan dilengkapi dengan Ruang Pelayanan BRI, Minibank, dan perpustakaan. Keberadaan fasilitas tersebut tentunya akan menunjang pembelajaran para mahasiswa di bidang perbankan. Karena para mahasiswa dapat belajar secara lebih real. Dalam beberapa waktu belakangan BRI memang tengah intens menjalin berbagai kerja sama dengan UB (Universitas Brawijaya). Salah satunya yang akan segera diwujudkan adalah pengadaan KTM(Kartu Tanda Mahasiswa) UB yang akan dikerjakan oleh BRI. Fungsi dari KTM tersebut akan ditambah, yakni dapat digunakan sebagai e-money dan kartu ATM. Sementara untuk tingkat fakultas, FEB menjadi fakultas yang memiliki hubungan paling baik dengan BRI. Untuk rekrutmen pegawai, BRI juga memberi kepercayaan kepada FEB untuk menjadi mitra kerja sama. BRI memilih FEB sebagai mitra kerja sama adalah berkat dari telah terbuktinya para lulusan FEB memiliki kualitas yang unggul. Terlebih lagi, FEB-UB adalah fakultas pertama di Indonesia yang mendapatkan akreditasi internasional dari ABEST21 (The Alliance on Business Education and Scholarship for Tomorrow, a 21st century Organisation). Hampir seluruh program studi di FEB-UB, dari program Strata 1 hingga Strata 3 juga telah mendapatkan Akreditasi A dari BAN-PT (Badan Akreditasi Nasional – Perguruan Tinggi). Hal ini semakin meyakinkan BRI. “Dengan kerja sama ini, BRI akan mendapatkan Sumber Daya Manusia dengan kualitas yang lebih baik dan terjamin untuk dipekerjakan sebagai pegawai di BRI.” ujar Heru Setyati salah seorang petinggi BRI yang turut hadir dalam kegiatan penandatangan kerja sama tersebut ketika diwawancara.

          Dengan jumlah mahasiswa yang sangat banyak, mencapai lebih dari 50 ribu, tentunya kerja sama antara UB dengan BRI ini dapat saling menguntungkan kedua belah pihak. Bentuk lain kerja sama antara BRI dengan UB adalah kemudahan bagi para mahasiswa UB untuk membayar SPP. Karena pembayaran dapat dilakukan di seluruh kantor BRI se-Indonesia. Rencananya, BRI juga akan memberikan bantuan kepada UB, dalam bentuk kredit konstruksi yang tentunya akan sangat membantu UB dalam pengembangan Perguruan Tinggi ini untuk menjadi World Class Entrepreneurial University. (azm)

Penandatanganan Kerja Sama antara BRI dengan FEB dan UB

$
0
0

 

          Keluarga Besar FEB (Fakultas Ekonomi dan Bisnis) mendapat kabar gembira, karena pada hari Selasa (4/6) bertempat di Ruang Jamuan lantai 6 Gedung Rektorat UB, telah dilaksanakan penandatanganan  nota kesepahaman atas kerja sama antara BRI(Bank Rakyat Indonesia) dengan FEB dan UB (Universitas Brawijaya). Nota kesepahaman tersebut ditandatangani langsung  oleh Pemimpin Wilayah BRI Malang, yakni Mardi Wibawa bersama Rektor UB, Prof. Dr. Ir. Yogi Sugito dan Dekan FEB, Gugus Irianto, SE., MSA., Ph.D., Ak. . Acara bertajuk Perjanjian Kerja Sama Bantuan Bina Lingkungan BRI dalam Rangka Pembangunan Gedung Utama FEB-UB ini dihadiri langsung oleh para Perwakilan BRI Kantor Pusat, Pimpinan BRI Kantor Wilayah Malang beserta jajaran, Pimpinan UB beserta jajaran, Pimpinan FEB beserta jajaran, Dekan-dekan dari berbagai Fakultas di UB dan turut hadir pula Ketua Dharma Wanita UB. Dalam kerja sama ini, FEB mendapatkan dana hibah senilai 6 Milyar Rupiah sebagai bantuan dalam pembangunan Gedung Utama FEB.

          Acara diawali dengan pembukaan dan ramah tamah yang kemudian dilanjutkan degan pembacaan doa. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan laporan dari Dekan FEB. Beliau menjelaskan bagaimana kerja sama ini berawal hingga resmi dilaksanakan penandatanganan dan bagaimana kerja sama ini berlangsung kedepannya. “Rencananya, dana hibah tersebut akan kami gunakan untuk percepatan pembangunan Gedung Utama FEB.” ujar beliau. Nantinya, di Gedung tersebut akan ada Ruang Pelayanan BRI, Minibank, dan perpustakaan. FEB sendiri memiliki program studi Keuangan dan Perbankan, dengan adanya fasilitas tersebut akan sangat mendukung proses pembelajaran. “Atas nama Fakultas, saya mengucapkan terima kasih atas perhatian BRI kepada FEB.” ucap Gugus Irianto, SE., MSA., Ph.D., Ak. sebelum mengakhiri laporannya. Kemudian acara dilanjutkan dengan sambutan dari Pimpinan BRI Kantor Wilayah Malang, yakni Mardi Wibawa. Mengawali sambutannya, beliau menyampaikan terima kasih atas kerja sama antara UB dan FEB dengan BRI. Selain pemberian Bantuan Bina Lingkungan, BRI juga bekerja sama dengan FEB dalam rekrutmen pegawai BRI. “Dengan adanya sejumlah fasilitas di Gedung Utama FEB-UB, semoga dapat berdampak positif bagi proses pembelajaran para mahasiswa dan peningkatan kualitas FEB-UB.” harap beliau.

          Berikutnya adalah sambutan dari Rektor UB, Prof. Dr. Ir. Yogi Sugito yang juga menyampaikan terima kasih atas kerja samanya. Karena kerja sama ini akan sangat mendukung bagi pengembangan UB menjadi lebih baik. Salah satu kerja sama antara BRI dengan UB, adalah pengadaan KTM(Kartu Tanda Mahasiswa) yang dipercayakan kepada BRI. KTM UB nantinya akan memiliki fungsi tambahan, yakni sebagai e-money dan kartu ATM. “Saat ini, UB merupakan salah satu Perguruan Tinggi Terbesar dan Terbaik di Indonesia.” ujar beliau. Maka dari itu, suatu pilihan tepat dari BRI untuk bekerja sama denga UB. Usai sambutan dari Rektor UB, acara dilanjutkan dengan penandatanganan nota kesepahaman di depan para hadirin. Kemudian dilakukan penyerahan Bantuan Bina Lingkungan BRI secara simbolis kepada UB, dan kemudian diserahkan secara simbolis kepada FEB. Sebelum acara berakhir, ketiga belah pihak melakukan pertukaran cindera mata dan dilanjutkan dengan foto bersama. (azm)

 

Internasionalisasi Membawa Konsekuensi

$
0
0

“UB merupakan perguruan tinggi lokal namun gaungnya nasional”,ungkap Prof Candra Fajri A, SE.,M.Sc.,PhD (Dekan FEB UB) saat menyampaikan sambutan pertamanya sebagai Dekan FEB UB diacara Pisah Sambut Dekan pada Juni lalu. Sejak menduduki jabatan sebagai Dekan FEB UB periode 2013-2017, Prof Candra Fajri A, SE.,M.Sc.,PhD berupaya selalu memberikan arahan baik kepada dosen, karyawan dan mahasiswa demi kemajuan FEB UB. Usai mengadakan silahturahmi dengan karyawan, Rabu (17/6) bertempat di Ruang Sidang Utama FEB UB, Dekan melakukan tatap muka dengan para Dosen yang sedang dan akan studi lanjut S3.

Pada pertemuan yang turut dihadiri oleh Pembantu Dekan I (Dr Khusnul Ashar), Pembantu Dekan II (Didiet P Affandi, SE.,MBA.,Ak). dibahas beberapa hal penting, diantaranya mengenai posisi FEB UB ditingkat nasional dan internasional, langkah strategis yang harus ditempuh FEB UB pada posisi saat ini dan yang akan datang, serta progres rencana studi lanjut para dosen FEB UB.

FEB UB merupakan institusi pendidikan yang telah terakreditasi nasional dan internasional. Hal ini semakin membuat FEB UB diperhitungkan dan diperhatikan oleh masyarakat luas. Dalam hal langkah strategis yang harus ditempuh FEB UB, Dekan lebih menekankan pada internasionalisasi FEB UB. Dalam hal ini, Dekan mengajak karyawan, dosen dan mahasiswa untuk mendukung upaya tersebut.

Diungkapkan oleh Dekan bahwa tidak hanya dosen, karyawan juga memiliki tanggung jawab yang sama karena mereka adalah bagian dari institusi. Karyawan harus dibekali oleh kemampuan berkomunikasi dalam bahasa inggris dan diberikan kesempatan untuk menempuh pendidikan lanjut. Dosen sebagai tenaga pengajar juga dituntut untuk terus memperbarui keilmuannya dengan menimba ilmu khususnya bagi dosen yang masih bergelar S2, diharapkan untuk segera melanjutkan studi S3. Dekan menegaskan bahwa UB dan FEB UB berkomitmen untuk mendukung dosen-dosen dalam hal studi lanjut baik dukungan material dan moril. Senada dengan Dekan, Pembantu Dekan I dan II berharap agar semakin banyak Doktor-Doktor baru yang dimiliki oleh FEB UB.

Dalam upaya memantapkan posisinya di tingkat internasional, FEB UB telah banyak melakukan Benchmarking ke beberapa perguruan tinggi di Luar Negeri.  “Kita sudah internasionalisasi, maka kualitas kita harus setara dengan perguruan tinggi yang ada di Luar Negeri”, jelas Pembantu Dekan II. Hal penting lain yang dibahas yaitu mengenai pentingnya keahlian khusus yang dimiliki oleh Dosen. “Kita harus berani menasbihkan diri sebagai seseorang yang ahli dibidang tertentu”, tegas Dekan dihadapan Dosen. Dekan berharap bahwa FEB UB memiliki dosen-dosen yang berkeahlian (akuntansi pemerintahan, CSR, UMKM dan lainnya) khusus sehingga kekhususannya itu dapat “dijual” dimasyarakat. “Keberadaan kita harus bisa memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar”, tambah Dekan mengingatkan agar keberadaan FEB UB dapat memberi manfaat bagi masyarakat sekitar, baik melalui pemberian pelatihan maupun kegiatan sosial lainnya.  (ris)

 


Akad Salam Beda dengan Ngijon

$
0
0

ditentukan kuantitas dan kualitas barang yang diinginkan sedangkan ngijon tergantung hasil. Demikian disampaikan Aulia Fuad Rahman DBA Ak SAS tenaga pengajar jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya di Pelatihan Akuntansi dan Keuangan Syariah “Akuntansi Perbankan Syariah”, Senin (1/7).

“Praktek Ngijon yang umum terjadi di masyarakat mengandung gharar (ketidakpastian),” ungkap Fuad. Sehingga setelah panen bila hasilnya jelek maka pembeli dirugikan, sebaliknya bila hasilnya bagus petani yang merugi.

Walaupun akad Salam memiliki kesamaan dengan ngijon yakni pada pembayarannya yang dilakukan ketika belum panen tapi ketentuan terkait barang berbeda. Pada akad Salam bila hasil yang dikirim oleh petani jelek, maka pembeli memiliki hak khiyar . Khiyar yakni hak untuk meminta uangnya kembali atau membatalkan perjanjian. Sebaliknya bila hasilnya lebih baik, petani tidak boleh minta tambahan biaya.

“Akad Salam diperbolehkan karena pada kenyataannya petani membutuhkan modal,” tuturnya.

Pelatihan berskala nasional ini baru pertama kali diselenggarakan oleh IFAS (Islamic Finance and Accounting Studies) FEB UB. Sebelumnya IFAS telah melaksanakan pelatihan regular yang memiliki tiga tingkatan yakni dasar, menengah, dan ahli. Pelatihan kali ini mencakup pengetahuan dasar dan menengah. Demikian disampaikan Ketua Panitia Lutfi Harris MAk Ak.

Ditambahkan Ubaidillah SE Ak, pelatihan dasar mencakup pengetahuan awal transaksi-transaksi pada sistem ekonomi islam. Sedangkan pelatihan menengah berisi cara pengisian transaksi syariah ke dalam system akuntansi. [ai]

JPIC bersama JobStreet.com Indonesia, Gelar Job Fair di FEB-UB

$
0
0

Pemandangan yang berbeda tampak di sekitar Basement Gedung E FEB-UB (Fakultas Ekonomi dan Bisnis – Universitas Brawijaya), ratusan orang nampak sibuk menyiapkan persyaratan untuk melamar kerja. Kedatangan mereka adalah untuk mengikuti kegiatan “Quality Job Fair UB” yang diadakan berkat kerja sama antara JPIC (Job Placement and Information Center) dengan JobStreet.com Indonesia. Kegiatan ini diselenggarakan selama dua hari, dimulai pada hari Jum’at (5/7) dan akan diakhiri pada hari Sabtu (6/7). Job Fair ini terbuka untuk umum, sehingga jumlah pencari kerja yang hadir dalam gelaran ini sangatlah banyak.

Lebih dari 20 perusahaan besar mengikuti kegiatan ini. Beberapa diantaranya ialah BFI Finance, Bank Mandiri Syariah, Bank Bukopin, Bank Central Asia, Cargill, Epson, Sosro, Asian Agri, Auto 2000 dan tentunya turut hadir juga Bank Rakyat Indonesia yang telah bekerja sama dengan FEB-UB dalam perekrutan pegawai. “Kegiatan ini mengawali kerja sama antara JPIC dan JobStreet.com Indonesia” ujar Akie Rusaktiva Rustam, SE., MSA., Ak. selaku ketua JPIC.  Tentu kedepannya diharapkan kerja sama antara kedua belah pihak semakin baik dan berdampak positif bagi masing-masing. Kerja sama ini merupakan langkah positif bagi kedua belah pihak, untuk FEB-UB yang menjalin kerja sama dengan JobStreet.com Indonesia melalui JPIC, tentunya dapat meningkatkan jumlah alumni FEB-UB yang terserap oleh dunia kerja.

Semakin banyaknya perusahaan yang bekerja sama secaran langsung atau melalui perantara dengan FEB-UB dalam perekrutan pegawai, menunjukan bahwa alumni salah satu Fakultas unggulan di Universitas Brawijaya ini memiliki kualitas yang tidak dapat diragukan lagi. Akan tetapi, hal ini juga merupakan tuntutan bagi FEB-UB untuk terus meningkatkan para mahasiswanya agar semakin dipercaya oleh perusahaan-perusahaan besar, tidak hanya di kancah nasional, namun juga di kancah internasional. Terlebih lagi Asean Economic Community  akan segera berlaku pada tahun 2015, sehingga tidak hanya para pelaku usaha yang harus meningkatkan kualitasnya, para pencari kerja juga dituntut lebih berkualitas agar tidak kalah dengan pelaku usaha dan pencari kerja dari negara-negara ASEAN yang lain. (azm/luth)

Standarisasi Official Website FEB UB Untuk Hasil Optimal

$
0
0

Seiring dengan terus berkembangnya teknologi dan informasi (TI), semakin banyak organisasi maupun individual memanfaatkan perkembangan tersebut untuk berbagai tujuan. Tidak terbatas pada kepentingan bisnis (e-commerce, e-banking dan lainnnya), dalam dunia pendidikan TI memiliki peranan yang sangat penting dalam mendukung kegiatan akademik dan non akademik. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB) memanfaatkan TI lebih dari 10 tahun lamanya. Berbagai perbaikan dilakukan sesuai dengan perkembangan yang ada agar dapat memberikan pelayanan terbaik bagi stakeholders-nya.

Selasa (9/7) bertempat di Ruang Sidang Utama FEB UB telah berlangsung rapat koordinasi untuk mengembangkan TI yang ada di FEB UB. Dipimpin oleh Arif Hidayat, S.Kom (Kepala Bagian PSIK). dan Kastolani, SE., MM (Kepala Tata Usaha), rapat yang dihadiri oleh kepala/ketua dan perwakilan unit-unit kerja yang ada di FEB UB ini membahas beberapa hal terkait standarisasi website, diantaranya yaitu ketersediaan dan kelengkapan informasi dan data up to date yang ada di situs resmi (www.feb.ub.ac.id) FEB UB. Diungkapkan oleh Arif Hidayat, S.Kom bahwa rapat koordinasi ini dilakukan untuk menyatukan persepsi mengenai arti penting website serta langkah sosialisasi pemanfaatan website yang lebih optimal, karena website yang bermanfaat ialah website yang memuat informasi dan data terbaru, akurat, lengkap, dan bermanfaat.

Untuk mewujudkannya, FEB UB mengajak seluruh unit kerja yang ada untuk membantu dalam penyediaan informasi dan data yang layak. “Informasi dan data yang baik dapat memudahkan masyarakat pada umumnya dan stakeholder FEB UB dalam mencari informasi tentang FEB UB”, tambah Arif Hidayat,S.Kom. Standarisasi ini juga ditujukan untuk meningkatkan sinergisitas official website UB dengan official website FEB UB khususnya ketika mempersiapkan berkas UB untuk memperbarui AIPT (Akreditasi Institusi Pergutuan Tinggi).

Senada dengan Arif Hidayat, S.Kom,  Kastolani, SE., MM (KTU) juga menyampaikan bahwa dalam standarisasi ini dibutuhkan kerja sama seluruh unit kerja yang ada di FEB UB. Berbagai informasi seperti profil fakultas, kelembagaan mahasiswa, data akademik, penawaran beasiswa, lowongan pekerjaan, penelitian FEB UB, dan yang lainnya akan selalu diperbarui sehingga memudahkan stakeholder dalam mendapatkan informasi tersebut. Hal ini juga akan mempermudah FEB UB untuk menjalin kerja sama dengan pihak eksternal dalam perkembangannya kedepan.

Dalam standarisasi website, ada sembilan menu wajib bagi official website tiap fakultas di Universitas Brawijaya. Kesembilan menu tersebut adalah Home, Profil, Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian, Jaminan Mutu, Kemahasiswaan, Layanan, Fasilitas, dan Kontak. Hal ini bertujuan agar official website tiap fakultas di Universitas Brawijaya memilik karakteristik yang serupa. Sedangkan untuk warna, masing-masing fakultas diberikan kebebasan sesuai dengan kebijakan fakultas. (azm/ris)

 

Dr Hugh Bigsby: Guest Lecture “Green Marketing”

$
0
0

Pertumbuhan industri yang kian maju turut menyita perhatian masyarakat atas efek yang ditimbulkan dari perkembangan peradaban modern saat ini. Beberapa isu muncul di era 90-an diantaranya yaitu masalah lingkungan global sebagai dampak dari pesatnya industri. Dengung “Green Marketing”, yaitu sebuah konsep perubahan persepsi untuk lebih memperhatikan nilai guna suatu produk dan dampaknya terhadap lingkungan dan kesehatan, semakin menggema diseluruh penjuru dunia.

“Sebagai konsumen kita harus memperhatikan produk yang ada di pasaran dan efek lingkungan yang dihasilkannya”, jelas Dr Hugh Bigsby, (Dean of Faculty of Commerce, Linclon University, New Zealand) dalam Guest Lecture “Green Marketing”, Selasa (23/7) di Ruang Sidang Utama, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB).

Meskipun telah ada sejak tahun 1960, Green Marketing masih belum diterapkan oleh semua industri di dunia. Alasan utama belum diterapkannya konsep ini yaitu adanya dampak ekonomis. Dijelaskan oleh Dr Hugh bahwa penerapan Green Marketing akan berdampak pada tingginya harga jual produk tersebut dipasaran, sedangkan mayoritas konsumen masih enggan dan belum mampu untuk membayar lebih atas produk yang juga dikenal sebagai produk “Ramah Lingkungan” itu.

Tuntutan-tuntutan atas produk yang ramah lingkungan tidak hanya muncul dari suara konsumen tetapi juga pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat (LSM). Berbagai upaya dilakukan dalam mewujudkan kehidupan yang seimbang antara industri dan lingkungan seperti pemberian “eco-label”, standarisasi produk melalui ISO, hingga batasan-batasan yang dituangkan dalam aturan yang memiliki kekuatan hukum bagi pelanggar.

Indonesia sebagai Negara berkembang masih jauh dibandingkan dengan Negara-negara maju dalam hal kesadaran akan produk ramah lingkungan. Hal ini disebabkan kecilnya daya beli masyarakat Indonesia terhadap produk ramah lingkungan yang tinggi harganya. Dicontohkan oleh Dr Hugh, warga New Zealand telah memiliki kesadaran yang baik dalam memilih produk yang ramah lingkungan. Seperti dalam pembelian bahan bangunan, warga akan memilih kayu dan bahan lain yang telah memiliki label ramah lingkungan. Tidak hanya bahan bangunan, makanan dan produk lain juga harus memiliki logo dan label ramah lingkungan. Hal itu mereka lakukan karena kesadaran akan kesehatan dan kelestarian lingkungan bagi dirinya, orang lain dan generasi penerus. (ris)

Ujian Tulis S2 Akuntansi FEB-UB STAR BPKP

$
0
0

Pada hari Jumat (26/7) telah dilaksanakan ujian tulis S2 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB) STAR BPKP di gedung F FEB UB. Acara tersebut dilaksanakan mulai pukul 07.30-11.30 WIB.  Jenis ujian tulis ada dua (2) yaitu TPA dan Bahasa Inggris dengan spesifikasi sebagai berikut: Ujian TPA pukul 08.30-09.45 WIB dan Ujian Bahasa Inggris pukul 10.00-11.15 WIB. Para calon mahasiswa yang melakukan ujian tulis sebanyak 26 orang yang berasal dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah di Batam, Sulawesi, Jawa Tengah, Bali, Nusa Tenggara, Jawa Timur, dan Jakarta.

Pada tahun 2013-2017, S2 Akuntansi FEB UB bekerjasama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) menyelenggarakan program beasiswa pendidikan yang merupakan perwujudan aktivitas program State Accountability Revitalization (STAR). Program ini merupakan kegiatan yang diinisiasi Pemerintah Republik Indonesia dalam mendukung reformasi di bidang manajemen keuangan dan audit sektor publik, yang pendanaannya berasal dari pinjaman (loan) Asian Development Bank (ADB).

Secara umum tujuan dari program beasiswa ini adalah untuk mengembangkan kompetensi SDM pengelola keuangan dan aparatur pengawasan pemerintahan. Di mana, penerima program beasiswa adalah :

  1. Staf pengelola keuangan dan internal auditor pemerintah daerah dan Kementerian/Lembaga (K/L).
  2. Perguruan Tinggi Negeri  yang menyelenggarakan program Kekhususan S1 dan S2 Akuntansi Pemerintahan/Pengawasan Keuangan Negara.

S2 Akuntansi FEB UB melalui Konsentrasi Akuntansi Sektor Publik membuka kesempatan luas bagi seluruh calon penerima yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti pendidikan Magister Akuntansi melalui Program Beasiswa Pendidikan STAR.

Pada hari itu juga, hasil ujian tulis langsung diumumkan di website Jurusan Akuntansi FEB UB yaitu http://accounting.feb.ub.ac.id/. Dari 26 calon mahasiswa, yang dinyatakan lulus untuk melanjutkan ujian wawancara adalah sebanyak 24 calon mahasiswa. Ujian wawancara dilaksanakan keesokan harinya, Sabtu (27/7) mulai pukul 08.00 WIB sampai selesai.

24 orang calon mahasiswa tersebut yaitu: 1) Ari Bowo Leksono; 2) Ficky Susilo Wahyu A; 3) Rosari Luhlike Wijayanti; 4) Hendra Sahputra; 5) Hana Nur Eritrina; 6) Bayu Sakti Wicaksono; 7) Astity Suryarini; 8) Ika Ardiyanto; 9) Rusman; 10) Widya Retno Puspasari; 11) Ari Susanti Indra Swari; 12) Arif Nurhadi Santoso; 13) Aris Kuswanto; 14) Hafith Ahabun; 15) Eka Setya Wicaksana; 16) Riza Muttaqin; 17) Frita Ayu Sistyana Putri; 18) Nyoto Setiyono;  19) Eka Findi Tresnawati; 20) Anditya Fitrawan Dwi Putra; 21) Roy Alfan; 22) Eka Fathmin Sangadji Tandianto; 23) Benedicta Febrika S; dan  24) Hapri Mokoagow. (mir)

Viewing all 1279 articles
Browse latest View live